Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi di Serang Jadi Alarm Kelayakan Odong-odong, Pengamat: Jangan Sampai Ada Korban Lain

Kompas.com - 31/07/2022, 23:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Polisi di sejumlah daerah melarang odong-odong beroperasi di jalan raya.

Larangan ini dikemukakan usai terjadinya kecelakaan maut di Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022), yang menewaskan 10 orang.

Odong-odong berpenumpang 31 orang tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, Kampung Silebu Toples, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

Salah satu yang mulai melarang operasional odong-odong di jalan raya adalah Kepolisian Resor Pandeglang.

Baca juga: Setelah Ada Kecelakaan, Odong-odong Dilarang Beroperasi di Lebak dan Pandeglang

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah mengatakan, pihaknya punya sejumlah alasan melarang odong-odong beroperasi di jalan raya, mulai dari tak adanya izin operasi hingga perilaku sopir yang kerap asal-asalan.

“Odong-odong tidak memiliki izin kelaikan kendaraan bermotor dan izin trayek sebagai angkutan umum,” ujarnya, Rabu (27/7/2022).

Belny menuturkan, odong-odong memang saat ini menjadi sarana hiburan bagi masyarakat, tetapi penggunaannya tidak untuk di jalan raya karena tidak layak melintas sesuai aturan lalu lintas.

Baca juga: 9 Orang Tewas di Serang, Kakorlantas Ingatkan Larangan Odong-odong Melintas di Jalan Umum

Pelarangan odong-odong di jalan raya juga disoroti Kepala Subdirektorat Kecelakaan (Kasubdit Laka) Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Hotman Sirait.

Ia menjelaskan, adanya pelarangan itu karena odong-odong melanggar aturan, dua di antaranya soal dimensi kendaraan maupun peruntukannya. Di samping itu, odong-odong juga dinilai membahayakan pengguna jalan lainnya.

"Kami akan berikan penekanan lagi kepada jajaran agar odong-odong ini tidak bisa masuk ke ranah publik, jalanan umum," ucapnya, Rabu.

Hotman menerangkan, larangan tersebut berlaku di seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga: Sederet Tragedi Odong-odong Maut, Saat Wisata Berubah Duka...

Halaman:
Komentar
sejak awal harus dilarang jangan karena sudah terjadi baru diadakan razia besar-besaran setelah jatuh korban jiwa


Terkini Lainnya
Keluarga Balita Singkawang yang Ditemukan Meninggal Usai Hilang Tolak Otopsi, Polisi Tetap Selidiki
Keluarga Balita Singkawang yang Ditemukan Meninggal Usai Hilang Tolak Otopsi, Polisi Tetap Selidiki
Regional
Pemprov Aceh Ingin Polemik 4 Pulau Diselesaikan dengan Kepala Dingin
Pemprov Aceh Ingin Polemik 4 Pulau Diselesaikan dengan Kepala Dingin
Regional
Dugaan Korupsi Hibah Pramuka, Pemkot Bandung Serahkan Proses Hukum ke Kejati Jabar
Dugaan Korupsi Hibah Pramuka, Pemkot Bandung Serahkan Proses Hukum ke Kejati Jabar
Regional
Haru dan Sujud Syukur Jemaah Haji Kloter 1 Kabupaten Purbalingga Saat Tiba di Tanah Air
Haru dan Sujud Syukur Jemaah Haji Kloter 1 Kabupaten Purbalingga Saat Tiba di Tanah Air
Regional
Kemendagri: Ormas Tak Boleh Pakai Baju Seperti TNI/Polri dan Lembaga Pemerintahan, Harus Ditertibkan
Kemendagri: Ormas Tak Boleh Pakai Baju Seperti TNI/Polri dan Lembaga Pemerintahan, Harus Ditertibkan
Regional
Balita di Singkawang yang Hilang Misterius Ditemukan Meninggal di Halaman Masjid, 3 Km dari Rumahnya
Balita di Singkawang yang Hilang Misterius Ditemukan Meninggal di Halaman Masjid, 3 Km dari Rumahnya
Regional
Maraknya Gangguan Ormas ke Industri Bikin Negara Rugi Hampir Rp 900 Triliun
Maraknya Gangguan Ormas ke Industri Bikin Negara Rugi Hampir Rp 900 Triliun
Regional
Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Dilanda Kebakaran
Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Dilanda Kebakaran
Regional
Viral, Wisatawan Asal Jakarta Dipalak di Padang Mausui Manggarai Timur
Viral, Wisatawan Asal Jakarta Dipalak di Padang Mausui Manggarai Timur
Regional
KKB Yekis Wanimbo Aktif Mendulang Emas dan Hasilnya untuk Beli Senpi
KKB Yekis Wanimbo Aktif Mendulang Emas dan Hasilnya untuk Beli Senpi
Regional
Sulawesi Selatan Terbitkan Peringatan Waspada Covid-19
Sulawesi Selatan Terbitkan Peringatan Waspada Covid-19
Regional
Tanggap Banjir Rob Demak, Pemprov Jateng Berikan Layanan Kesehatan Gratis dan Bantuan Sembako
Tanggap Banjir Rob Demak, Pemprov Jateng Berikan Layanan Kesehatan Gratis dan Bantuan Sembako
Regional
Sampah Menumpuk di Pekanbaru, Pemkot: ASN Diterjunkan Mengangkut
Sampah Menumpuk di Pekanbaru, Pemkot: ASN Diterjunkan Mengangkut
Regional
Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,2 Guncang Perairan Pulau Sumba NTT
Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,2 Guncang Perairan Pulau Sumba NTT
Regional
Harga Sawit di Jambi Turun Rp 63,81/Kg akibat Lonjakan CPO Malaysia
Harga Sawit di Jambi Turun Rp 63,81/Kg akibat Lonjakan CPO Malaysia
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau