Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Dua Ibu-ibu dan Anggota Ormas Adang Penertiban Lahan Normalisasi Sungai Beringin Semarang

Kompas.com - 02/11/2022, 11:52 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Satpol PP Kota Semarang kembali diadang sejumlah anggota ormas dan dua ibu-ibu saat melakukan penertiban lahan untuk normalisasi Sungai Beringin, Kota Semarang.

Anggota Satpol PP Kota Semarang nampak bersiaga di sekitar lokasi kejadian pukul 07.30 WIB. Hal sama dilakukan sejumlah anggota ormas tersebut.

Mereka terlihat berjaga di beberapa titik, tak terkecuali di lokasi lahan yang akan dilakukan penertiban.

Baca juga: Kasatpol PP Kota Semarang Beri Ultimatum ke Warga dan Ormas yang Menghalangi Penertiban Sungai Beringin: Besok Pagi Kita Tertibkan

Sekitar 09.20 WIB keadaan mulai keos ketika seorang perempuan mendatangi alat berat yang hendak melakukan penertiban.

Menggunakan baju berwarna merah, perempuan tersebut berhasil duduk di bagian alat berat tersebut.

Berkali - kali petugas membujuk agar perempuan tersebut pindah, namun selalu menolak.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih

Saat itu, dua anggota ormas juga ikut mendatangi aksi perempuan tersebut. Hal itu membuat aksi saling dorong antara anggota ormas dan Satpol PP Kota Semarang tak terhindarkan.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, memang ada anggota ormas yang ikut menghalangi penertiban normalisasi Sungai Beringin.

"Iya ada ormas, saya minta ormas ini dukung program pemerintah," jelasnya saat ditemui di lokasi, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Normalisasi Sungai Beringin Molor, Warga Semarang Was-was Banjir

Fajar meminta agar pihak yang menolak normalisasi Sungai Beringin untuk tidak hanya berputar soal data.

"Ajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Semarang, selesai," ujarnya.

Fajar juga mempersilakan jika warga dan ormas yang menolak untuk membuat gugatan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN

"Silakan gugatan ke DPU, kita tugasnya kita hanya pengamanan," paparnya.

Adanya gangguan penertiban normalisasi Sungai Beringin membuat pengerjaan proyek tersebut menjadi terhambat. Menurutnya, ada target waktu yang harus dituntaskan.

"Mungkin hari ini aman, tapi besok bisa dihambat lagi. Makanya kita tarik," imbuhnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
kl membuat onar dan ketertiban sikat aja ga usah nanti nanti ngapain mikir segelintir orang aja


Terkini Lainnya
   GOR Indoor Manahan Solo Jadi Tuan Rumah IBL All Indonesia 2025, Dispora Pastikan Kesiapan Venue
GOR Indoor Manahan Solo Jadi Tuan Rumah IBL All Indonesia 2025, Dispora Pastikan Kesiapan Venue
Regional
Kopda Bazarsah Divonis Mati, Hakim: Tak Ada Hal Meringankan
Kopda Bazarsah Divonis Mati, Hakim: Tak Ada Hal Meringankan
Regional
Terbukti Menyuap Mbak Ita, Eks Ketua Gapensi Martono Divonis 4,5 Tahun Penjara
Terbukti Menyuap Mbak Ita, Eks Ketua Gapensi Martono Divonis 4,5 Tahun Penjara
Regional
Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Beri Bantuan Rp 100 Juta untuk Mahasiswa Baru UPR
Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Beri Bantuan Rp 100 Juta untuk Mahasiswa Baru UPR
Regional
Plafon Kantor Bupati Brebes yang Baru 3 Bulan Beroperasi Jebol Diterjang Hujan Angin
Plafon Kantor Bupati Brebes yang Baru 3 Bulan Beroperasi Jebol Diterjang Hujan Angin
Regional
Ketika Guru di Sebatik Bertanya Isu Jokowi Meninggal dan Hanya Duplikatnya yang Sering Muncul di TV
Ketika Guru di Sebatik Bertanya Isu Jokowi Meninggal dan Hanya Duplikatnya yang Sering Muncul di TV
Regional
Kejelian Guru Ungkap Kasus Pencabulan Anak di Kulon Progo, Seorang Kakek Ditahan
Kejelian Guru Ungkap Kasus Pencabulan Anak di Kulon Progo, Seorang Kakek Ditahan
Regional
20 Anggota TNI Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky, Pangdam Akan Beri Laporan ke Panglima TNI
20 Anggota TNI Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky, Pangdam Akan Beri Laporan ke Panglima TNI
Regional
Tembak Mati 3 Polisi di Way Kanan, Kopda Bazarsah Divonis Hukuman Mati
Tembak Mati 3 Polisi di Way Kanan, Kopda Bazarsah Divonis Hukuman Mati
Regional
Pembelaan Alwin Basri Ditolak, Jaksa: Itu Hanya Mencari Celah Hukum
Pembelaan Alwin Basri Ditolak, Jaksa: Itu Hanya Mencari Celah Hukum
Regional
Massa Ojol Demo di Kaltim, Adukan Aplikator yang Tak Patuhi Tarif sesuai SK Gubernur
Massa Ojol Demo di Kaltim, Adukan Aplikator yang Tak Patuhi Tarif sesuai SK Gubernur
Regional
Banjir Bengkulu, 145 Rumah Terdampak karena Drainase Tersumbat
Banjir Bengkulu, 145 Rumah Terdampak karena Drainase Tersumbat
Regional
Solo Percepat Pendirian Dapur SPPG Program MBG, Targetkan 20 Dapur Tahun Ini
Solo Percepat Pendirian Dapur SPPG Program MBG, Targetkan 20 Dapur Tahun Ini
Regional
Pengangguran di Gunungkidul Nekat Curi Beras dan Gula untuk Biaya Hidup
Pengangguran di Gunungkidul Nekat Curi Beras dan Gula untuk Biaya Hidup
Regional
Kasus Tewasnya Prada Lucky, 20 Anggota TNI Jadi Tersangka dan Ditahan
Kasus Tewasnya Prada Lucky, 20 Anggota TNI Jadi Tersangka dan Ditahan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau