Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dankolakops Pamtas soal Patok Batas Negara Dirusak Perkebunan Sawit Malaysia: Pelanggaran Kedaulatan

Kompas.com - 23/02/2022, 18:12 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Komandan Korem (Danrem) 121/Alambhana Wanawai Brigjen TNI Ronny, selaku Dankolakops Pamtas Indonesia-Malaysia, menilai apa pun alasannya tindakan merusak patok batas negara dapat dilihat sebagai pelanggaran kedaulatan suatu negara.

"Apalagi mepet dengan border line, yang seharusnya ada jarak white zone dari border line, oleh karena itu, ini sudah bentuk pelanggaran perjanjian internasional dan sah saja kalau ditembak di tempat bagi pelakunya," kata Ronny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Maka dari itu, Ronny menekankan kepada jajaran agar meningkatkan pembinaan teritorial yang baik, sehingga masyarakat sadar tentang pentingnya batas negara.

"Kemudian jika ada kejadian di seputar batas negara, masyarakat langsung memberikan informasi ke anggota," ujar Ronny.

Baca juga: Patok Batas Negara Diduga Rusak akibat Alat Berat Perkebunan Kelapa Sawit Malaysia

Ronny menekankan, apabila masih terjadi perusakan patok batas oleh perusahaan sawit, terutama di sekitar parit batas negara akan diberikan tindakan tegas.

"Pos Pamtas sudah memberikan peringatan dan teguran  kepada operator alat berat, agar pembuatan parit tidak terlalu dekat dengan patok batas negara, apalagi sampai merusaknya. Jika melanggar lagi, akan ditindak  tegas," ujar Ronny.

Diberitakan, sebuah patok batas negara, dengan nomor G.531, berada di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga rusak akibat aktivitas alat berat milik perkebunan kelapa sawit asal Malaysia.

Pamtas Yonif 144/JY sudah memberikan peringatan dan teguran kepada operator alat berat tersebut.

Baca juga: Dua Pria Bawa Uang Rp 42 Juta ke Malaysia, Mengaku Beli Mesin Perahu, Tenyata Kulakan Sabu-sabu

Ronny menjelaskan, informasi terkait insiden tersebut, didapat dari salah seorang warga setempat yang sekaligus bertugas sebagai pengawas lapangan alat berat.

Alat berat perusahaan sawit Malaysia itu bakal membuat parit.

Halaman:
Komentar
tembak dan di vidiokan biar tdk disalahkan. kedaulatan negara hrs di tegakkan.


Terkini Lainnya
Gempa M 5,0 Guncang Maluku Barat Daya Tak Berisiko Tsunami
Gempa M 5,0 Guncang Maluku Barat Daya Tak Berisiko Tsunami
Regional
Cabuli Anak di Bawah Umur, Tukang Ojek di Ambon Dituntut 12 Tahun Penjara
Cabuli Anak di Bawah Umur, Tukang Ojek di Ambon Dituntut 12 Tahun Penjara
Regional
Jumlah Pengangguran 32.194 Orang, Bupati Kendal: Akan Ada Kawasan Industri Lagi
Jumlah Pengangguran 32.194 Orang, Bupati Kendal: Akan Ada Kawasan Industri Lagi
Regional
Analis Kredit Bank Sulselbar Jadi Tersangka Korupsi Kredit Rp 28 Miliar
Analis Kredit Bank Sulselbar Jadi Tersangka Korupsi Kredit Rp 28 Miliar
Regional
Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar
Tagih Rp 2,5 Juta, Gadis 17 Tahun Dianiaya Pacarnya di Makassar
Regional
Lahir Prematur dengan Berat di Bawah 1 Kg, Bayi Kembar Tiga di Kebumen Selamat dan Sehat
Lahir Prematur dengan Berat di Bawah 1 Kg, Bayi Kembar Tiga di Kebumen Selamat dan Sehat
Regional
51 Persen Kasus di KPK Libatkan Pemda, Termasuk dari Lampung
51 Persen Kasus di KPK Libatkan Pemda, Termasuk dari Lampung
Regional
Pendapatan Jabar di Bawah Yogyakarta, Pengamat Ekonomi Sarankan Ini ke Dedi Mulyadi
Pendapatan Jabar di Bawah Yogyakarta, Pengamat Ekonomi Sarankan Ini ke Dedi Mulyadi
Regional
Korban Kekerasan Rumoh Geudong Masih Berat Terima Pembangunan 'Memorial Living Park' di Pidie Aceh
Korban Kekerasan Rumoh Geudong Masih Berat Terima Pembangunan "Memorial Living Park" di Pidie Aceh
Regional
Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Regional
Kades Jaten Ditahan Usai Pulang Haji, Diduga Selewengkan Tanah Bengkok Rp 3,9 Miliar
Kades Jaten Ditahan Usai Pulang Haji, Diduga Selewengkan Tanah Bengkok Rp 3,9 Miliar
Regional
Juragan Gula Oplosan di Banyumas Ditangkap, Punya 3 Gudang Tanpa SNI
Juragan Gula Oplosan di Banyumas Ditangkap, Punya 3 Gudang Tanpa SNI
Regional
Ponton Timah Ilegal Diusir, Nelayan Teluk Inggris Bisa Melaut Lagi
Ponton Timah Ilegal Diusir, Nelayan Teluk Inggris Bisa Melaut Lagi
Regional
Aniaya Warga Serang Banten hingga Tewas, Ayah dan Anak Dihukum 6 Tahun Penjara
Aniaya Warga Serang Banten hingga Tewas, Ayah dan Anak Dihukum 6 Tahun Penjara
Regional
Harga Gas Naik, Gubernur Kepri Jelaskan Alasan Tarif Listrik Batam Melonjak
Harga Gas Naik, Gubernur Kepri Jelaskan Alasan Tarif Listrik Batam Melonjak
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau