Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Apitan, Kearifan Lokal dalam Perayaan Menyambut Idul Adha di Jawa Tengah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO
Warga Desa Guci, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggelar tradisi sedekah bumi atau apitan, di jalan kampung setempat, Senin (06/08/2018). Dalam tradisi budaya yang berusia ratusan tahun itu, ratusan warga bersama-sama menyantap 500 ekor ayam kampung yang dimasak utuh dengan bumbu (ingkung). Ingkung disajikan dengan nasi, oseng tempe, mie goreng, tempe dan tahu dengan dibungkus daun pisang. Tradisi apitan merupakan bentuk rasa syukur warga atas hasil pertanian yang melimpah.
Editor: Puspasari Setyaningrum

KOMPAS.com - Tradisi Apitan adalahi salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat di Jawa Tengah jelang perayaan Idul Adha.

Waktu pelaksanaan Tradisi Apitan biasanya dilakukan setiap bulan Apit dalam Sistem Penanggalan Jawa atau Bulan Dzulqa'dah dalam penanggalan Hijriyah.

Baca juga: Grebeg Besar, Tradisi Berebut Gunungan di Keraton Yogyakarta saat Memperingati Hari Raya Idul Adha

Sebutan bulan Apit juga karena waktu nya yang berada di antara dua hari raya Islam yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Grebeg Besar Demak, Tradisi Jelang Idul Adha di Masjid Agung Demak

Pelaksanaan tradisi Apitan telah berlangsung selama ratusan tahun di beberapa daerah, terutama di Jawa Tengah.

Baca juga: Manten Sapi, Tradisi Unik Masyarakat Pasuruan Jelang Idul Adha

Bentuk pelaksanaan tradisi Apitan beragam, namun umumnya lebih dikenal dengan istilah sedekah bumi.

Makna tradisi Apitan yakni sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil bumi yang telah dinikmati.

Meski tidak diketahui kapan pertama kali dilakukan, namun tradisi ini diyakini mulai dikenalkan pada masa penyebaran Islam di Jawa oleh para Wali Songo.

Para Wali memasukan unsur keislaman memodifikasi tradisi yang telah dianut masyarakat sebelumnya sehingga para masyarakat pun tertarik untuk memeluk Islam.

Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, tradisi Apitan memiliki makna mendalam sebagai wujud syukur terhadap nikmat yang telah diberikan tuhan Yang Maha Esa.

Umumnya tradisi Apitan tradisi Apitan diisi dengan kegiatan pengajian dan khataman Al Quran.

Kemudian tradisi tersebut dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian seperti rebana, ketoprak, atau wayang kulit.

Bentuk budaya wayang kulit ini merupakan salah satu peninggalan kegiatan syiar yang dilakukan Sunan Kalijaga semasa hidupnya.

Di beberapa tempat, juga dilaksanakan kirab budaya dan larung sesaji bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir.

Seperti pada tradisi Apitan di Kampung Panjangan Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang yang membuat panggung sederhana dan menghelat pagelaran wayang, dan menyuguhkan berbagai jenis makanan tradisional.

Ada juga tradisi yang dilakukan warga pesisir utara Tambak Bulusan, Karangtengah, Demak yang melarung sesaji berupa gunungan tumpeng ke Pantai Istambul.

Selain itu ada Kirab budaya Apitan di Desa Wisata Penadaran, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai prosesi seperti Nawu Sendang, Tayub Jembangan, Tayub Cah Angon, Ngubengi Bale, Kirab Bregodo dan pentas kesenian.

Kemudian di Desa Sumber Jatipohon, Kabupaten Grobogan, Tradisi Apitan dilestarikan dalam bentuk arak-arakan gunungan yang nantinya diperebutkan setelah dilakukan doa bersama.

Berlangsungya tradisi Apitan ini kerap menarik perhatian masyarakat karena menunjukkan bahwa masih adanya usaha untuk melestarikan tradisi yang sudah banyak dilupakan oleh banyak orang.

Sumber:
jadesta.kemenparekraf.go.id 
jatengprov.go.id 
manyaran.semarangkota.go.id 
pariwisata.demakkab.go.id 
rri.co.id
travel.kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi