Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponselnya Diretas, Ayah Brigadir J Mengaku Takut Pakai WhatsApp Lagi

Kompas.com - 15/07/2022, 17:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Usai tahu ponselnya diretas, Samuel Hutabarat, ayah kandung Brigadir J, mengaku takut untuk menggunakannya lagi.

Namun demikian, Samuel belum ada rencana meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Walaupun sudah bisa digunakan, kami takut untuk memakai WA kembali," ujarnya, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Israel Gagal Cegat Rudal Baru Iran Haj Qassem, Iron Dome Kalah Cepat?

Diretas dua hari

Menurut Samuel, peretasan terjadi selama dua hari, yaitu sejak Selasa (12/7/2022) pagi dan kembali bisa diakses pada Kamis (14/7/2022).

Selain WhatsApp, kata Samuel, akkun Facebook miliknya juga diduga diretas.

Namun, dirinya mengaku ada beberapa pesan pribadi yang hilang usai diretas.

Baca juga: Siapa Putra Mahkota Iran Reza Pahlavi, Kenapa Ajak Warga Berontak Lawan Khamenei?

"WhatsApp dan Facebook sudah bisa dibuka dan digunakan. Tapi ada pesan yang dihapus," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Kamis (14/7/2022).

Pesan mencurigakan di WhatsApp

Sementara itu, dugaan peretasan menguat usai Samuel menemukan pesan WhatsApp mencurigakan di ponselnya.

Pesan itu menjelaskan bahwa nomor yang dicantumkan telah didaftarkan di telepon lain.

Berikut bunyi pemberitahuannya:

Baca juga: Kubu Jokowi Sebut Bisa "Chaos" jika Ijazah Asli Ditunjukkan ke Publik

Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar dengan WhatsApp di telepon ini. Mungkin karena Anda telah mendaftarkannya di telepon yang lain. Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke Akun.

Halaman:
Komentar
dari awal ini kasus udah jangal tinggal kepolisian ungkap kasus ini biar masyarakat tidak selalu di bodohi dengan statmen yng selalu berubah2


Terkini Lainnya
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
Regional
Sakit Hati Jadi Alasan, Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Berniat Jebak Sang Pengasuh
Sakit Hati Jadi Alasan, Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Berniat Jebak Sang Pengasuh
Regional
Terekam Kamera, Pelaku Kasus Balita Singkawang Ternyata Sempat Ikut Pencarian
Terekam Kamera, Pelaku Kasus Balita Singkawang Ternyata Sempat Ikut Pencarian
Regional
Pertambangan Nikel di Raja Ampat Termasuk 22 Kasus Ekosob yang Melanggar HAM di Papua
Pertambangan Nikel di Raja Ampat Termasuk 22 Kasus Ekosob yang Melanggar HAM di Papua
Regional
Warga Pesisir Utara Sumbawa Lakukan Aksi Restorasi dan Rehabilitasi Hutan Mangrove
Warga Pesisir Utara Sumbawa Lakukan Aksi Restorasi dan Rehabilitasi Hutan Mangrove
Regional
Dua Ponton Tambang Timah Ilegal Disergap di Teluk Inggris Bangka
Dua Ponton Tambang Timah Ilegal Disergap di Teluk Inggris Bangka
Regional
160 Desa di Aceh Utara Kini Dijabat Plt, Pilkades Bisa Segera Digelar
160 Desa di Aceh Utara Kini Dijabat Plt, Pilkades Bisa Segera Digelar
Regional
Kopi Tuak Jambi Terancam Punah, Rahasia Mantra dan Nira yang Tak Bisa Menunggu
Kopi Tuak Jambi Terancam Punah, Rahasia Mantra dan Nira yang Tak Bisa Menunggu
Regional
KSB Samuel Muuk Diduga Dalang di Balik Penembakan Ketua Komnas HAM Papua Saat Pencarian Iptu Tomi Marbun
KSB Samuel Muuk Diduga Dalang di Balik Penembakan Ketua Komnas HAM Papua Saat Pencarian Iptu Tomi Marbun
Regional
2 Pemancing Hanyut di Sungai Kauman Wonosobo, Satu Tewas, Satu Masih Dicari
2 Pemancing Hanyut di Sungai Kauman Wonosobo, Satu Tewas, Satu Masih Dicari
Regional
Demi Pantura Bebas Rob, Pemerintah Siapkan Tanggul Laut Raksasa dari Banten hingga Jatim
Demi Pantura Bebas Rob, Pemerintah Siapkan Tanggul Laut Raksasa dari Banten hingga Jatim
Regional
Perairan Habitat Hiu Paus Botubarani Didominasi Karang Keras
Perairan Habitat Hiu Paus Botubarani Didominasi Karang Keras
Regional
976 Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di NTB sepanjang 2024 hingga Awal 2025
976 Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di NTB sepanjang 2024 hingga Awal 2025
Regional
75 Orang Jadi Korban Kekerasan di Papua sejak Januari hingga Juni 2025
75 Orang Jadi Korban Kekerasan di Papua sejak Januari hingga Juni 2025
Regional
Sakit Hati Dikatai, IRT di Kerinci Jambi Sebar Hoaks Temannya Jual Bangkai Daging Kerbau
Sakit Hati Dikatai, IRT di Kerinci Jambi Sebar Hoaks Temannya Jual Bangkai Daging Kerbau
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau