Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Damkar Temukan 8 Korban Tewas Kebakaran Pesantren di Karawang, Saling Peluk dan Berbau Wangi

Kompas.com - 23/02/2022, 19:03 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ada kisah haru di balik evakuasi korban tewas kebakaran Pesantren Miftahul Khoirot yang ada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang.

Salah satu anggota pemadam kebakaran Posko Cilamaya Wetan Fitra Adi Sutrisno menceritakan, saat jasad kedelapan santri ditemukan, mereka tampak saling berpelukan seperti saling melindungi.

"Ada juga yang di dekat jendela, mungkin mau menyelamatkan diri (dengan mencoba membuka teralis jendela), tapi enggak bisa karena masih kecil," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Polisi Periksa Lima Saksi Terkait Kebakaran Pesantren di Karawang

Selain itu, Adi menyebut bau jasad mereka pun tidak seperti bau jasad yang terbakar. Justru saat evakuasi dilakukan malah tercium bau wangi.

"Mungkin ada beberapa faktor, bisa dari minyak wangi santri yang ikut terbakar atau mungkin karena mereka syahid. Tapi memang baunya beda," ucapnya.

Ketika melakukan pemadaman dan evakuasi, Adi mengaku terenyuh bercampur sedih. Pasalnya, para korban tewas yang ditemukan masih berusia sangat muda.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

Hal yang sama disampaikan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Rohmat.

"Iya info dari temen-temen yang madamin di atas (baunya) nggak seperti biasanya," kata Rohmat.

Rohmat menyebut dua regu damkar diturunkan untuk memadamkan kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot pada Senin (21/2/2022), yakni dari Pos Cilamaya Wetan dan Telagasari. Proses pemadaman juga dibantu Damkar Pertamina.

Baca juga: Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang...

Diberitakan sebelumnya, delapan santri tewas akibat kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka yakni RA (7) asal Subang, APG (11) asal Subang, AS (7) asal Cikampek, M (12) asal Cilamaya Kulon, MR (13) asal Cilamaya, MF (7) asal Subang, MAM (12) asal Gandok Pedes, dan R asal Tegalsawah Karawang.

Selain itu, dua santri lainnya mengalami luka-luka dan kini telah mendapat perawatan di RSUD Karawang.

Baca juga: Mengenal Ponpes Miftahul Khoirot Karawang yang Terbakar, Didirikan sejak Tahun 1932

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, dugaan awal, kebakaran berawal adanya percikan api di kipas angin yang kemudian menyambar ke kasur. Pihaknya pun tengah menyelidiki lebih dalam perihal penyebab kebakaran itu.

Mereka yang menjadi korban saat itu tengah istirahat tidur siang. Delapan yang meninggal tak sempat menyelamatkan diri lantaran api membesar di pintu keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ditempati orang banyak harus diperhitungkan keselatanya mulai dari membangun awal bagaimana apakah instansi yg berwajib sudah melaksanakan tugasnya apa belum perlu evaluasi untuk keselamatan ke depan


Terkini Lainnya
Terbukti Cabuli 9 Murid, Pelatih Taekwondo Nunukan Divonis 19 Tahun Penjara dan Denda Rp 100 Juta
Terbukti Cabuli 9 Murid, Pelatih Taekwondo Nunukan Divonis 19 Tahun Penjara dan Denda Rp 100 Juta
Regional
Tiga Kali Mangkir, Rekanan Proyek Rusunawa Lhokseumawe Ditangkap
Tiga Kali Mangkir, Rekanan Proyek Rusunawa Lhokseumawe Ditangkap
Regional
Sejak 2024, Siswa SD di Pesisir Selatan Sumbar Belajar di Lantai
Sejak 2024, Siswa SD di Pesisir Selatan Sumbar Belajar di Lantai
Regional
IRT di Musi Rawas Gagalkan Aksi Begal, Pelaku Dikepung Warga
IRT di Musi Rawas Gagalkan Aksi Begal, Pelaku Dikepung Warga
Regional
Prajurit TNI Terkuat, Kopral Bagyo, Meninggal karena Sakit Kanker Usus Besar
Prajurit TNI Terkuat, Kopral Bagyo, Meninggal karena Sakit Kanker Usus Besar
Regional
Sumur Minyak Blora Berpotensi 'Cuan' Miliaran, Bahlil: Pak Kapolres dan Dandim, Titip Ya
Sumur Minyak Blora Berpotensi "Cuan" Miliaran, Bahlil: Pak Kapolres dan Dandim, Titip Ya
Regional
Sekolah Rakyat Kediri Punya Fasilitas Lengkap, Mas Dhito Diapresiasi Gubernur Khofifah
Sekolah Rakyat Kediri Punya Fasilitas Lengkap, Mas Dhito Diapresiasi Gubernur Khofifah
Regional
Diduga Tampar Murid, Guru Madrasah Didenda Rp 25 Juta, Netizen Geram hingga Muncul Seruan Donasi
Diduga Tampar Murid, Guru Madrasah Didenda Rp 25 Juta, Netizen Geram hingga Muncul Seruan Donasi
Regional
Wali Kota Semarang: Gedung Sekolah Rakyat di Rowosari Diminta Terealisasi Tahun Ini
Wali Kota Semarang: Gedung Sekolah Rakyat di Rowosari Diminta Terealisasi Tahun Ini
Regional
Anak Kandungnya Datang Mau Liburan, Pria di Semarang Ini Malah Lakukan Pencabulan
Anak Kandungnya Datang Mau Liburan, Pria di Semarang Ini Malah Lakukan Pencabulan
Regional
Jam Masuk TK-SMP di Magelang Jadi Pukul 06.30 Mulai Pekan Depan, Orangtua Protes
Jam Masuk TK-SMP di Magelang Jadi Pukul 06.30 Mulai Pekan Depan, Orangtua Protes
Regional
Bocah Pekalongan yang Digigit Ular Weling Dirujuk ke RSUP Kariadi, Kondisinya Belum Sadar
Bocah Pekalongan yang Digigit Ular Weling Dirujuk ke RSUP Kariadi, Kondisinya Belum Sadar
Regional
Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang...
Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang...
Regional
 Nissan X Trail Tabrak Pejalan Kaki dan 3 Sepeda Motor di Parangtritis
Nissan X Trail Tabrak Pejalan Kaki dan 3 Sepeda Motor di Parangtritis
Regional
Profil Kopral Bagyo, Legenda TNI dengan Aksi Ekstrem dan Rekor MURI
Profil Kopral Bagyo, Legenda TNI dengan Aksi Ekstrem dan Rekor MURI
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau