SAMARINDA, KOMPAS.com – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur memang terus dikebut.
Hingga saat ini, progresnya terus berjalan untuk pembangunan infrastruktur seperti akses jalan, kantor pemerintahan hingga Istana Presiden.
Namun, pembangunan IKN masih saja dikhawatirkan oleh sejumlah pihak.
Baca juga: Isran Noor Sebut Nilai Ekspor Batu Bara Kaltim Melebihi Biaya Pembangunan IKN Nusantara
Salah satunya kekhawatiran ekosistem di wilayah pesisir dan mangrove di Kaltim. Khususnya di wilayah Balikpapan yang memiliki hutan mangrove cukup luas.
Namun, Gubernur Kaltim Isran Noor membantah bahwa pembangunan IKN akan berdampak pada kawasan hutan mangrove di sekitar Balikpapan.
Menurutnya pembangunan IKN juga tidak akan berdampak pada ekosistem laut maupun pesisir.
Sebab, pemerintah tentu mengedepankan pemeliharaan lingkungan dan hutan.
“Jauh itu mangrove, enggak akan terganggu. Kalau pelabuhan yang ada enggak ada masalah, kita pelihara buaya mulai dari darat sampai laut,” ujarnya pada Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Amdal IKN Mulai Dikaji, Gubernur Isran Noor: Kalian Tidak Usah Lagi Ragu
Ia menjelaskan, konsep pembangunan IKN yakni Forest City, di mana pemerintah akan mengedepankan nuansa alam yang hijau namun cukup modern.
Bahkan konsep ini belum ada di negara lain, sehingga kehidupan di IKN akan menyatu dengan lingkungan dan ekosistem hutan di wilayah tersebut juga terjaga.
"Kehidupan di sana beda, tidak ada di dunia, kita akan berinteraksi dengan alam, satwa, dengan kondisi alami yang endemik," tandasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!News
News
News
News
News
Homey
News
News
Properti
Regional
Regional
News