Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Orangtua Korban Mutilasi di Ungaran: Jatuh Lemas Saat Lihat Potongan Organ Tangan Anaknya

Kompas.com - 26/07/2022, 16:38 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Duka mendalam menyelimuti keluarga dari K (24), korban pembunuhan dan mutilasi oleh mantan kekasihnya Imam Sobari (32) di Semarang, Jawa Tengah.

Ayah dari korban, inisial A (45), tak kuasa menahan perih ketika pertama kali melihat potongan organ anak kesayangannya di rumah sakit saat diajak polisi.

"Ketika saya dikasih lihat tangan, hanya organ tangan anak saya, saya langsung jatuh," kata A di kediamanya di Desa Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Sobari Mutilasi Korban yang Dicabulinya pada 2016, Mengaku Masih Cinta dan Saling Sayang

A mengungkapkan, anaknya sudah menikah. Menantunya kerja di luar negeri sebagai TKI. Sementara korban bekerja di sebuah pabrik garmen di Semarang.

"Kerja sudah 3 tahunan di Semarang. Kontak terakhir Rabu, 13 Juli. Sabtu sudah putus kontak," kata A.

A mengatakan, awalnya ia tidak mengetahui persoalan apa yang menimpa anaknya saat polisi mendatangi rumahnya.

Baca juga: Minta Gugatan Cerai Dihentikan, Putra Sulung Andre Taulany: Sebenarnya Mereka Enggak Ada Masalah

Ia kemudian diajak polisi ke Semarang. "Kemarin saya diajak ke Polres Semarang. Dimintai keterangan dan ke rumah sakit diambil sampel darah," kata A.

Saat itu, A sudah mulai merasa cemas. Dan mencoba mencari tahu persoalan apa sebenarnya yang menimpa anak pertamanya.

"Setelah diambil darahnya kembali di Polres saya dipanggil penyidik, waktu itu penyidik bilang 'saya mau jelasin sama bapak, mau saya terangkan tapi bapak harus bisa menahan. Mendengarkan penjelasan'," kata A menirukan ucapan polisi.

Baca juga: Ayah Korban Mutilasi Ungkap Anaknya Pernah Menjalin Asmara dengan pelaku

Hingga akhirnya A diberikan penjelasan dan sempat diperlibatkan potongan organ tubuh anaknya. A mengatakan, anaknya memang pernah menjalin kasih dengan pelaku.

"Dulunya itu mantan. Satu kampung kenal dari kecil. Mungkin pelaku datang ke sana (Ungaran) dan minta balikan, padahal anak saya sudah ada suaminya. Mungkin dipaksa dan anak saya enggak mau. Akhirnya pelaku marah," kata dia.

Sebelumnya, A mengungkapkan, saat berpacaran waktu SMA, terdapat permasalahan yang tak bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal itu membuat Aswirto melaporkan pelaku ke polisi. Pelaku ditangkap dan menjalani hukuman enam tahun penjara.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, pelaku yang bernama Imam Sobari diketahui mencabuli K pada 2016.

Baca juga: Lakukan Mutilasi Bertahap di Kamar Mandi, Pelaku Sempat Jual Perhiasan Korban

Pelaku kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Pada Desember 2021, dia dibebaskan dari Lapas Tegal setelah enam tahun dibui.

Halaman:
Komentar
jamet gila


Terkini Lainnya
Bank Kaltimtara Serempak Digeledah, Terkait SPK Fiktif Rp 275 Miliar?
Bank Kaltimtara Serempak Digeledah, Terkait SPK Fiktif Rp 275 Miliar?
Regional
Tubuh Gunung Lewotobi Mengembung, Waspada Erupsi Eksplosif
Tubuh Gunung Lewotobi Mengembung, Waspada Erupsi Eksplosif
Regional
RSUD Batara Guru Kembali Aktifkan Dokter Tersangka Pelecehan Seksual
RSUD Batara Guru Kembali Aktifkan Dokter Tersangka Pelecehan Seksual
Regional
10 Fakta Kasus Tamu Diusir dari Hotel di Pekalongan, Pintu Diketuk Malam Lalu Diiusir
10 Fakta Kasus Tamu Diusir dari Hotel di Pekalongan, Pintu Diketuk Malam Lalu Diiusir
Regional
Wartawan MNC Dibacok 2 Pria Misterius di Grobogan: Saya Mau Dihabisi
Wartawan MNC Dibacok 2 Pria Misterius di Grobogan: Saya Mau Dihabisi
Regional
Tindaklanjuti Arahan Mendagri, Gubernur Gorontalo Minta Kabupaten/Kota Tak Naikkan PBB-P2
Tindaklanjuti Arahan Mendagri, Gubernur Gorontalo Minta Kabupaten/Kota Tak Naikkan PBB-P2
Regional
Bentrokan Rebut Lahan di Perbatasan Manggarai Timur dan Ngada NTT, 1 Warga Luka di Kepala
Bentrokan Rebut Lahan di Perbatasan Manggarai Timur dan Ngada NTT, 1 Warga Luka di Kepala
Regional
Pemkot Klaim 30 Persen RT di Semarang dalam Tahap Pencairan Dana Operasional Rp 25 Juta
Pemkot Klaim 30 Persen RT di Semarang dalam Tahap Pencairan Dana Operasional Rp 25 Juta
Regional
HUT Ke-80 RI, Kampung Lemo Masih Menanti Terang
HUT Ke-80 RI, Kampung Lemo Masih Menanti Terang
Regional
Dorong Kolaborasi Entaskan Kemiskinan, Gubernur Jateng: Kita Tidak One Man Show
Dorong Kolaborasi Entaskan Kemiskinan, Gubernur Jateng: Kita Tidak One Man Show
Regional
Kejati Jateng Tahan Dosen UGM Terkait Korupsi Pengadaan Biji Kakao
Kejati Jateng Tahan Dosen UGM Terkait Korupsi Pengadaan Biji Kakao
Regional
Siap Wujudkan LRT Semarang, Wali Kota Agustina: Kalau Lihat Drakor-drakor Kan Enak Sekali
Siap Wujudkan LRT Semarang, Wali Kota Agustina: Kalau Lihat Drakor-drakor Kan Enak Sekali
Regional
Sewa Baju Adat Laris di Semarang Jelang 17 Agustus, Permintaan Naik hingga 30 Persen
Sewa Baju Adat Laris di Semarang Jelang 17 Agustus, Permintaan Naik hingga 30 Persen
Regional
Siapkan Pembangunan LRT Semarang, Wali Kota Akan Bertemu Kementerian
Siapkan Pembangunan LRT Semarang, Wali Kota Akan Bertemu Kementerian
Regional
Mahasiswa di Kupang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Prada Lucky, Keluarga Ikut Hadir
Mahasiswa di Kupang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Prada Lucky, Keluarga Ikut Hadir
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau