Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diserang KKB dan Dihanyutkan, Seorang Sopir Truk Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai

Kompas.com - 12/05/2022, 17:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Seorang sopir truk bernama Nober Palintin diduga diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (11/5/2022).

Sehari berselang atau Kamis (12/5/2022), Nober yang sempat dicari keberadaannya, ditemukan tewas di pinggir kali.

Ada dugaan bahwa korban dihanyutkan di sungai.

"Jenazah Nober Palintin ditemukan di tepian Kali Wilipur, setelah personel mendapat informasi bahwa korban dihanyutkan di sungai," ungkap Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Sopir Truk yang Hilang Diduga Diserang KKB di Puncak Papua, Ditemukan Tewas

Bermula suara rentetan tembakan

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakiri mengatakan, mulanya petugas mendengar suara rentetan tembakan dari arah Kali Ilame.

"Terdengar bunyi tembakan sebanyak dua kali, kemudian terdengar suara tembakan rentetan kira-kira sebanyak lima kali dari arah Kali Ilame," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri.

Saat aparat mengecek lokasi, mereka hanya mendapati truk kosong yang sebelumnya dikemudikan oleh Nober Palentin.

Saat kejadian, Nober diketahui sedang mengambil material pasir di Kali Ilame.

Baca juga: Sopir Truk yang Hilang Diduga Diserang KKB di Puncak Papua, Ditemukan Tewas

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Tiru Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Wali Kota Singkawang Bina 50 Remaja di Rindam XII/Tanjungpura
Tiru Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Wali Kota Singkawang Bina 50 Remaja di Rindam XII/Tanjungpura
Regional
Pipa Minyak Pertamina Bocor Diduga Pencurian, Warga Diamankan dari Potensi Ledakan
Pipa Minyak Pertamina Bocor Diduga Pencurian, Warga Diamankan dari Potensi Ledakan
Regional
Aset Lahan 1.000 Hektare Pemprov Sultra Menyusut, Berkurang 207 Hektare
Aset Lahan 1.000 Hektare Pemprov Sultra Menyusut, Berkurang 207 Hektare
Regional
Bantuan Kementan Rp 200 Juta Dikorupsi untuk Bayar Utang, Bendahara Desa di Serang Ditahan
Bantuan Kementan Rp 200 Juta Dikorupsi untuk Bayar Utang, Bendahara Desa di Serang Ditahan
Regional
Minta Penjualan Pulau Panjang di Situs Online Dihentikan, Anggota DPR: Itu Kawasan Konservasi
Minta Penjualan Pulau Panjang di Situs Online Dihentikan, Anggota DPR: Itu Kawasan Konservasi
Regional
6 Saksi Sudah Diperiksa, Siapa Dalang di Balik Kematian Tragis Bocah SD di Makassar Ini?
6 Saksi Sudah Diperiksa, Siapa Dalang di Balik Kematian Tragis Bocah SD di Makassar Ini?
Regional
Rektor UGM Vs Penggugat Ijazah Jokowi Gagal Mediasi, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Rektor UGM Vs Penggugat Ijazah Jokowi Gagal Mediasi, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Regional
Kepulan Asap Hitam Bus Trans Jateng Dikeluhkan, Begini Respons Dishub
Kepulan Asap Hitam Bus Trans Jateng Dikeluhkan, Begini Respons Dishub
Regional
SPMB SD di Kota Semarang Tak Penuhi Kuota, Ini Penyebabnya Menurut Kadisdik
SPMB SD di Kota Semarang Tak Penuhi Kuota, Ini Penyebabnya Menurut Kadisdik
Regional
SPMB SMA di Semarang, Masih Ada Orangtua Coba 'Titipkan' Anaknya
SPMB SMA di Semarang, Masih Ada Orangtua Coba "Titipkan" Anaknya
Regional
Kebakaran Kapal Tanker di Batam: 4 Pekerja Tewas, 5 Korban Dirawat di RS
Kebakaran Kapal Tanker di Batam: 4 Pekerja Tewas, 5 Korban Dirawat di RS
Regional
Tak Merasa Pegang Sertifikat tetapi Ditagih PBB 5 Tahun, Puluhan Warga Nunukan Mengadu ke DPRD
Tak Merasa Pegang Sertifikat tetapi Ditagih PBB 5 Tahun, Puluhan Warga Nunukan Mengadu ke DPRD
Regional
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
Regional
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
Regional
Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus 'Flying Camp'
Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp"
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau