Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Susu Menurun, Vaksinasi PMK Prioritaskan Sapi Perah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Wulandari Wulandari
Ilustrasi sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) diisolasi.
|
Editor: Khairina

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang memprioritaskan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk sapi perah.

Hal ini karena saat ini produksi susu mengalami penurunan akibat banyak sapi yang terjangkit PMK.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, vaksinasi PMK tahap pertama menyasar ternak di sentra sapi Dusun Indrokilo Desa Lerep Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

"Di sini menjadi tujuan awal untuk menjaga keberlangsungan produksi susu sapi perah," jelasnya, Kamis (30/6/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jaga Bibit Unggul, Hanya Sapi Betina yang Divaksin PMK

Dia mengakui bahwa penurunan produksi susu berdampak ke perekonomian warga.

"Karena kondisi tersebut pemerintah memberi bantuan obat. Dana desa juga bisa digunakan untuk obat-obatan untuk membantu warga," terangnya.

Ngesti juga menerangkan bahwa hingga saat ini total kasus PMK di Kabupaten Semarang mencapai 3.797 hewan ternak.

"Kabupaten Semarang mendapat 4.300 dosis vaksin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng. Jumlah ini sudah mendapat tambahan karena sebelumnya hanya dijatah 300 dosis," ungkapnya.

Baca juga: Kunjungi Lombok Barat, Wapres Lihat Kondisi Sapi yang Sembuh dari PMK

Lebih lanjut Ngesti mengatakan, setelah menyasar ternak di Desa Lerep, sasaran vaksinasi PMK selanjutnya adalah Kecamatan Getasan.

"Setelah itu ke seluruh wilayah Kabupaten Semarang," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu mengungkapkan penurunan produksi susu mencapai kisaran 30 hingga 40 persen.

"Sasaran prioritas vaksinasi PMK adalah hewan ternak yang sehat, sapi perah, bibit hewan ternak dan sapi jantan,” jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi