Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksplorasi Potensi Kelautan dan Perikanan Jabar Selatan Terhambat Infrastruktur

Kompas.com - 27/07/2022, 20:32 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Potensi kelautan dan perikanan di pesisir selatan Jawa Barat atau Priangan Timur melimpah. Namun masih terhambat infrastruktur.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bandung Koordinator Jabar, Prof Martha Fani Cahyandito mengatakan, seusai data BPS (Badan Pusat Statistik) Jabar, pada 2020, produksi ikan tangkap di Pantai Utara (Pantura) sebanyak 200 ton.

"Sementara di Pansel (Pantai Selatan) mencapai kurang dari 11.000 ton. Namun di pesisir Priangan Timur masalahnya di infrastruktur," ucap Fani dalam konferensi persnya di BI Tasikmalaya, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Kisah Warga Pangandaran yang Panik Saat Rasakan Gempa: Takut Tsunami seperti 2006

Fani menambahkan, infrastruktur paling penting untuk menggali potensi di Pansel yakni pelabuhan, tak ada di sini. 

Sedangkan Pantura Jabar yang memiliki pelabuhan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya meski potensi alam laut dan perikanannya di bawah Pansel.

Selain infrastruktur, SDM (sumber daya manusia) pun menjadi persoalan. Padahal potensi kelautan dan perikanan Jabar Selatan luar biasa.

"Sekarang gini, pelabuhan di mana? Utara, proses perjalanan panjang untuk menggali potensi demi perkuat ketahanan pangan itu butuh infrastruktur. Kalau ada pelabuhan supaya cepat dalam pemasaran, kalau kelamaan (ikan) tak segar lagi dan sebagainya," tambah Fani.

Selain itu, sejatinya para nelayan di wilayah itu menilai bantuan investasi menjadi kebutuhan kedua atau sekunder.

Baca juga: Aceh Utara Punya Potensi Perikanan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Olahan Bandeng

Paling utama yang dibutuhkan para nelayan saat ini adalah kemudahan untuk melaut dan infastruktur untuk kemudahan pelayanannya.

"Sebetulnya para nelayan kurang membutuhkan bantuan dan investasi, tapi mereka diberikan kemudahan untuk melaut kalau ikan tangkap. Infrastruktur betul dibutuhkan dan sentuhan digitalisasi pengolahan. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) panjang dan tak bisa instan," ujar dia.

Karena itu, hasil pertemuan hari ini dirangkum beserta solusinya akan disampaikan ke Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya dan Jawa Barat. Nantinya diteruskan ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.

Kepala Perwakilan BI Jabar, Herawanto mengungkapkan, selain berbagai produk hortikultura, Priangan Timur memiliki potensi lainnya yang sangat besar.

Baca juga: Antisipasi Stagflasi, Pemda di Jabar Diminta Belanjakan Anggaran Tepat Waktu

Yakni di sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya air tawar. Potensi tersebut, perlu semakin dioptimalkan guna meraih ketahanan pangan.

"Dalam rangka menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi," ungkap dia.

Salah satu rekomendasi kebijakan yang dapat ditempuh untuk mendukung sektor perikanan dan maritim adalah menjaga perbaikan kinerja ekspor Jabar pada komoditas sektor fishery.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com