Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Sanksi PDI-P: FX Rudy Dianggap Benci Puan Maharani

Kompas.com - 27/10/2022, 20:47 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, selama satu tengah jam memenuhi undangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) muncul banyak perdebatan.

Perdebatan yang dimaksud Rudy, yakni klarifikasi soal dirinya yang dianggap melangkahi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Setiba dari Jakarta Kena Sanksi, FX Rudy Disambut Ratusan Kader PDI-P Serukan Yel-yel Bersamarudy

Rudy menceritakan di dalam Kantor DPP saat klarifikasi hanya ada dirinya, Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Perdebatan satu setengah lebih satu setengah jam saya diminta keterangan dan klarifikasi. Saya meminta untuk dibaca sampai akhir (laporan) kalau saya tetap menunggu dan mendukung penuh rekomendasi dari Ketua Umum, itu yang saya sampaikan," kata Rudy.

Baca juga: Jaksa Azam Bilang ke Istri, Uang Rp 8 Miliar Hasil Memeras adalah Rezeki

Selama perdebatan itu, Rudy juga menjelaskan akan menerima semua konsekuensi atau sanksi yang diberikan untuknya.

"Saya juga sampaikan juga saya akan terima sanksi dengan penuh tanggung jawab. Dipecat pun saya tetap PDI Perjuangan," tegasnya.

Bahkan ia mengaku juga memberikan beberapa masukkan atas pemberian sanksi tegas dan terakhir untuk dirinya.

Baca juga: Gibran Singgung Effendi Simbolon Dipecat dari PDI-P: Pengorbanannya Sungguh Besar

Karena menurutnya, sejauh ini ada beberapa kader yang melakukan tindakan-tindakan yang melebihi dirinya soal calon presiden (Capres) pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dia menyebutkan ada kader yang dianggap merusak citra Ketua DPP PDI-P yang juga putri Megawati, Puan Maharani. Meski tak merinci apa maksudnya.

"Kalau memberi sanksi yang adil, yang merusak citra Mbak Puan itu ya harus diberi sanksi, dan jangan salah menilai saya, kalau Mbak Puan itu sebagai cucu bung Karno dan sebagai Ketua DPP Perjuangan, jadi enggak ada kata saya membenci beliau," tegas Rudy.

"Sebenarnya enggak ada yang salah. Namun karena dinilai melampaui Ketua Umum, saya diberi sanksi karena dianggap melampaui keputusan dan padahal belum ada rekomendasi," tutupnya.

Baca juga: Ketika Ganjar dan FX Rudy Dijatuhi Sanksi di Depan Publik...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saya koq setuju ya kalau ibu megawati diganti oleh pak jokowi sebagai ketua umum pdi perjuangan. bagaimanapun ibu mega sudah sepuh. saya setuju juga kalau pak ganjar jadi capres. mbak puan ketua dpr saja.
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ulang Tahun di Bulan Juli 2025? Masuk Candi Borobudur Gratis, Berlaku Seumur Hidup untuk Tanggal 15 Juli
Ulang Tahun di Bulan Juli 2025? Masuk Candi Borobudur Gratis, Berlaku Seumur Hidup untuk Tanggal 15 Juli
Regional
Tak Kapok 2 Kali Dipenjara, Perempuan Muda di Banyumas Edarkan Pil Koplo Lagi
Tak Kapok 2 Kali Dipenjara, Perempuan Muda di Banyumas Edarkan Pil Koplo Lagi
Regional
Magelang Dilirik China: Fokus Kerja Sama Pariwisata, Pertanian, dan Teknologi Desa
Magelang Dilirik China: Fokus Kerja Sama Pariwisata, Pertanian, dan Teknologi Desa
Regional
Mendikdasmen: Sekolah Lima Hari di Sumatera Utara Sah, asal Jam Belajar Sesuai
Mendikdasmen: Sekolah Lima Hari di Sumatera Utara Sah, asal Jam Belajar Sesuai
Regional
Warga Kubu Raya Babak Belur Dianiaya Kurir Paket, Korban Tegur karena Pesanan Tak Sesuai
Warga Kubu Raya Babak Belur Dianiaya Kurir Paket, Korban Tegur karena Pesanan Tak Sesuai
Regional
Sekolah Rakyat Mulai Dibangun di Palangka Raya, Manfaatkan Bekas Bangunan SDN 2 Langkai
Sekolah Rakyat Mulai Dibangun di Palangka Raya, Manfaatkan Bekas Bangunan SDN 2 Langkai
Regional
SPMB di SMPN 5 Sumbawa Hanya Dapat 8 Siswa Baru
SPMB di SMPN 5 Sumbawa Hanya Dapat 8 Siswa Baru
Regional
Wanti-Wanti Pemprov Jateng, BPKP Soroti Pengadaan Barang dan Jasa Rentan Terlibat Korupsi
Wanti-Wanti Pemprov Jateng, BPKP Soroti Pengadaan Barang dan Jasa Rentan Terlibat Korupsi
Regional
SGS Karanganyar Lampaui Target: Transaksi Rp 300 Miliar dalam Sepekan, Optimistis Capai Rp 2 Triliun
SGS Karanganyar Lampaui Target: Transaksi Rp 300 Miliar dalam Sepekan, Optimistis Capai Rp 2 Triliun
Regional
4 SMA/SMK Swasta Mitra Pemprov Jateng di Solo Buka Pendaftaran SPMB Tahap II Jalur Afirmasi
4 SMA/SMK Swasta Mitra Pemprov Jateng di Solo Buka Pendaftaran SPMB Tahap II Jalur Afirmasi
Regional
Kecelakaan Maut di Prembun Kebumen, Truk Hantam Truk Lain, Satu Tewas
Kecelakaan Maut di Prembun Kebumen, Truk Hantam Truk Lain, Satu Tewas
Regional
Polisi Bagikan Masker bagi Warga di Labuan Bajo, Cegah Abu Vulkanik Lewotobi Ganggu Kesehatan
Polisi Bagikan Masker bagi Warga di Labuan Bajo, Cegah Abu Vulkanik Lewotobi Ganggu Kesehatan
Regional
Gubernur Banten Andra Soni: Dulu Banjir 4 Tahun Sekali, Sekarang Setahun 3 Kali
Gubernur Banten Andra Soni: Dulu Banjir 4 Tahun Sekali, Sekarang Setahun 3 Kali
Regional
Potret Pantura Sayung Demak Setelah Sebulan Terendam Banjir Rob, Lumut Tumbuh Subur di Jalan
Potret Pantura Sayung Demak Setelah Sebulan Terendam Banjir Rob, Lumut Tumbuh Subur di Jalan
Regional
Ruang Udara Labuan Bajo Sudah Bebas dari Abu Vulkanik Lewotobi, Warga Diimbau Tetap Pakai Masker
Ruang Udara Labuan Bajo Sudah Bebas dari Abu Vulkanik Lewotobi, Warga Diimbau Tetap Pakai Masker
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau