Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Limbah di Situ Ciburuy Meluas, 5.000 Meter Sawah Terendam Air Hitam Pekat

Kompas.com - 15/07/2022, 21:31 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pencemaran limbah di Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin meluas.

Sedikitnya ada 5.000 meter persegi lahan pertanian warga yang terendam air hitam pekat dengan bau menyengat dari Situ Ciburuy. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin mengaku sudah memeriksa luasan dampak dari pencemaran limbah di Situ Ciburuy.

"Hasil invetarisir sementara, kurang lebih ada setengah hektar lahan persawahan yang berada di sebelah timur danau yang juga ikut terendam oleh air (limbah)," ujar Idad saat ditemui di Situ Ciburuy, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Pencemaran Limbah di Situ Ciburuy Meluas, Sumur Warga Keluarkan Bau dan Sebabkan Gatal-gatal

Air yang tertampung di Situ Ciburuy ini merupakan air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beraktivitas baik aktivitas pertanian maupun perikanan.

"Masyarakat biasa menggunakan air dari Situ Ciburuy yang kemudian dialirkan ke area persawahan untuk bertani. Ada pula masyarakat yang memanfaatkan untuk kolam ikan," sebutnya.

Sebelumnya, warga juga merasakan meluasnya dampak negatif akibat pencemaran limbah ke perairan Situ Ciburuy, sedikitnya masyarakat di 4 RW yakni RW 7, 8, 13, dan 14 merasakan betul dampak pencemaran limbah.

Air yang tercemar limbah di danau itu sudah meresap dan mencemari sumur-sumur warga yang berada di sekotar Situ Ciburuy.

"Air sumur milik warga, jadi bau ketika dimasak, terus kalau dipakai mandi badan juga jadi gatal-gatal," ungkap Ketua RW 8, Wati saat ditemui.

Baca juga: Diduga Lakukan Pencemaran Limbah, Pabrik di Sekitar Situ Ciburuy Bandung Barat Disatroni Petugas

Akibat dampak tersebut, warga mau tak mau harus membeli air bersih setiap harinya demi bisa dikonsumsi untuk memasak dan minum.

"Kalau untuk mandi masih bisa digunakan, kalau untuk masak dan minum tidak bisa, soalnya takut beracun atau berdampak pada kesehatan," ucap Wati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Masih Cedera Engkel, Siswi SMK di Brebes Raih Peringkat 3 Karate O2SN Tingkat Jateng 2025
Masih Cedera Engkel, Siswi SMK di Brebes Raih Peringkat 3 Karate O2SN Tingkat Jateng 2025
Regional
Karaoke Zamrud Khatulistiwa 2 Purworejo Dibongkar karena 2 Alasan Ini
Karaoke Zamrud Khatulistiwa 2 Purworejo Dibongkar karena 2 Alasan Ini
Regional
Dua Kurir Narkoba di Samarinda Ditangkap, Bandarnya Masih Diburu
Dua Kurir Narkoba di Samarinda Ditangkap, Bandarnya Masih Diburu
Regional
Angkot Gratis untuk Siswa Magelang Diterapkan Bertahap, Dishub: Arah Kami seperti Gojek
Angkot Gratis untuk Siswa Magelang Diterapkan Bertahap, Dishub: Arah Kami seperti Gojek
Regional
Wali Kota Jambi Tutup 8 LKS Terafiliasi Gerakan Radikal
Wali Kota Jambi Tutup 8 LKS Terafiliasi Gerakan Radikal
Regional
Hendak Kembali Rujuk dengan Istri, Pria di Gowa Dibunuh Anak Tiri
Hendak Kembali Rujuk dengan Istri, Pria di Gowa Dibunuh Anak Tiri
Regional
Viral Aksi Pacu Jalur Komunitas Mobil di Jalan Tol Lampung, Bahayakan Pengendara!
Viral Aksi Pacu Jalur Komunitas Mobil di Jalan Tol Lampung, Bahayakan Pengendara!
Regional
Cari Keadilan, Korban KDRT, Istri Anggota TNI AU Lanud Pattimura Gelar Aksi di Jalan
Cari Keadilan, Korban KDRT, Istri Anggota TNI AU Lanud Pattimura Gelar Aksi di Jalan
Regional
TNI Tangkap Dua WN Malaysia di Nunukan, Diduga Jemput 4 WNI untuk Dijadikan Pekerja Ilegal
TNI Tangkap Dua WN Malaysia di Nunukan, Diduga Jemput 4 WNI untuk Dijadikan Pekerja Ilegal
Regional
Hama Wereng Serang Padi di Madiun, Petani Cemas Bakal Gagal Panen
Hama Wereng Serang Padi di Madiun, Petani Cemas Bakal Gagal Panen
Regional
Oknum Polisi di Ambon Diperiksa Terkait Dugaan Perzinahan dan Narkoba
Oknum Polisi di Ambon Diperiksa Terkait Dugaan Perzinahan dan Narkoba
Regional
Luas Lahan Memenuhi, Lokasi Pembangunan Sekolah Rakyat di Demak Tak Penuhi Syarat
Luas Lahan Memenuhi, Lokasi Pembangunan Sekolah Rakyat di Demak Tak Penuhi Syarat
Regional
Wajah Baru Sekolah Rakyat di Jambi, Papan Tulis Digital dan AI Jadi Andalan
Wajah Baru Sekolah Rakyat di Jambi, Papan Tulis Digital dan AI Jadi Andalan
Regional
Lahan Usaha di Tanjung Aan Digusur, Rencana Akan Bangun Hotel Bintang 5
Lahan Usaha di Tanjung Aan Digusur, Rencana Akan Bangun Hotel Bintang 5
Regional
Respons Keluhan Warga Riau, Gubernur Abdul Wahid Percepat Perbaikan Jalan Menuju Lokasi Pacu Jalur
Respons Keluhan Warga Riau, Gubernur Abdul Wahid Percepat Perbaikan Jalan Menuju Lokasi Pacu Jalur
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau