Bukit Rhema: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
KOMPAS.com - Bukit Rhema merupakan destinasi yang terletak di perbukitan Menoreh, Desa Gombong Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah.
Bukit Rhema merupakan salah satu tempat wisata favorit masyarakat.
Bukit Rhema yang dikenal dengan Gereja Ayam ini memiliki arsitektur unik yang menarik bagi wisatawan.
Baca juga: Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 9 Juni 2025
Daya Tarik Bukit Rhema
Bangunan bernama Gereja Ayam tersebut memiliki arsitektur kepala burung merpati bermahkota.
Bangunan berukuran besar yang terletak di perbukitan menjadi daya tarik tersendiri. Kawasan ini salah satu spot untuk melihat matahari terbit.
Dulunya, bangunan itu difungsikan sebagai tempat ibadah satu agama, namun seiring perjalanan waktu setiap penganut agama boleh berdoa di dalam bangunan itu.
Di lantai dasar bangunan yang menyerupai gua ini terdapat banyak ruang kecil yang difungsikan sebagai tempat berdoa.
Di salah satu sudut terdapat papan yang berisi harapan pada wisatawan yang ditulis melalui selembar kertas kecil.
Baca juga: Asal Usul Gereja Ayam, Rumah Doa di Bukit Rhema, Dikenal karena Film Ada Apa Dengan Cinta 2
Bangunan ini memiliki tujuh lantai, setiap lantai dihiasi dengan mural yang dapat dijadikan sebagai spot foto.
Ada dua lantai yang menjadi favorit wisatawan. Pertama, lantai yang terdapat resto yang bernama Kedai Rakyat Wdank Bukit Rhema. Di sini, wisatawan dapat menikmati kuliner sambil memandang alam perbukitan yang menyejukkan mata.
Tiket masuk dapat ditukarkan seporsi singkong goreng khas Bukit Rhema. Selain itu tersedia, sejumlah makanan dan minuman yang bisa dinikmati wisatawan.
Baca juga: Kejagung Buka Suara Usai Nadiem Bilang Pengadaan Chromebook Didampingi Jamdatun
Lantai favorit berikutnya adalah lantai paling atas atau bangunan kepala burung merpati bermahkota. Spot ini yang menjadi viral, karena lokasi ini muncul dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2.
Untuk masuk ke tempat ini, pengunjung diharapkan untuk sabar mengantre, karena tempat ini hanya mampu menampung sebanyak 10 orang.
Setiap pengunjung akan diberikan waktu masing-masing selama 10 menit untuk dapat menikmati suasana di tempat tersebut sambil berfoto.
Dari tempat tersebut, pengunjung dapat melihat pemandangan alam di sekitar perbukita Menoreh serta dapat melihat sejumlah gunung, seperti Sumbing, Suroloyo, bahkan Candi Borobudur.
