Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Penerima BLT BBM: Diambil Enggak Nutup, Enggak Diambil Sayang

Kompas.com - 10/09/2022, 10:20 WIB
Tri Purna Jaya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengeluhkan nominal bantuan langsung tunai (BLT) pengganti subsidi BBM yang dianggap tidak menutupi biaya pengeluaran harian.

Menurut warga, perhitungan nominal BLT tidak memerhatikan efek domino akibat kenaikan harga bahan bakar tersebut.

Umi Sadiah (45) terlihat ketus saat mengantre di Kantor Pos Gedong Air, Bandar Lampung, Sabtu (10/9/2022) pagi.

Baca juga: Pak Jokowi, BLT BBM dan BLT Sembako Tak Cukup Buat Kami

Sejak pukul 06.00 WIB, dia sudah tiba meski kantor pos itu belum buka.

"Kemarin saya kesiangan, jadi udah ramai orang (yang mengantre), jadi tadi berangkat lebih pagi," kata Umi ditemui di lokasi, Sabtu pagi.

Baca juga: Bahlil Marah ke Dirjen dan Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian, Habis Ini Ketemu Saya

Umi mengaku hendak mengambil pencairan BLT BBM tahap pertama, nominalnya Rp 300.000.

"Setahu saya, dapat Rp 600.000 buat empat bulan, dua kali dibagi, jadi sebulannya Rp 150.000," kata Umi.

Perempuan berhijab ini mengaku jumlah Rp 150.000 yang disebut pemerintah sebagai pengganti kenaikan harga BBM tidaklah cukup.

"Ya mana nutup, Mas, Rp 150.000 per bulan mah, itu mah itungannya ganti beli bensin (Pertalite) buat 15 hari doang," kata Umi.

Baca juga: BLT BBM Rp 600.000: Syarat Penerima, Cara Cek Penerima dan Cara Ajukan Diri

Pendapat senada dikatakan Lisna (35) warga Kelurahan Gedong Air, yang menurutnya pemerintah tidak memperhatikan harga barang lain yang ikut naik.

"Ya kan gara-gara (harga) BBM naik, (harga barang) yang lain juga naik. Masa iya, cuma buat beli bensin aja BLT-nya?" kata Lisna.

Lisna mengatakan uang BLT sebesar Rp 300.000 pada tahap pertama ini paling hanya mampu bertahan satu pekan.

Baca juga: BLT BBM di Kota Bandung Mulai Disalurkan, Tercatat Ada 76.497 Penerima

"Ya paling lama satu minggu uang Rp 300.000, buat ongkos anak, keperluan dapur. Diambil enggak nutup, tapi enggak diambil juga sayang," kata Lina.

Lina berharap pemerintah lebih peduli lagi kepada rakyat kecil seperti dia dan warga lain yang lebih terdampak kenaikan harga BBM tersebut.

"Ya yang naik memang BBM, tapi yang lain kan juga ikutan naik, yang susah ya kita juga," kata Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
gimana mau nutup ente boros' yutupan mulu'..


Terkini Lainnya
Tangis dan Doa di Balairung UGM untuk Dua Mahasiswa KKN yang Meninggal di Maluku Tenggara
Tangis dan Doa di Balairung UGM untuk Dua Mahasiswa KKN yang Meninggal di Maluku Tenggara
Regional
 BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan untuk 2 Mahasiswa KKN UGM yang Tewas di Maluku, Total Rp 70 Juta
BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan untuk 2 Mahasiswa KKN UGM yang Tewas di Maluku, Total Rp 70 Juta
Regional
Candi Mendut Dipugar hingga 2026, Pengunjung Sementara Dilarang Naik ke Bangunan Candi
Candi Mendut Dipugar hingga 2026, Pengunjung Sementara Dilarang Naik ke Bangunan Candi
Regional
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Mantan Bupati Serang Ratu Tatu Raih Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama dari ITB
Berkomitmen Majukan Pendidikan, Mantan Bupati Serang Ratu Tatu Raih Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama dari ITB
Regional
Di Tengah Perlambatan Ekonomi, QRIS di Kaltim Justru Tumbuh Pesat
Di Tengah Perlambatan Ekonomi, QRIS di Kaltim Justru Tumbuh Pesat
Regional
Libur Sekolah ke Candi Borobudur? Cek Harga Tiket dan Cara Belinya
Libur Sekolah ke Candi Borobudur? Cek Harga Tiket dan Cara Belinya
Regional
Carut Marut SPMB SMA Jalur Afirmasi di Yogyakarta, Disdik DIY Tambah Jalur Khusus
Carut Marut SPMB SMA Jalur Afirmasi di Yogyakarta, Disdik DIY Tambah Jalur Khusus
Regional
Sebut Tes TNI Tak Transparan melalui Medsos, Ketua LSM Minta Maaf di Hadapan Danrem Kupang
Sebut Tes TNI Tak Transparan melalui Medsos, Ketua LSM Minta Maaf di Hadapan Danrem Kupang
Regional
Rencana Brasil Layangkan Gugatan soal Kematian Juliana, TNGR: Kami Sudah Lakukan yang Terbaik
Rencana Brasil Layangkan Gugatan soal Kematian Juliana, TNGR: Kami Sudah Lakukan yang Terbaik
Regional
Bukan Polisi, Ini Identitas Pria Berbaju Hitam yang Halangi Saksi Pembunuhan Gama
Bukan Polisi, Ini Identitas Pria Berbaju Hitam yang Halangi Saksi Pembunuhan Gama
Regional
Hari Keempat, Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Masih Nihil
Hari Keempat, Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Masih Nihil
Regional
Kalteng Siaga Karhutla, BPBPK Catat 59 Titik Api sejak Juni 2025
Kalteng Siaga Karhutla, BPBPK Catat 59 Titik Api sejak Juni 2025
Regional
Mahasiswa UGM Septian Eka Rahmadi Dimakamkan, Keluarga Mencoba Tegar
Mahasiswa UGM Septian Eka Rahmadi Dimakamkan, Keluarga Mencoba Tegar
Regional
Juliana Tewas di Gunung Rinjani, Gubernur NTB: Momentum Pembenahan di Rinjani
Juliana Tewas di Gunung Rinjani, Gubernur NTB: Momentum Pembenahan di Rinjani
Regional
UGM Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Doakan 2 Mahasiswa KKN yang Tewas di Maluku
UGM Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Doakan 2 Mahasiswa KKN yang Tewas di Maluku
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau