Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Dingin di Sumedang, Warga: Air Mandi seperti dari Kulkas

Kompas.com - 11/07/2022, 10:08 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, merasakan cuaca dingin dalam beberapa pekan terakhir, terutama pada malam hingga pagi hari.

Padahal, saat memasuki siang hari, suhu terasa panas dan matahari bersinar terik.

Dikutip dari TribunJabar.id, Fajar Julian (30), warga Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, turut merasakan suhu dingin pagi ini, Senin (11/7/2022).

Fajar mengatakan, bahkan air yang digunakannya untuk mandi terasa seperti baru dikeluarkan dari kulkas.

"Dingin banget, saat mandi pagi seperti air es dari kulkas," kata Fajar.

Baca juga: Suhu Dingin Landa NTT, Suhu Terendah Capai 13 Derajat Celsius

Sementara itu, dikutip dari laman resmi BMKG, cuaca di Sumedang secara umum akan cerah berawan pada siang sampai malam hari, dengan suhu mencapai 17 hingga 30 derajat celsius.

Penjelasan BMKG

Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Kota Bandung, Yan Firdaus Permadhi, suhu di Bandung terasa dingin pada malam hingga pagi hari tetapi panas pada siang hari adalah fenomena yang biasa terjadi.

Fenomena tersebut terjadi karena wilayah Sumedang yang termasuk dalam kawasan Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau.

Yan mengatakan, kondisi itu terjadi karena awan yang terbuka menyebabkan sinar matahari mencapai permukaan bumi pada siang hari sehingga suhu terasa panas dan terik.

"Sedangkan pada malam hari kondisi tutupan awan yang relatif terbuka menyebabkan panas yang diterima bumi pada siang hari lepas kembali ke atmosfer dalam bentuk gelombang panjang," kata Yan kepada Kompas.com pada Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Kenapa Suhu di Bandung Sangat Dingin pada Pagi Hari namun Panas pada Siang Hari?

"Sehingga, pada subuh hingga pagi hari terasa dingin (di Bandung Raya)," imbuhnya.

Di samping itu, Yan menambahkan, menguatnya Monsoon Australia yang membawa massa udara dingin dan kering ke arah Pulau Jawa juga berpengaruh terhadap suhu udara pada pagi hari.

Dia menjelaskan, bulan Juni hingga Agustus merupakan periode musim dingin di Benua Australia.

Suhu panas pada siang hari dan dingin pada pagi hari di wilayah Bandung Raya, menurut prakiraan BMKG, akan berlangsung selama musim kemarau atau setidaknya hingga akhir Agustus atau awal September 2022.

Yan mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana selama musim kemarau, seperti kekeringan atau kekurangan air bersih, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca juga: Suhu Dingin di Yogyakarta Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus

"Potensi angin kencang juga masih berpeluang terjadi," ujar Yan.

Selain itu, Yan melanjutkan, masyarakat juga diharapkan dapat selalu menjaga kesehatan karena perbedaan suhu yang mencolok pada pagi dan siang hari.

Yan menekankan, masyarakat harus selalu update berita terkait cuaca dan iklim serta potensi bencana melalui sumber berita yang dapat dipercaya, seperti BMKG, BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan instansi pemerintah lainnya.

"Hindari mendapatkan dan menyebarkan berita hoaks yang dapat menyesatkan masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Damkar Evakuasi Monyet Milik Warga, Dilepasliarkan di Hutan Pasir Putih Situbondo
Damkar Evakuasi Monyet Milik Warga, Dilepasliarkan di Hutan Pasir Putih Situbondo
Regional
Bocah 11 Tahun Dilaporkan atas Dugaan Pencabulan, Korbannya 16 Tahun
Bocah 11 Tahun Dilaporkan atas Dugaan Pencabulan, Korbannya 16 Tahun
Regional
Gubernur Kalteng Sentil Perusahaan Perkebunan hingga Tambang: Kontribusi Belum Maksimal Tingkatkan PAD
Gubernur Kalteng Sentil Perusahaan Perkebunan hingga Tambang: Kontribusi Belum Maksimal Tingkatkan PAD
Regional
WNA Belanda Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Polisi Lakukan Penyelidikan
WNA Belanda Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Polisi Lakukan Penyelidikan
Regional
Anak di Bawah Umur di Jambi Kejar Ibu Pakai Pisau karena Tak Diberi Uang
Anak di Bawah Umur di Jambi Kejar Ibu Pakai Pisau karena Tak Diberi Uang
Regional
Krisis Air Bersih Daerah 3T, Maluku Bakal Bikin Sistem Destilasi Air Laut
Krisis Air Bersih Daerah 3T, Maluku Bakal Bikin Sistem Destilasi Air Laut
Regional
Viral Pasien Kritis di Brebes Dibawa Pakai Pikap Saat Dirujuk, Keluarga Kecewa RS Tak Fasilitasi Ambulans
Viral Pasien Kritis di Brebes Dibawa Pakai Pikap Saat Dirujuk, Keluarga Kecewa RS Tak Fasilitasi Ambulans
Regional
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Lakukan Tracing ke Keluarga Terpapar Covid, Apa Hasilnya?
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Lakukan Tracing ke Keluarga Terpapar Covid, Apa Hasilnya?
Regional
Segel Minimarket Tanpa Jukir Resmi, Pengamat: Bentuk Ketegasan Sekaligus Mengedukasi
Segel Minimarket Tanpa Jukir Resmi, Pengamat: Bentuk Ketegasan Sekaligus Mengedukasi
Regional
Terjerat Korupsi, Kepala dan Seorang Pejabat Dinkes Karanganyar Diberhentikan Sementara
Terjerat Korupsi, Kepala dan Seorang Pejabat Dinkes Karanganyar Diberhentikan Sementara
Regional
Selesai Diperiksa Polisi, Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Dilarang Lakukan Ini
Selesai Diperiksa Polisi, Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Dilarang Lakukan Ini
Regional
Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Selesai Diperiksa, Ahli Agama Akan Dilibatkan
Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Selesai Diperiksa, Ahli Agama Akan Dilibatkan
Regional
Meski Berakhir Damai, Guru Penendang Kepala Siswa di Demak Tetap Bakal Disanksi
Meski Berakhir Damai, Guru Penendang Kepala Siswa di Demak Tetap Bakal Disanksi
Regional
Empat Pulau Aceh yang Jadi Milik Sumut Dekat Blok Migas OSWA, Bobby Ajak Aceh Kelola Bareng
Empat Pulau Aceh yang Jadi Milik Sumut Dekat Blok Migas OSWA, Bobby Ajak Aceh Kelola Bareng
Regional
Mobil Bak Terbuka Terbakar di Jalan Pantai Parang Racuk Gunungkidul
Mobil Bak Terbuka Terbakar di Jalan Pantai Parang Racuk Gunungkidul
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau