Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Jenazah Santri Gontor, Ada Memar di Dada dan Organ Dalam

Kompas.com - 08/09/2022, 22:33 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Jenazah AM (17) santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur sudah diotopsi oleh Tim Forensi RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Kamis (8/9/2022).

Proses otopsi berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.10 WIB sempat mengalami kesulitan karena jenazah korban sudah mengalami pembusukan.

Jenazah korban diperiksa dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, AKBP Mansyuri mengatakan, kondisi jenazah telah mengalami pembusukan karena sudah 15 hari di kubur.

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, proses otopsi memakan waktu sekitar 6 jam.

Hasil otopsi korban ditemukan diantaranya luka memar pada bagian dada korban dan organ dalam.

Baca juga: 2 Santri Korban Penganiayaan di Pondok Gontor Sudah Ikuti Pelajaran

“Hasil kesimpulan sementara salah satunya ditemukan memar atau bekas benda tumpulan di area sekitar dada dan organ dalam,” kata Catur.

Kendati demikian, Catur belum menegaskan luka itu menjadi penyebab kematian korban. Menurut Catur, kepastian penyebab kematian AM akan disampaikan ahli.

“Kami hanya menyampaikan sedikit temuan dari hasil otopsi tadi siang,” jelas Catur.

Ahli nanti juga akan menjelaskan soal pendarahan di kepala korban yang diungkap keluarga.

Polres lakukan gelar perkara

Setelah mengantongi hasil otopsi, Polres Ponorogo segera melakukan gelar perkara sehingga mendapatkan syarat formil dan materiil guna meningkatkan proses hukum ke tahap selanjutnya.

Total saksi yang sudah diperiksa hingga sore ini sebanyak 20 orang. Hingga kini, polisi belum menentukan tersangka.

Catur berjanji akan menyampaikan tersangka ke publik bila sudah ditetapkan oleh penyidik.

“Tambahan saksi yang diperiksa berasal staf dari rumah sakit dan staf pengasuhnya,” demikian Catur.

Baca juga: Polisi Sebut Otopsi Jenazah Santri Gontor Berlangsung 6 Jam, Ditemukan Memar di Dada

Sebelumnya diberitakan, Makam AM (17) santri pondok pesantren Gontor yang berada di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan, mulai dibongkar oleh tim forensik, Kamis (8/9/2022).

Pembongkaran makam itu dilakukan untuk mengetahui kondisi jenazah yang diduga tewas akibat menjadi korban penganiayaan.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, otopsi itu dilakukan secara tertup dan dibantu oleh tim forensik dari RS Bhayangkara Muhammad Hasan Palembang.

"Yang menyaksikan hanya dokter, keluarga pengacara dan penyidik kami upayakan hasilnya dapat keluar siang ini," kata Nikolas.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra, Penulis Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
jadi fokter pembuat surat keterangan kematian palsukan fakta, seret dokter, ustad agus pembaws jenazah, pengasuh ponpes gontor, juru bicara nutupi kasus. jangan cuma pelaku. ibu soimah dan pengacara tuntut mereka semua diadili, kasus mirip ferdy sambo ( bohong, halangi penyidikan ) demi keadilan.


Terkini Lainnya
Damkar Tak Datang, Warga Padamkan Api dengan Air Kemasan hingga Padam
Damkar Tak Datang, Warga Padamkan Api dengan Air Kemasan hingga Padam
Regional
Jemaah Haji Gelombang Terakhir Tiba di Polewali Mandar dengan Penampilan Nyentrik dan Glamor
Jemaah Haji Gelombang Terakhir Tiba di Polewali Mandar dengan Penampilan Nyentrik dan Glamor
Regional
Produksi Melimpah, Brebes Ekspor 11.000 Ton Bawang Merah ke 3 Negara
Produksi Melimpah, Brebes Ekspor 11.000 Ton Bawang Merah ke 3 Negara
Regional
Penjual Tape Singkong Tewas Diduga Akibat Tabrak Lari di Kulon Progo
Penjual Tape Singkong Tewas Diduga Akibat Tabrak Lari di Kulon Progo
Regional
30 Karung Dokumen Dana BOS dan DAK Hilang, Dispendik Maluku Ungkap Adanya Kejanggalan
30 Karung Dokumen Dana BOS dan DAK Hilang, Dispendik Maluku Ungkap Adanya Kejanggalan
Regional
6 Kapal Angkut 10.000 Ton CPO Terjebak 3 Bulan di Pulau Baai, Bengkulu
6 Kapal Angkut 10.000 Ton CPO Terjebak 3 Bulan di Pulau Baai, Bengkulu
Regional
Masih Ada 950 Ribu Pengangguran di Jateng, Penempatan Pekerja Migran Jadi Solusi
Masih Ada 950 Ribu Pengangguran di Jateng, Penempatan Pekerja Migran Jadi Solusi
Regional
Libur Tahun Baru Islam, Lalu Lintas Tol Bandung Meningkat Hampir 23 Persen
Libur Tahun Baru Islam, Lalu Lintas Tol Bandung Meningkat Hampir 23 Persen
Regional
Ditunjuk Jadi Komisaris Utama PT Taspen, Fary Francis: Ini Anugerah Tuhan
Ditunjuk Jadi Komisaris Utama PT Taspen, Fary Francis: Ini Anugerah Tuhan
Regional
Heboh 20 Bom Sepanjang 50 Cm Ditemukan Tertanam di Langkat, Polisi Lakukan Disposal
Heboh 20 Bom Sepanjang 50 Cm Ditemukan Tertanam di Langkat, Polisi Lakukan Disposal
Regional
Khofifah Nyatakan Siap Penuhi Panggilan KPK dalam Kasus Korupsi Dana Hibah
Khofifah Nyatakan Siap Penuhi Panggilan KPK dalam Kasus Korupsi Dana Hibah
Regional
Gubernur Aceh ke Pulau Panjang, Syukuran atas Kembalinya 4 Pulau
Gubernur Aceh ke Pulau Panjang, Syukuran atas Kembalinya 4 Pulau
Regional
Kasus Mutilasi di Banten, Mulyana Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana
Kasus Mutilasi di Banten, Mulyana Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana
Regional
Mendikdasmen Dorong Lulusan SMK Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Mendikdasmen Dorong Lulusan SMK Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Regional
Pria Tewas Terjatuh di Tunjungan Plaza Surabaya, Berjalan Sendiri Lalu Melompat dengan Mengantongi Surat Gadai Handphone
Pria Tewas Terjatuh di Tunjungan Plaza Surabaya, Berjalan Sendiri Lalu Melompat dengan Mengantongi Surat Gadai Handphone
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diam-diam Israel Kuasai Lahan Strategis di Siprus, Pejabat Lokal Khawatir "Dijajah"
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau