Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Vierly yang Terbaring Tak Berdaya Setelah Tertimpa Tiang Bendera

Kompas.com - 09/03/2022, 05:10 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com- Pelajar SMKN 5 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), bernama Vierly Zikriya (19) mengalami retak bagian kepala akibat tertimpah tiang bendera di sekolahnya.

Kejadian sebulan lalu itu, membuatnya kini masih terbaring lemah di rumahnya. Ia tak bisa bicara. Kepalanya penuh lakban. Hidungnya masih terpasang selang tabung oksigen.

Hasil foto rontgen bagian kepala Vierly terlihat retakan pada tempurung kepala.

"Sampai sekarang belum bisa bicara dan respons. Makan masih lewat selang. Tapi kata dokter, kondisinya stabil jadi dia rawat jalan. Tadi sore jam 3 kami bawa pakai ambulans pulang rawat di rumah," ungkap Kuasa Hukum keluarga korban, Sudirman kepada Kompas.com di Samarinda, Rabu (2/3/2022).

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi memberikan uluran tangan kepada yang membutuhkan dengan cara klik di sini. Seberapa pun rezeki yang diberikan sangat meringankan beban mereka.

untuk diantara pembaca yang ingin bantu kisah-kisah lainnya kitabisa.com/kompascomberbagi

Sudirman mengatakan saat kejadian Vierly dan beberapa rekannya sedang mengupayakan mendirikan tiang bendera pada tumpuannya.

Namun, seketika tiang itu patah dan menimpah kepala Vierly.

"Mereka secara bersama coba menarik tiang listrik itu biar berdiri tegak tapi patah," ungkap Sudirman mengisahkan kejadian pada Kamis (3/2/2022) lalu itu.

Sudirman menyebutkan sejauh ini pihak sekolah masih bertanggung jawab atas kejadian itu.

Meski pun dalam beberapa kesempatan pihak keluarga sempat kekurangan biaya pengobatan.

"Namun, dilakukan inisiatif menggalang donasi peran semua pihak termasuk sekolah. Pihak sekolah masih tetap tanggung jawab tapi saya minta sekolah bikin surat pernyataan tertulis bentuk pertanggungjawaban itu dari kebutuhan sampai pembiayaan Vierly selama pengobatan," tegas Sudirman.

Baca juga: Tertimpa Tiang Bendera, Pelajar SMK di Samarinda Retak Tulang Kepala

Tak hanya itu, pihak sekolah juga diminta membebaskan semua biaya sekolah bagi Vierly jika ia sembuh dan kembali masuk sekolah hingga kuliah.

"Apabila sembuh dan cacat maka dia (korban) diberi pelatihan sesuai kemampuannya sampai modal usaha," terang dia.

"Kalau pun dia berakibat fatal maka pihak sekolah pun tetap tanggung jawab. Itu sesuai arahan Kepala Dinas (Pendidikan) Kaltim ke kami keluarga korban," sambung dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sapi Kurban Presiden Prabowo Sempat Terjebak Lumpur Saat Dipindah ke Atas Truk
Sapi Kurban Presiden Prabowo Sempat Terjebak Lumpur Saat Dipindah ke Atas Truk
Regional
Dedi Mulyadi Minta Bobotoh Jaga Kondusivitas Piala Presiden 2025 di Bandung
Dedi Mulyadi Minta Bobotoh Jaga Kondusivitas Piala Presiden 2025 di Bandung
Regional
Tanggapan DPRD NTT terkait Agen Travel Tipu Wisatawan Amerika Saat ke Labuan Bajo
Tanggapan DPRD NTT terkait Agen Travel Tipu Wisatawan Amerika Saat ke Labuan Bajo
Regional
Suami Mbak Ita Dapat Setoran Rp 2 Miliar dari Ketua Gapensi, Kuasa Hukum: Itu Utang
Suami Mbak Ita Dapat Setoran Rp 2 Miliar dari Ketua Gapensi, Kuasa Hukum: Itu Utang
Regional
Kontroversi Ayam Goreng Widuran, Sempat Ditutup karena Nonhalal, Kini Diizinkan Buka Lagi
Kontroversi Ayam Goreng Widuran, Sempat Ditutup karena Nonhalal, Kini Diizinkan Buka Lagi
Regional
Konflik Antarkubu Paslon di Puncak Jaya Kembali Terjadi meski Sudah Sepakat Damai, 1 Orang Tewas
Konflik Antarkubu Paslon di Puncak Jaya Kembali Terjadi meski Sudah Sepakat Damai, 1 Orang Tewas
Regional
Mahasiswa UKSW Kembali Demo Besar, Nyatakan Mosi Tak Percaya ke Rektor Intyas Utami
Mahasiswa UKSW Kembali Demo Besar, Nyatakan Mosi Tak Percaya ke Rektor Intyas Utami
Regional
19 Napi Kabur dari Lapas Nabire, Aparat Gabungan Lakukan Razia dan Temukan 38 Hp serta Sejumlah Sajam
19 Napi Kabur dari Lapas Nabire, Aparat Gabungan Lakukan Razia dan Temukan 38 Hp serta Sejumlah Sajam
Regional
14 Tahun Jualan Kambing di Pinggir Jalan Nasional Kebumen, Jumali Raup Cuan Jelang Idul Adha
14 Tahun Jualan Kambing di Pinggir Jalan Nasional Kebumen, Jumali Raup Cuan Jelang Idul Adha
Regional
Skandal Rp 4 Miliar di Balik Rekrutmen Pegawai PDAM Bengkulu, Polda Periksa Para Broker
Skandal Rp 4 Miliar di Balik Rekrutmen Pegawai PDAM Bengkulu, Polda Periksa Para Broker
Regional
Kompolnas Kawal Kasus Yusuf, Pemuda yang Dianiaya dan Diperas Polisi di Makassar
Kompolnas Kawal Kasus Yusuf, Pemuda yang Dianiaya dan Diperas Polisi di Makassar
Regional
Kesal Pesanan Air Lama Diantar, Pembeli Hajar Tukang Galon Isi Ulang
Kesal Pesanan Air Lama Diantar, Pembeli Hajar Tukang Galon Isi Ulang
Regional
Kekecewaan Keluarga Jurnalis Juwita, Oknum TNI Bunuh Secara Terencana tapi Cuma Dituntut Seumur Hidup?
Kekecewaan Keluarga Jurnalis Juwita, Oknum TNI Bunuh Secara Terencana tapi Cuma Dituntut Seumur Hidup?
Regional
Barang Bukti SBN Rp 700 Triliun Jadi Perhatian di Sidang Uang Palsu UIN Makassar
Barang Bukti SBN Rp 700 Triliun Jadi Perhatian di Sidang Uang Palsu UIN Makassar
Regional
Bukan Minta “Pelicin”, Polisi Ini Justru Beri Uang Bensin ke Korban Curanmor
Bukan Minta “Pelicin”, Polisi Ini Justru Beri Uang Bensin ke Korban Curanmor
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau