Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi KPK, Pj Bupati SBB Lapor Temuan BPK dan Masalah Kepemilikan Aset Pemkab

Kompas.com - 16/09/2022, 05:00 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Andi Chandra As’aduddin mendadak mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Andi datang ke Gedung KPK untuk melaporkan sejumlah persoalan yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat, Rabu (14/9/2022).

Saat mendatangi kantor KPK, Andi didampingi sejumlah pejabat daerah, yakni Kepala Dinas PURP, Kepala Bapedda, Kepala Bagian Hukum,  Inspektur Daerah, Kepala Seksi Datun Kejaksaan Negeri Piru, dan Kasubdit Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Andi dan rombongan diterima Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK Brigjen Pol Didik Agung Widjanarko, Direktur Wilayah V KPK Dian Patria, dan dua pegawai KPK lainnya.

“Kemarin kami datang ke kantor KPK di Jakarta untuk melakukan audensi,” kata Andi kepada Kompas.com via WhatsApp, Kamis (15/9/2022) malam.

Menurut Andi, ada beberapa masalah yang didiskusikan dengan KPK, khususnya temuan Badan Pemeriksa Keuangan pada sejumlah proyek dan penyerobotan lahan dan aset milik Pemkab SBB.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Kebakaran 4 Rumdin Polisi di Seram Bagian Timur Diduga akibat Hubungan Pendek Arus Listrik

Pertemuan dengan KPK itu dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah yang selama ini tidak berjalan dengan baik dan tidak dipertanggungjawabkan.

“Jadi kami ingin melakukan penataan terhadap aset-aset milik pemda yang selama ini bermasalah agar memiliki kepastian hukum,” ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang akan ditindaklanjuti setelah pertemuan dengan KPK tersebut. Di antaranya, pembangunan sejumlah gedung pemerintah yang menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sejumlah gedung pemerintah yang dibangun itu ternyata berdiri di atas lahan yang tidak memiliki dokumen kepemilikan dari Pemkab SBB. Hal itu terjadi karena sertifikat lahan bukan lagi atas nama Pemkab SBB.

Andi menduga, dokumen dan sertifikat lahan milik Pemkab SBB telah dihilangkan dan dimanipulasi.

Informasi yang diterima Kompas.com, sejumlah kantor pemerintahan di SBB ternyata dibangun di atas lahan yang sertifikatnya atas nama salah satu mantan bupati.

“Sehingga menimbulkan pertanyaan apakah ada unsur pidana di balik ini semua, karena secara hukum pemda tidak memiliki alas hak atas tanah tersebut,” kata Andi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang, 2 Anggota DPRD Harus Mundur
Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang, 2 Anggota DPRD Harus Mundur
Regional
KKB Diduga Aniaya Seorang Tukang Ojek hingga Tewas
KKB Diduga Aniaya Seorang Tukang Ojek hingga Tewas
Regional
Wacana Gibran Berkantor di Papua, Uskup Jayapura: Harus Berada di Tengah Warga, Bukan di Kantor Saja
Wacana Gibran Berkantor di Papua, Uskup Jayapura: Harus Berada di Tengah Warga, Bukan di Kantor Saja
Regional
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Kompolnas Cek Vila Tekek di Gili Trawangan
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Kompolnas Cek Vila Tekek di Gili Trawangan
Regional
16 Tambang Rakyat di NTB Dapat Izin Pembentukan Koperasi
16 Tambang Rakyat di NTB Dapat Izin Pembentukan Koperasi
Regional
Tiga Bedeng di Jambi Ludes Terbakar akibat Puntung Rokok
Tiga Bedeng di Jambi Ludes Terbakar akibat Puntung Rokok
Regional
Kompolnas Sambangi Istri Brigadir Nurhadi, Sampaikan Temuan dalam Proses Hukum Kematian Korban
Kompolnas Sambangi Istri Brigadir Nurhadi, Sampaikan Temuan dalam Proses Hukum Kematian Korban
Regional
Sheet Pile di Tambak Lorok Semarang Rusak, 5 RT di Pesisir Semarang Terendam Rob
Sheet Pile di Tambak Lorok Semarang Rusak, 5 RT di Pesisir Semarang Terendam Rob
Regional
3.033 Kendaraan Dinas Tunggak Pajak di Banten, Capai Rp 1,4 Miliar
3.033 Kendaraan Dinas Tunggak Pajak di Banten, Capai Rp 1,4 Miliar
Regional
'Warung Aceh' di Brebes Diduga Jual Obat Keras, Ini Respons Ikatan Apoteker Indonesia
"Warung Aceh" di Brebes Diduga Jual Obat Keras, Ini Respons Ikatan Apoteker Indonesia
Regional
Fenomena Bediding Sampai di Kerinci, Warga: Dinginnya Nusuk, Hindari Air kalau Pagi
Fenomena Bediding Sampai di Kerinci, Warga: Dinginnya Nusuk, Hindari Air kalau Pagi
Regional
Disekap 2 Hari dan Tak Diberi Makan, Remaja di Jambi Jadi Korban Pemerkosaan
Disekap 2 Hari dan Tak Diberi Makan, Remaja di Jambi Jadi Korban Pemerkosaan
Regional
2 PNS di Kudus Adu Jotos Diduga Berebut Perempuan di Tempat Karaoke, Inspektorat Periksa Sejumlah Pihak
2 PNS di Kudus Adu Jotos Diduga Berebut Perempuan di Tempat Karaoke, Inspektorat Periksa Sejumlah Pihak
Regional
Menteri PPPA Bentuk Satgas Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah Rakyat
Menteri PPPA Bentuk Satgas Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah Rakyat
Regional
Bonus Atlet PON Belum Cair, Gubernur Riau: Kalau Mau Terima 45 Persen Kita Bayar Sekarang
Bonus Atlet PON Belum Cair, Gubernur Riau: Kalau Mau Terima 45 Persen Kita Bayar Sekarang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau