Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Bengkulu Berujung Ricuh

Kompas.com - 05/03/2022, 13:58 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Operasi pasar murah menjual minyak goreng di Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu berakhir ricuh.

Aksi saling dorong mewarnai antrean warga yang didominasi ibu rumah tangga.

Tidak saja aksi dorong, kericuhan juga bertambah parah saat sejumlah ibu-ibu terlihat adu mulut karena terdapat masyarakat yang berusaha mendahului, meningginya kericuhan operasi pasar terpaksa diberhentikan.

Baca juga: Satpol PP dan Satlinmas Bagikan 2.550 Liter Minyak Goreng Gratis untuk Warga Surabaya

Pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, terpaksa dihentikan.

Dihentikannya operasi pasar murah tentu saja membuat ratusan warga kecewa. Bahkan lokasi pasar murah sempat dua kali dipindahkan karena membeludaknya warga.

Usaha gorengan tutup

Peni, warga Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, tampak terlihat berteriak keras dan menangia lantaran dia gagal mendapatkan minyak goreng.

Dia mengaku, sudah sebulan tidak mendapatkan minyak goreng di pasaran, hingga membuat usaha gorengannya tutup dan beralih menjual es.

''Kami sudah berminggu-minggu tidak mendapatkan minyak. Cari di pasar juga tidak ada jualannya. Kami sudah mengantre baik-baik, tapi kami tidak dapat,'' keluh Peni, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Distribusi Minyak Goreng di Kabupaten Bandung Telambat, Ini Penyebabnya

Tidak hanya Peni. Nurmiati, warga Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, juga ikut mengantre minyak goreng murah.

Namun, kata Nurmiati, dari pemerintah tidak ada kesiapan untuk melakukan operasi pasar, sehingga mengakibatkan kericuhan meski sudah dua kali pindah lokasi.

Kesulitan mencari minyak goreng di Kota Bengkulu masih terjadi hingga saat ini sejumlah warung, toko, supermarket, dan mini market mengaku tidak memiliki minyak goreng.

"Sudah tidak ada lagi minyak goreng," ujar Toni salah seorang karyawan mini market di Kota Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mirip jaman rezim orde lama dulu rakyat antri minyak tanah, rezim sekarang rakyat antri minyak goreng, di negara produsen minyak sawit terbesar di dunia.


Terkini Lainnya
Pemilik Karaoke Protes Saat Usahanya Dibongkar Satpol PP: Ada 3 Kenapa Hanya Milik Saya yang Dibongkar?
Pemilik Karaoke Protes Saat Usahanya Dibongkar Satpol PP: Ada 3 Kenapa Hanya Milik Saya yang Dibongkar?
Regional
Kades di Magelang Sewa Kamar Kos 25 Km dari Rumahnya, Khusus untuk Pesta Sabu
Kades di Magelang Sewa Kamar Kos 25 Km dari Rumahnya, Khusus untuk Pesta Sabu
Regional
Sidang Kasus Pembunuhan Putri Indah Sari, Terungkap Korban Hamil dan Minta Pertanggungjawaban Sebelum Ditikam 98 Kali
Sidang Kasus Pembunuhan Putri Indah Sari, Terungkap Korban Hamil dan Minta Pertanggungjawaban Sebelum Ditikam 98 Kali
Regional
11 Korban Hilang 'Speed Boat' Terbalik di Mentawai Ditemukan Selamat
11 Korban Hilang "Speed Boat" Terbalik di Mentawai Ditemukan Selamat
Regional
Aksi TNI AL Selamatkan Speed Boat yang Nyaris Karam di Perairan Sebatik
Aksi TNI AL Selamatkan Speed Boat yang Nyaris Karam di Perairan Sebatik
Regional
Kejati Jateng Ungkap Ekspor Fiktif LPEI yang Rugikan Negara Rp 81 Miliar
Kejati Jateng Ungkap Ekspor Fiktif LPEI yang Rugikan Negara Rp 81 Miliar
Regional
Saat Gubernur Andra Soni Beraksi Tren Aura Farming Pacu Jalur di Sungai Cibanten...
Saat Gubernur Andra Soni Beraksi Tren Aura Farming Pacu Jalur di Sungai Cibanten...
Regional
Bupati Batanghari Marah karena Balon Terbang Duluan saat Pelantikan Pegawai
Bupati Batanghari Marah karena Balon Terbang Duluan saat Pelantikan Pegawai
Regional
Pelaku Pacu Jalur di Jalan Tol Lampung Ditilang Rp 750.000
Pelaku Pacu Jalur di Jalan Tol Lampung Ditilang Rp 750.000
Regional
Jaga Bali Tetap Aman, Tertib dan Bersih dari Narkoba, Gubernur Koster Diapresiasi Kepala BNN RI
Jaga Bali Tetap Aman, Tertib dan Bersih dari Narkoba, Gubernur Koster Diapresiasi Kepala BNN RI
Regional
IPW Desak Kapolda NTT Usut Tewasnya Remaja Putri Pekerja Toko di Sumba Timur, Ada Kaitan dengan AKBP Fajar
IPW Desak Kapolda NTT Usut Tewasnya Remaja Putri Pekerja Toko di Sumba Timur, Ada Kaitan dengan AKBP Fajar
Regional
Viral ABG Pacu Jalur di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung, Kena Denda Maksimal
Viral ABG Pacu Jalur di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung, Kena Denda Maksimal
Regional
Dukung Program Sekolah Rakyat, Pemkab Kediri Siapkan Lahan 7,6 Hektar
Dukung Program Sekolah Rakyat, Pemkab Kediri Siapkan Lahan 7,6 Hektar
Regional
Tersulut Emosi, Wanita di Samarinda Aniaya Remaja karena Serempetan di Jalan
Tersulut Emosi, Wanita di Samarinda Aniaya Remaja karena Serempetan di Jalan
Regional
Kesaksian Pendaki yang Merekam Ritual di Gunung Lawu: Sempat Merinding
Kesaksian Pendaki yang Merekam Ritual di Gunung Lawu: Sempat Merinding
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau