Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Sirup yang Dilarang Belum Ditarik dari Pasaran, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo

Kompas.com - 25/10/2022, 20:08 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo menerapkan kebijakan pembatasan penjualan obat sirup. Hal itu dilakukan setelah adanya imbauan dari BPOM terkait sejumlah obat yang diduga mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Kebijakan pembatasan tidak sampai membuat obat tersebut ditarik dari pasaran. Hanya saja, obat tersebut dilarang diperjualbelikan dan harus dihentikan peredarannya.

Baca juga: Beredar di Apotek, Obat Sirup yang Dilarang di Solo Tak Disita Polisi

Kepala Bidang SDM, Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Triyanto mengatakan, langkah itu dilakukan Dinas Kesehatan setelah ada arahan dari Kementerian Kesehatan mengenai dugaan obat penyebab penyakit gagal ginjal akut pada anak.

"Ya dihentikan sementara, bukan ditarik. Itu dilakukan sampai ada pengumuman resmi," katanya pada Selasa (25/10/2022).

Di Kabupaten Purworejo sendiri serangan penyakit gagal ginjal akut sudah menelan korban jiwa. Satu anak meninggal akibat penyakit misterius tersebut. Sedangkan satu anak lagi masih menjalani perawatan intensif.

Baca juga: Politik Amien Rais: Gagal di Pilpres, Keluar dari PAN, Kini Digugat Ummat

Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo meminta masyarakat tidak perlu panik soal adanya penyakit itu. Masyarakat juga diminta untuk berhenti memakai obat-obatan cair atau sirup yang diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal akut terhadap anak.

"Masyarakat jagan panik. Sementara kalau anaknya sakit masyarakat jangan menggunakan obat-obatan yang berbentuk sirup," kata Triyanto.

Dinas Kesehatan Purworejo juga telah mensosialisasikan hal ini ke apotek hingga fasilitas pelayanan kesehatan.

"Sudah kita lakukan sosialisasi lewat radio dan dengan surat dari kepala dinas berupa penghentian sementara penggunaan obat berbentuk sirup, ke apotek, ke toko obat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Sempat Ada 2 Kali Tembakan dari KKB di Bandara Aminggaru Puncak, Akhirnya Bandara Kembali Berjalan Normal
Sempat Ada 2 Kali Tembakan dari KKB di Bandara Aminggaru Puncak, Akhirnya Bandara Kembali Berjalan Normal
Regional
Investigasi Unila: Kelalaian Dekanat dalam Kasus Kekerasan Diksar Mahepel
Investigasi Unila: Kelalaian Dekanat dalam Kasus Kekerasan Diksar Mahepel
Regional
Tersangka 'Love Scamming' Incar Wanita Karir Secara Acak di Instagram
Tersangka "Love Scamming" Incar Wanita Karir Secara Acak di Instagram
Regional
Transaksi Gadai Emas di Pegadaian Jateng Capai Rp 450 Miliar Selama Ramadhan dan Lebaran 2024
Transaksi Gadai Emas di Pegadaian Jateng Capai Rp 450 Miliar Selama Ramadhan dan Lebaran 2024
Regional
Pemkab Lebak Larang Truk Pengangkut Pasir Beroperasi Siang Hari
Pemkab Lebak Larang Truk Pengangkut Pasir Beroperasi Siang Hari
Regional
Gus Labib Meninggal, PKB Usulkan Setiya Utama Jadi Anggota DPRD Blora
Gus Labib Meninggal, PKB Usulkan Setiya Utama Jadi Anggota DPRD Blora
Regional
Identitas Korban Mutilasi di Sungai Batang Anai Terungkap, Berusia 23 Tahun
Identitas Korban Mutilasi di Sungai Batang Anai Terungkap, Berusia 23 Tahun
Regional
Sidang Class Action Dipadati Anggota Koperasi BLN, 2 Kementerian Turut Digugat
Sidang Class Action Dipadati Anggota Koperasi BLN, 2 Kementerian Turut Digugat
Regional
Keluarga Pasien Menunggu 2 Jam di Loket Ruang Obat Puskesmas di Bangkalan, Ternyata Petugas Sedang Ngopi di Warkop
Keluarga Pasien Menunggu 2 Jam di Loket Ruang Obat Puskesmas di Bangkalan, Ternyata Petugas Sedang Ngopi di Warkop
Regional
Periksa Sejumlah Pihak soal Tambang Ilegal di Wilayah Unmul, Polda Kaltim: Hasilnya, Jelas Itu Pidana
Periksa Sejumlah Pihak soal Tambang Ilegal di Wilayah Unmul, Polda Kaltim: Hasilnya, Jelas Itu Pidana
Regional
Habis COD Miras, Tiga Warga Jebres Mabuk-mabukan Ganggu Warga, Diciduk Tim Sparta Solo
Habis COD Miras, Tiga Warga Jebres Mabuk-mabukan Ganggu Warga, Diciduk Tim Sparta Solo
Regional
Penerbangan Internasional Bandara Ahmad Yani Dibuka September, Semarang-KL Mulai Rp 780.000
Penerbangan Internasional Bandara Ahmad Yani Dibuka September, Semarang-KL Mulai Rp 780.000
Regional
Polisi Tak Temukan TPPU pada Kasus Pembobolan Rekening Nasabah Bank Jambi Rp 7,1 Miliar
Polisi Tak Temukan TPPU pada Kasus Pembobolan Rekening Nasabah Bank Jambi Rp 7,1 Miliar
Regional
Ombudsman Terima 27 Aduan SPMB Jateng, Jalur Prestasi dan Mutasi Jadi Sorotan
Ombudsman Terima 27 Aduan SPMB Jateng, Jalur Prestasi dan Mutasi Jadi Sorotan
Regional
Polisi Ungkap Penyebab Wisatawan Cina Tewas di Perairan Taman Nasional Komodo
Polisi Ungkap Penyebab Wisatawan Cina Tewas di Perairan Taman Nasional Komodo
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau