Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Baju Adat Jadi Seragam Sekolah, Orangtua: Merepotkan, Enggak Semua Orangtua Mampu Beli

Kompas.com - 18/10/2022, 12:50 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Ketentuan untuk mengenakan pakaian adat bagi pelajar menuai pro kontra di kalangan orangtua murid.

Kebijakan yang dibuat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Aturan tentang seragam sekolah itu memberi ruang untuk penggunaan pakaian adat sesuai daerah masing-masing.

Salah satu orangtua murid dari SMP Negeri 1 Manggar Beltim Marwarsyah mengatakan, ketentuan penggunaan pakaian adat ini dibuat di waktu yang kurang tepat.

Baca juga: Aturan Baru Seragam Sekolah 2022, Kapan Pakaian Adat Digunakan?

Sebab, kebanyakan orangtua atau wali murid sedang dihadapkan pada kondisi ekonomi yang cukup sulit, serta adanya ancaman inflasi hingga resesi.

"Diperkirakan perlu biaya lebih dari Rp 100.000 untuk pembelian pakaian adat. Tentu ini tambahan biaya bagi kebanyakan orangtua," ujar Marwansyah kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Biaya yang dikeluarkan orangtua bakal berlipat jika anak yang bersekolah lebih dari satu.

Marwansyah berharap, kebijakan penggunaan pakaian adat ditinjau ulang atau jika perlu ditunda.

Marwan mencontohkan pada wacana penggunaan kompor listrik bagi masyarakat, akhirnya dibatalkan karena faktor ekonomi yang belum siap.

"Sebenarnya penggunaan pakaian adat ini ada sejak lama. Tapi ketika itu kondisi ekonomi lebih baik sehingga tidak memberatkan orangtua siswa," ujar Marwan.

Sementara, Amir yang anaknya belajar di SDN 53 Pasir Putih Pangkalpinang menilai, kebijakan penggunaan pakaian adat sebagai wujud pelestarian budaya.

"Melestarikan adat istiadat yang ada di Nusantara khususnya di negeri rumpun sebalai yang merupakan rumpun Melayu, yang jika tidak dilestarikan akan punah oleh perkembangan zaman dengan gaya hidup modern," ujar Amir.

Menurut Amir, adat mencerminkan daerah. Siswa memakai pakaian adat secara tidak langsung mengangkat ikon daerah tersebut.

Terkait biaya tambahan yang harus dirogoh, kata Amir bisa dikoordinasikan dengan pihak sekolah dan pemerintah daerah.

"Perlunya pemda menyubsidi bagi siswa tidak mampu," ujar Amir.

Baca juga: Aturan Baru Seragam Sekolah Siswa SD, SMP, SMA, Ada Pakaian Adat

Sedangkan Nanang Suratmoko yang anaknya duduk di bangku sekolah dasar, mengaku keberatan dengan kewajiban penggunaan pakaian adat.

"Keberatan, kecuali hari-hari besar saja," ujar Nanang.

"Merepotkan orangtua dan siswa tersebut, karena aku punya anak usia SD juga dan enggak semua ortu sanggup beli pakaian adat," pungkas Nanang di Pangkalpinang.

Sebaliknya Nanang menyarankan, seragam baju adat diimplementasikan pada pekerja kantoran pemerintah dan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
jogja sudah terbiasa sejak lama. dan tdak ada masalah tu


Terkini Lainnya
Jembatan Muara Lawai di Lahat Ambruk, Angkutan Batubara Dihentikan Sementara
Jembatan Muara Lawai di Lahat Ambruk, Angkutan Batubara Dihentikan Sementara
Regional
Warga Korban Banjir di Kendari Alami Sakit, Keluhkan Kekurangan Obat dan Logistik
Warga Korban Banjir di Kendari Alami Sakit, Keluhkan Kekurangan Obat dan Logistik
Regional
Cari Kerja di Luar Negeri tak Semudah Kata Menteri P2MI, Modal Jutaan Tak Jamin Berangkat
Cari Kerja di Luar Negeri tak Semudah Kata Menteri P2MI, Modal Jutaan Tak Jamin Berangkat
Regional
Tanggapi Kabar Pembangunan Bandara Bali Utara, Koster: Dari Mana Uangnya?
Tanggapi Kabar Pembangunan Bandara Bali Utara, Koster: Dari Mana Uangnya?
Regional
Ini 4 Jalur Pendakian Resmi di Gunung Rinjani, Kenali Rute dan Medannya
Ini 4 Jalur Pendakian Resmi di Gunung Rinjani, Kenali Rute dan Medannya
Regional
Video Viral Siswi SD di Lebak Joget saat Perpisahan Viral, Wakil Bupati: Tidak Sesuai Budaya Kita
Video Viral Siswi SD di Lebak Joget saat Perpisahan Viral, Wakil Bupati: Tidak Sesuai Budaya Kita
Regional
Warga Tolak SPBU Gedongtengen Beroperasi Kembali, Pertamina Jamin Keamanan SPBU
Warga Tolak SPBU Gedongtengen Beroperasi Kembali, Pertamina Jamin Keamanan SPBU
Regional
Warga di Lampung Kejar Buaya yang Seret Kakek ke Tengah Sungai
Warga di Lampung Kejar Buaya yang Seret Kakek ke Tengah Sungai
Regional
Mbak Ita Diduga Kondisikan Audit Inspektorat terkait Aliran Dana Iuran Pegawai Bapenda
Mbak Ita Diduga Kondisikan Audit Inspektorat terkait Aliran Dana Iuran Pegawai Bapenda
Regional
Kapal Wisata Terbalik di Perairan Labuan Bajo, BPOLBF Sebut Berdampak pada Kepercayaan Wisatawan dan Citra Pariwisata
Kapal Wisata Terbalik di Perairan Labuan Bajo, BPOLBF Sebut Berdampak pada Kepercayaan Wisatawan dan Citra Pariwisata
Regional
Perambahan Taman Nasional Tesso Nilo Riau, Pengamat Dorong Tindak Tegas Pelaku
Perambahan Taman Nasional Tesso Nilo Riau, Pengamat Dorong Tindak Tegas Pelaku
Regional
JPU Dakwakan Pasal Berbeda untuk Eks Kapolres Ngada dan Fani dalam Kasus Pornografi Anak
JPU Dakwakan Pasal Berbeda untuk Eks Kapolres Ngada dan Fani dalam Kasus Pornografi Anak
Regional
Jembatan Muara Lawai Ambruk, Gubernur Sumatera Selatan: ODOL Ini Kecerobohan
Jembatan Muara Lawai Ambruk, Gubernur Sumatera Selatan: ODOL Ini Kecerobohan
Regional
Lihat Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai, Pasir Berserakan, Wagub Telepon Pengusaha Batubara
Lihat Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai, Pasir Berserakan, Wagub Telepon Pengusaha Batubara
Regional
Terbukti Melakukan Penggelembungan Suara, DKPP Berhentikan Ketua dan 2 Anggota KPU Kota Jayapura
Terbukti Melakukan Penggelembungan Suara, DKPP Berhentikan Ketua dan 2 Anggota KPU Kota Jayapura
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau