Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pekerjaan Konstruksi Asal-asalan, Ganjar: Kita Butuh SDM yang Berkualitas, Bukan yang Malas-malasan

Kompas.com - 18/11/2022, 16:51 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Belum lama ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapati pekerjaan konstruksi bangunan yang asal-asalan. Untuk itu, Ganjar menekankan agar tenaga kerja konstruksi lebih serius dalam pelatihan dan sertifikasi.

“Ini kesempatan pendek yang bisa digunakan oleh mereka satu yang sudah bekerja untuk menambah kapasitas diri,” kata Ganjar usai acara Pembukaan Pelaksanaan Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Kerjasama dengan PT Waskita Karya di BLK 1 Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: 4 Per 5 Pendukung Ganjar, Prabowo, dan Anies Loyal

Pelatihan tersebut diikuti 50 pekerja terampil dan 70 pekerja untuk desain interior. Mereka terdiri dari pekerja konstruksi yang berpengalaman dan juga mahasiswa.

"Saya ingatkan betul tantangan global kita itu SDM berkualitas, bukan yang leda-lede (bermalas-malasan). Bukan yang hanya bisanya bengok-bengok (berteriak), tapi bisa membangun integritas juga,” tandasnya.

Ganjar senang karena dua peserta yang diajak berinteraksi terlihat mahir dalam menilai baik dan buruknya sebuah bangunan. Ia optimistis kualitas peserta bakal meningkat melalui kegiatan itu.

Baca juga: Surat Panggilan Sidang Ijazah Jokowi ke Roy Suryo dkk Dikembalikan

Ganjar juga berharap para peserta menyadari pentingnya memberikan kinerja terbaik untuk membangun konstruksi, interior, dan seluruh pekerjaan.

"Kalau bisa the best, maka kamu akan diakui kualitasmu bagus. Kalau kualitasmu bagus, kamu akan dibayar mahal dan kemudian pekerjaan kita awet, dihargai, diakui,” ujarnya.

Terlebih lagi, jika kontruksi yang digarap dibiayai dari uang rakyat. Ganjar menyebutkan, rakyat sebagai konsumen juga pasti akan senang menerima hasil pekerjaan yang baik.

Baca juga: Ganjar Diprediksi Berpeluang Terima Pinangan Partai Lain jika Tak Diusung PDI-P sebagai Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
betul sekali pak, karena kalau pekerjaan konstruksi asal-asalan itu akan membahayakan masyarakat, tetap semangat dan lakukan yg terbaik pak ganjar.


Terkini Lainnya
Dituntut 6 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Mbak Ita Ajukan Pledoi, Harap Terdakwa Bebas
Dituntut 6 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Mbak Ita Ajukan Pledoi, Harap Terdakwa Bebas
Regional
Harga Sawit Bengkulu Kalah dari Jambi dan Riau, Ketua DPD Janji Bawa ke Pemerintah
Harga Sawit Bengkulu Kalah dari Jambi dan Riau, Ketua DPD Janji Bawa ke Pemerintah
Regional
Ketinggian Gelombang Tsunami di Beberapa Negara, Gorontalo Tidak Terdeteksi Anomali Muka Laut
Ketinggian Gelombang Tsunami di Beberapa Negara, Gorontalo Tidak Terdeteksi Anomali Muka Laut
Regional
Kades Talunombo Unjuk Inovasi Ubah Sampah Jadi BBM, Gubernur Jateng: Ini Harus Direplikasi
Kades Talunombo Unjuk Inovasi Ubah Sampah Jadi BBM, Gubernur Jateng: Ini Harus Direplikasi
Regional
Demi Selamatkan Nyawa, Nelayan Kebumen Pasrah Tinggalkan 15 Kapal di Tengah Amukan Badai
Demi Selamatkan Nyawa, Nelayan Kebumen Pasrah Tinggalkan 15 Kapal di Tengah Amukan Badai
Regional
Mbak Ita Geleng-Geleng Kepala Dituntut 6 Tahun Penjara
Mbak Ita Geleng-Geleng Kepala Dituntut 6 Tahun Penjara
Regional
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Temukan 15 Anak Stunting dan Kasus TBC Saat Kunjungan ke Wonosobo
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Temukan 15 Anak Stunting dan Kasus TBC Saat Kunjungan ke Wonosobo
Regional
Ikan Asin Mengandung Formalin Ditemukan di Pasar Legi Solo
Ikan Asin Mengandung Formalin Ditemukan di Pasar Legi Solo
Regional
Peringatan Tsunami Belum Dicabut, Warga Gorontalo Masih Bertahan di Pengungsian
Peringatan Tsunami Belum Dicabut, Warga Gorontalo Masih Bertahan di Pengungsian
Regional
Bupati Nunukan Anggarkan Rp 7,1 Miliar untuk Beasiswa 1.306 Pelajar di 2025
Bupati Nunukan Anggarkan Rp 7,1 Miliar untuk Beasiswa 1.306 Pelajar di 2025
Regional
Potret Panti Asuhan Muhammadiyah Pangkalpinang, Rawat 40 Anak di Bangunan yang Tak Lagi Kuat Tahan Hujan
Potret Panti Asuhan Muhammadiyah Pangkalpinang, Rawat 40 Anak di Bangunan yang Tak Lagi Kuat Tahan Hujan
Regional
Kejati Bengkulu Tetapkan Komisaris RSM Tersangka Dugaan Korupsi Tambang Rugikan Negara Rp 500 Miliar
Kejati Bengkulu Tetapkan Komisaris RSM Tersangka Dugaan Korupsi Tambang Rugikan Negara Rp 500 Miliar
Regional
Sekda Pemkab Semarang Lapor Polisi usai Merasa Difitnah soal Hadiah Pensiun N-Max
Sekda Pemkab Semarang Lapor Polisi usai Merasa Difitnah soal Hadiah Pensiun N-Max
Regional
Badan Pangan Nasional Bagi Beras Nasional Jadi Umum dan Khusus, Apa Alasannya?
Badan Pangan Nasional Bagi Beras Nasional Jadi Umum dan Khusus, Apa Alasannya?
Regional
Wakapolsek Sering Terima Uang dari Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar
Wakapolsek Sering Terima Uang dari Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau