Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Takbir, Pemkot Magelang Berencana Bikin Pesta Kembang Api di Alun-alun

Kompas.com - 26/04/2022, 14:48 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Magelang berencana menggelar takbir keliling yang diakhiri dengan pesta kembang api pada malam Idul Fitri 1443/2002 di Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/5/2022).

Dengan rencana tersebut, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta masyarakat untuk tidak menyalakan petasan di daerah masing-masing.

"Ide ini muncul biar warga tidak menyalakan mercon di sembarang tempat, yang (biasanya) di kampung-kampung dijadikan 1 aja kita di Alun-alun dengan acara kembang api," kata Aziz, kepada wartawan di kantornya, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: 491 Personel Gabungan Diterjunkan Saat Malam Takbir dan Hari Raya Idul Adha di Jaktim

Pada malam takbir, masyarakat sekitar Alun-alun boleh takbir keliling berjalan kaki dengan tertib, selanjutnya berkumpul di Alun-alun untuk menikmati kembang api.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Magelang Kota terkait pengadaan kembang api dan pengamanan, termasuk dengan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat terkait skenario penutupan akses jalan ke Alun-alun.

"Perkiraan kembang api menyala 10 menit. Tujuan kita supaya masyarakat senang," ucap Aziz.

Baca juga: Misteri Kapal Diduga Pengangkut Nikel Raja Ampat Bernama JKW dan Iriana

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono menambahkan, Jawa Tengah menjadi tujuan sebagian besar pemudik.

Karena itu, pihaknya telah mempersiapkan sebaik mungkin menerima pemudik, baik yang hanya melintas maupun datang ke Kota Magelang.

"Kami harus siap menerima ledakan pemudik, baik yang melintas maupun yang datang. Kesiapan itu terkait kebutuhan pokok, kesehatan dan sebagainya," ungkap Joko.

Baca juga: Dokter Ungkap Makanan dan Minuman yang Bisa Merusak Ginjal, Apa Saja?

Hal lain, seperti kebersihan, juga penerangan kota juga akan dipersiapkan sebaik-baiknya agar pemudik merasa aman dan nyaman berada di Kota Magelang.

Selama arus mudik maupun arus balik, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas, penempatan petugas, perbaikan setiap siklus optimum masing-masing APILL, penertiban parkir di lokasi rawan kemacetan dan pengaturan arus lalu lintas.

"Kita juga lakukan kesiapan sarana infrastruktur jalan. Membentuk tim siaga yang siap membantu jika ada bencana, membersihkan drainase, memperbaiki jalan rusak, trotoar dan kebersihan Kali Kota," paparnya.

Kemudian kesiapan sarana di bidang pariwisata, dan bidang kesehatan dengan mendirikan pos pelayanan kesehatan di sejumlah titik, termasuk kesiapan rumah sakit dan puskesmas, serta PSC 119. Untuk pengamanan, Pemkot Magelang berkoordinasi dengan Polres Magelang Kota.

Baca juga: 2.048 Personel Dikerahkan untuk Amankan Malam Takbir dan Hari Raya Idul Adha 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Regional
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Regional
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Regional
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Regional
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Regional
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
Regional
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
Regional
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Regional
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Regional
Mengemudikan Mobil Ugal-ugalan, Pria di Kendal Bikin Heboh dengan Borgol Putus Saat Ditangkap, Siapakah Dia?
Mengemudikan Mobil Ugal-ugalan, Pria di Kendal Bikin Heboh dengan Borgol Putus Saat Ditangkap, Siapakah Dia?
Regional
Kerusakan Hutan di Kampar dan Ketegasan Kapolda Riau Tindak Perambah
Kerusakan Hutan di Kampar dan Ketegasan Kapolda Riau Tindak Perambah
Regional
Beruang Madu Terlilit Jerat Hampir Putus Kaki, Kini Jalani Operasi di Jambi
Beruang Madu Terlilit Jerat Hampir Putus Kaki, Kini Jalani Operasi di Jambi
Regional
Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU Selaku Komisaris: Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Memerdekakan Papua
Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU Selaku Komisaris: Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Memerdekakan Papua
Regional
Rampok Toko di Bangka Barat, Pelaku Gasak Cokelat dan Rokok
Rampok Toko di Bangka Barat, Pelaku Gasak Cokelat dan Rokok
Regional
Wali Kota Semarang Keluarkan SE Antigratifikasi untuk SPMB, Ini Isinya
Wali Kota Semarang Keluarkan SE Antigratifikasi untuk SPMB, Ini Isinya
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau