Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Kelurahan dan 2 Desa di Nunukan Tidak Terjangkau PPDB Zonasi, Disdikbud Kaltara Siapkan Solusi

Kompas.com - 18/07/2022, 23:25 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com– Satu kelurahan dan dua Desa, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tidak tertampung dalam sistem zonasi untuk Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya.

Masalah jarak yang terlalu jauh dari lokasi SMAN 1 ataupun SMAN 2 Nunukan, membuat para pelajar lulusan SMP di Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam, tidak bisa tertampung PPDB.

Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henry Susanto mengatakan, permasalahan tersebut telah dirapatkan dengan UPT Disdikbud Kaltara di Nunukan.

Ada sejumlah solusi yang telah dirumuskan. Di antaranya, membuka rombongan belajar (rombel) baru untuk mengakomodir para pelajar dari wilayah tersebut.

"Misalnya ada sekolah dengan delapan kelas, kita alokasikan tujuh kelas untuk kuota inti, dan satu kelas kita peruntukkan untuk mengakomodir pelajar di wilayah di luar zonasi itu. Modelnya system blok," ujarnya, dihubungi, Senin (18/7/2022).

Teguh tidak membantah, kasus ini, menjadi persoalan rutin di Nunukan dan butuh solusi segera.

Baca juga: Puluhan Pelajar SMA Tak Tertampung PPDB, Disdikbud Kaltara Buka Satu Kelas Baru di SMAN 2 Nunukan

Disdikbud Kaltara, juga tengah melakukan pemetaan terkait jumlah lulusan SMP di tiga wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk merumuskan solusi tepat, agar kasus pelajar tidak tertampung PPDB, tidak terus menerus terjadi setiap tahun.

"Kondisinya memang agak sulit. Di SMAN I, lahannya sudah tidak ada. Begitu pula SMAN 2 Nunukan. Di wilayah itu, hanya ada SMK. Seandainya masyarakat mau saja memasukkan anaknya ke SMK tidak ada masalah sebenarnya,’’ ujarnya.

Persoalan pola pikir masyarakat di wilayah luar zonasi PPDB di Nunukan, kata Teguh, menjadi tugas berat bagi Disdikbud Kaltara. Menurutnya, masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa masuk SMK akan sulit melanjutkan ke jenjang kuliah.

Padahal, baik SMA maupun SMK, tidak menghalangi untuk meneruskan ke bangku kuliah.

"SMK dibuat memang pertimbangannya agar anak anak bisa segera bekerja saat lulus, sehingga mengurangi pengangguran. Hanya saja yang terjadi, mereka cenderung memilih SMA, sehingga memang ini menjadi pemikiran kami kedepannya," kata Teguh.

Dia mengungkaokan membuka kelas baru, sebenarnya bisa dilakukan di SMAN 1 Nunukan Selatan. Hanya saja, jaraknya sangat jauh, sehingga akan menimbulkan masalah baru nantinya.

Teguh menegaskan, jika hasil pemetaan nantinya, ada lulusan SMP dengan jumlah minimal 60 anak, maka ada jalan untuk mengusulkan dua rombel di lokasi tersebut.

"Ada solusi lain bagi pelajar Nunukan yang berada jauh dari SMA. Kita akan upayakan transportasi seperti bus sekolah. Itu beberapa solusi yang sementara kita usahakan, tapi kita masih mencari formula tepat untuk solusi paling baik dari masalah ini," kata Teguh.

Sebelumnya, Kepala Kantor Cabang Disdikbud Kaltara di Nunukan, Warsito, mengeluhkan banyaknya protes masyarakat dari Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam.

Dia mengatakan banyak orangtua yang mempertanyakan anak-anak mereka tidak bisa tertampung dalam PPDB akibat jarak yang terlalu jauh. Menurut Warsito, persoalan ini, sudah seringkali disampaikan dalam sejumlah forum rapat yang dihadiri para stakeholder.

Namun ternyata, perkara ini masih saja belum memiliki solusi. Padahal, setiap tahunnya, kasus ini selalu menjadi masalah dan selalu dipertanyakan masyarakat.

‘’Saya tawarkan usulan untuk meminjam kelas SMP di wilayah itu. karena memang tidak ada sekolah SMA di areal yang saya sebut. Beruntung ada SMK, sehingga anak anak itu, sekolah di SMK semua,’’katanya.

Terkait masalah ini, Warsito mengaku akan terus berusaha memperjuangkannya, sampai ada solusi bagi warga Nunukan yang tinggal di Kelurahan Nunukan Barat, Desa Binusan dan Desa Binusan Dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ganjil Genap Puncak Bogor Berlaku Hari Ini, Kendaraan Tak Sesuai Bakal Dipaksa Putar Balik
Ganjil Genap Puncak Bogor Berlaku Hari Ini, Kendaraan Tak Sesuai Bakal Dipaksa Putar Balik
Regional
Pegawai Bank Banten Dapat Sanksi karena Main Game Saat Antrean Panjang di Samsat Cikande
Pegawai Bank Banten Dapat Sanksi karena Main Game Saat Antrean Panjang di Samsat Cikande
Regional
Pilkada Ulang Pangkalpinang, Prabowo Merestui Maulan Aklil dan Zeki Yamani
Pilkada Ulang Pangkalpinang, Prabowo Merestui Maulan Aklil dan Zeki Yamani
Regional
Kisah Inspiratif Dua Guru NTT: Bantu Ibu Tunggal Hidupi 8 Keponakan dan Cucunya di Rumah Reyot
Kisah Inspiratif Dua Guru NTT: Bantu Ibu Tunggal Hidupi 8 Keponakan dan Cucunya di Rumah Reyot
Regional
Nyala Api dalam Kebersamaan: Antusiasme Warga Sambut 1 Suro di Samarinda
Nyala Api dalam Kebersamaan: Antusiasme Warga Sambut 1 Suro di Samarinda
Regional
Setelah Kepala Desa, Sekdes Kertosari Singorojo Kendal Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa
Setelah Kepala Desa, Sekdes Kertosari Singorojo Kendal Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa
Regional
Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing
Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing
Regional
Menteri P2MI Ungkap Penyebab Maraknya WNI Bekerja Luar Negeri Secara ilegal, Banyak Calo dan Minim Informasi
Menteri P2MI Ungkap Penyebab Maraknya WNI Bekerja Luar Negeri Secara ilegal, Banyak Calo dan Minim Informasi
Regional
Mandi Balimau Kenduri Sko Kerinci, Kesucian Batin hingga Ruang Maaf Tak Terbatas
Mandi Balimau Kenduri Sko Kerinci, Kesucian Batin hingga Ruang Maaf Tak Terbatas
Regional
5 Kerbau Kiai Slamet Jadi Cucuk Lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo
5 Kerbau Kiai Slamet Jadi Cucuk Lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo
Regional
Polisi Ungkap Perempuan Tersangka Jual Gadis Aceh Beroperasi 2014
Polisi Ungkap Perempuan Tersangka Jual Gadis Aceh Beroperasi 2014
Regional
Marak PMI Ilegal Jadi Scammer Judol, Menteri P2MI Tegaskan Tak Ada Kerja Sama Penempatan di Kamboja, Laos dan Myanmar
Marak PMI Ilegal Jadi Scammer Judol, Menteri P2MI Tegaskan Tak Ada Kerja Sama Penempatan di Kamboja, Laos dan Myanmar
Regional
Konflik Iran dan Israel, Pemprov Sebut Tak Ada Warga Jateng Bekerja di 2 Negara Itu
Konflik Iran dan Israel, Pemprov Sebut Tak Ada Warga Jateng Bekerja di 2 Negara Itu
Regional
Sambut 1 Suro, Keris-keris Pusaka Dijamas di Purworejo dalam Prosesi Sakral
Sambut 1 Suro, Keris-keris Pusaka Dijamas di Purworejo dalam Prosesi Sakral
Regional
Tewasnya Juliana Marins, Pemprov NTB Evaluasi Wisata Pendakian di Gunung Rinjani
Tewasnya Juliana Marins, Pemprov NTB Evaluasi Wisata Pendakian di Gunung Rinjani
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau