Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Korsel Bunuh Diri di Apartemen Balikpapan Manajer Teknik di RDMP JO, Ini Klarifikasi Perusahaan

Kompas.com - 02/06/2022, 16:15 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Warga Negara (WN) Korea Selatan berinisial IS (49) yang bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 23 apartemen di Balikpapan pada Kamis (2/6/2022) terus didalami kepolisian.

Belakangan diketahui bahwa korban rupanya pekerja di Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan Join Operation (JO).

Baca juga: Bunuh Diri, WN Korea Selatan Melompat dari Lantai 23 Apartemen di Balikpapan

Community Development Manager RDMP Balikpapan JO, Prisca Christina membenarkan bahwa korban merupakan pekerja di RDMP Balikpapan JO.

Dirinya juga cukup terkejut mengetahui IS nekat melompat dari kamarnya di lantai 23 apartemen yang berada di kawasan Balikpapan Kota itu.

"Hari ini pada pukul 04.30 Wita seorang pekerja WNA RDMP Balikpapan JO dinyatakan meninggal dunia akibat terjatuh dari bangunan apartemen tempat yang bersangkutan tinggal," katanya kepada Kompas.com melalui pers rilis yang dibagikan.

Baca juga: Remaja Perempuan 19 Tahun yang Jadi Pengedar Sabu di Balikpapan Ternyata Disuruh Suaminya

Prisca juga mengatakan bahwa korban menjabat sebagai Technical Manager di RDMP Balikpapan.

Setelah diketahui korban tewas akibat melompat dari apartemen, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait kejadian ini serta memberitahu kepada keluarga korban.

"Manajemen RDMP Balikpapan JO menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga mendiang dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna membantu penyelidikan dan pengungkapan penyebab kematian IS," ungkapnya.

Baca juga: WN Korea Selatan yang Bunuh Diri di Apartemen Balikpapan Tinggalkan Surat Wasiat

Sementara itu Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo mengatakan hasil penyelidikan sementara ditemukan surat wasiat yang ditinggalkan oleh korban di dalam kamarnya.

Surat wasiat tersebut ditulis menggunakan bahasa Korea, sehingga saat ini pihaknya belum bisa menyampaikan apa isi surat tersebut.

"Ada surat wasiatnya tapi belum bisa disampaikan sekarang karena menggunakan bahasa Korea. Kami masih melakukan penerjemahan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Di Tengah Suasana Duka Kematian Ibu Korban, Pria di Kota Batu Cabuli Ponakannya
Di Tengah Suasana Duka Kematian Ibu Korban, Pria di Kota Batu Cabuli Ponakannya
Regional
Dituduh Jual Penghapusan Karma, Vihara di Samarinda Tempuh Jalur Hukum
Dituduh Jual Penghapusan Karma, Vihara di Samarinda Tempuh Jalur Hukum
Regional
Pantau Karhutla Gunakan Helikopter, Menteri Hanif: Kebakaran Besar, Titik Api di Bukit
Pantau Karhutla Gunakan Helikopter, Menteri Hanif: Kebakaran Besar, Titik Api di Bukit
Regional
2 Kali Cabuli Anak di Bawah Umur di Pantai, Pria Maluku Tengah Divonis 9 Tahun Penjara
2 Kali Cabuli Anak di Bawah Umur di Pantai, Pria Maluku Tengah Divonis 9 Tahun Penjara
Regional
DPC PDIP Yogyakarta Kumpulkan Koin untuk Sekjen Hasto, Bentuk Sindiran 'Kasus Receh'
DPC PDIP Yogyakarta Kumpulkan Koin untuk Sekjen Hasto, Bentuk Sindiran "Kasus Receh"
Regional
Demi Terhindar Investasi Bodong, Publik Diminta Bangun Budaya Sadar Risiko
Demi Terhindar Investasi Bodong, Publik Diminta Bangun Budaya Sadar Risiko
Regional
Soroti Ketimpangan Anggaran Pendidikan, PGRI Jateng: Sekolah Kedinasan Ratusan Juta, Guru Madin Cuma Rp 300.000
Soroti Ketimpangan Anggaran Pendidikan, PGRI Jateng: Sekolah Kedinasan Ratusan Juta, Guru Madin Cuma Rp 300.000
Regional
Seratusan Murid SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Ini Tanggapan Gubernur NTT
Seratusan Murid SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Ini Tanggapan Gubernur NTT
Regional
Aparat TNI-Polri di Puncak Papua Diduga Meminta Jatah Dana Kampung, Pangdam: Kita Analisa
Aparat TNI-Polri di Puncak Papua Diduga Meminta Jatah Dana Kampung, Pangdam: Kita Analisa
Regional
Eks Direktur Bank Jateng Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sritex, Sekda: Ini Jadi Modal untuk Pencegahan
Eks Direktur Bank Jateng Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sritex, Sekda: Ini Jadi Modal untuk Pencegahan
Regional
Syarat Lulus SMA Wajib Baca 20 Buku, Disdik Sulbar: Teknis Belum Dibahas
Syarat Lulus SMA Wajib Baca 20 Buku, Disdik Sulbar: Teknis Belum Dibahas
Regional
6.226 Kasus DBD di Jateng Sepanjang 2025, 54 Meninggal
6.226 Kasus DBD di Jateng Sepanjang 2025, 54 Meninggal
Regional
Komisaris PT PAL Ditahan Terkait Korupsi Kredit Bank BUMN Rp 105 Miliar
Komisaris PT PAL Ditahan Terkait Korupsi Kredit Bank BUMN Rp 105 Miliar
Regional
71.000 Perempuan RI Pertimbangkan Childfree, Menteri Wihaji: Saya Hormat tetapi Tidak Menyarankan karena...
71.000 Perempuan RI Pertimbangkan Childfree, Menteri Wihaji: Saya Hormat tetapi Tidak Menyarankan karena...
Regional
Presiden Prabowo Tugasi Menteri Hanif 3 Hari Pantau Kabut Asap Kebakaran Hutan Riau
Presiden Prabowo Tugasi Menteri Hanif 3 Hari Pantau Kabut Asap Kebakaran Hutan Riau
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau