Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Peringati Waisak, Vihara Tanah Putih Semarang Hadirkan Pertemuan Tokoh Lintas Agama

Kompas.com - 16/05/2022, 21:41 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Ada pemandangan yang menyejukkan pada peringatan Hari Trisuci Waisak tahun 2022 di Vihara Tanah Putih, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Setelah melaksanakan ibadah dan berbagai tradisi Trisuci Waisak, sebagian umat Buddha bersama sejumlah tokoh dari berbagai agama dan kepercayaan, berkumpul dalam kegiatan pertemuan lintas agama.

Bertempat di aula Vihara Tanah Putih, beberapa meja bundar yang menyajikan hidangan, dipenuhi oleh orang-orang berpakaian rapi sesuai tradisinya masing-masing.

Baca juga: Toleransi di Thekelan Semarang, Seluruh Warga Ucapkan Selamat Waisak

Kepala Vihara Tanah Putih Bhikkhu Cattomono Mahatera mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai momen untuk bersilaturahmi bersama sahabat-sahabat rohani antar iman dan kepercayaan.

"Ini menjadi suatu momen kebahagiaan. Dengan kebersamaan seperti inilah yang perlu kita bangun, kita jaga, dan pertahankan," ucap Cattomono kepada Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Lebih jelas Cattomono mengatakan, kegiatan tersebut dibangun dalam rangka halal bihalal, sebagai cara menghormati umat Islam.

Baca juga: Kalender Libur Agustus 2025, Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama

"Saat ini juga masih suasana Idul Fitri, jadi kesempatan kami untuk anjangsana dan silaturahmi, dan makan bersama," tutur Cattomono.

Sementara itu, Ketua Forum Keberagaman Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah Taslim Syahlan menuturkan, kegiatan pertemuan lintas agama ini tidak hanya dilakukan satu kali.

Kendati demikian, menurut Taslim, hal tersebut dinilai sebagai penanda kedewasaan kehidupan beragama dan moderasi beragama di Jawa Tengah sudah berjalan dengan baik.

"Empat indikator sudah tercukupi di sini," tutur Taslim.

Empat indikator tersebut meliputi, pertama, saling menerapkan komitmen kebangsaan. Kedua, menghindari narasi bernuansa kekerasan dan bullying. Ketiga, terbangunnya toleransi. Dan terakhir, keempat, menjaga kearifan lokal.

Baca juga: Konflik Berakhir, Polisi Tetap Amankan dengan Ketat Perayaan Waisak di Desa Mareje Lombok Barat

"Benar-benar kita sudah tidak ada sekat. Bagaimana kita semua menjadi perekat, bukan penyekat. Agama harus menjadi pemersatu, bukan untuk memicu satu sama lain berseteru," jelas Taslim.

Di samping itu, Taslim juga mengatakan, bulan Mei tahun 2022 menjadi bulan istimewa. Alasannya, beberapa hari besar dari berbagai agama seperti Idul Fitri, Kenaikan Isa Almasih, dan Waisak diperingati secara bergantian pada bulan Mei.

Dengan itu, Taslim berharap, Indonesia bisa menjadi lebih bersatu dengan adanya kegiatan-kegiatan antar umat beragama.

"Tidak ada lagi batasan saya ajaran Islam, beliau ajaran Buddha. Kita semua harus menguatkan, dalam spiritualitas maupun kemanusiaan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
selamat hari waisak utk umat buddha


Terkini Lainnya
Kecelakaan Maut di Semarang, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Truk
Kecelakaan Maut di Semarang, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Truk
Regional
Tunda Rapat dengan Para Dubes ASEAN karena Karhutla, Menteri Hanif: Malu Rasanya Saya...
Tunda Rapat dengan Para Dubes ASEAN karena Karhutla, Menteri Hanif: Malu Rasanya Saya...
Regional
Kurangi Sampah, Bupati Keluarkan SE Papan Karangan Bunga Diganti Bibit Tanaman Tepat di HUT Wonosobo
Kurangi Sampah, Bupati Keluarkan SE Papan Karangan Bunga Diganti Bibit Tanaman Tepat di HUT Wonosobo
Regional
5 Bos Tambang Batu Bara di Bengkulu Jadi Tersangka Korupsi Rp 500 Miliar, Negara Rugi Besar
5 Bos Tambang Batu Bara di Bengkulu Jadi Tersangka Korupsi Rp 500 Miliar, Negara Rugi Besar
Regional
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, LPSK Telaah Permohonan JC Tersangka Misri
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, LPSK Telaah Permohonan JC Tersangka Misri
Regional
Karhutla di Rokan Hilir Riau Makin Parah, Asap Pekat Ancam Menyeberang ke Malaysia
Karhutla di Rokan Hilir Riau Makin Parah, Asap Pekat Ancam Menyeberang ke Malaysia
Regional
Ahmad Luthfi Sebut Kebutuhan Rumah di Jateng Masih 1,3 Juta, 17.000 RTLH Direnovasi Tahun Ini
Ahmad Luthfi Sebut Kebutuhan Rumah di Jateng Masih 1,3 Juta, 17.000 RTLH Direnovasi Tahun Ini
Regional
Usai Konsumsi Menu MBG, 75 Siswa di Sumba Barat Daya Dirawat
Usai Konsumsi Menu MBG, 75 Siswa di Sumba Barat Daya Dirawat
Regional
Perombakan Dinas di Pemprov Jateng Mulai Berlaku 2026
Perombakan Dinas di Pemprov Jateng Mulai Berlaku 2026
Regional
Soal Wajib Baca 20 Buku Jadi Syarat Lulus SMA, Gubernur Sulbar: Pergubnya Tahun Depan
Soal Wajib Baca 20 Buku Jadi Syarat Lulus SMA, Gubernur Sulbar: Pergubnya Tahun Depan
Regional
Bedhol Kedhaton, Tradisi Sakral Wonosobo Peringati 2 Abad Perjalanan Sejarah
Bedhol Kedhaton, Tradisi Sakral Wonosobo Peringati 2 Abad Perjalanan Sejarah
Regional
Polemik Status Tanah Wakaf Blang Padang Aceh-TNI, Wagub Temui MUI Pusat
Polemik Status Tanah Wakaf Blang Padang Aceh-TNI, Wagub Temui MUI Pusat
Regional
Wagub Taj Yasin: Ada yang Punya Kapal dan Lahan Luas Terima Bansos, Harus Dievaluasi
Wagub Taj Yasin: Ada yang Punya Kapal dan Lahan Luas Terima Bansos, Harus Dievaluasi
Regional
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara untuk Perbaikan Jalur
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara untuk Perbaikan Jalur
Regional
Wagub Taj Yasin Targetkan Kemiskinan Jateng Turun Jadi 7 Persen, 900.000 Warga Harus Keluar dari Kemiskinan
Wagub Taj Yasin Targetkan Kemiskinan Jateng Turun Jadi 7 Persen, 900.000 Warga Harus Keluar dari Kemiskinan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau