Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes Ta'mirul Islam Sragen Keluarkan Santri Diduga Aniaya Juniornya hingga Tewas

Kompas.com - 24/11/2022, 14:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Ta'mirul Islam, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, bersikap tegas atas kasus yang melibatkan santrinya yang meninggal dunia pada Kamis (24/11/2022).

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) berinisial DWW (14) dinyatakan meninggal dunia, setelah diduga mendapatkan penganiayaan oleh seniornya MHN (16), yang melakukan aksi tendang dan pukul di bagian dada korban.

Baca juga: Santri Ponpes di Sragen Tewas Diduga Dipukul dan Ditendang, Polisi: Tidak Ada Luka Lebam

Permintaan maaf ini diungkapkan oleh Anggota Forum Masyayikh (sesepuh) Ponpes Ta’mirul Islam Muhammad Wazir Tamam. Dia mengatakan pihaknya telah menjatuhkan sanksi terhadap pelaku.

Selain DWW yang telah ditetapkan tersangka, terdapat dua santri  yang terlibat penganiayaan tersebut.

"Ada tiga anak, itu kita lihat dari tingkat kesalahannya. Yang satu sudah kita kembalikan kepada orangtua. Kita keluarkan. Bagaimana pun mereka kan wajib lapor," kata Muhammad Wazir Tamam,  Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Kemenag Sesalkan Kasus Santri Pondok Pesantren di Sragen Tewas Diduga Dianiaya Senior

Sedangkan untuk santri lainnya mendapatkan sanksi lebih ringan dengan  menjalani karantina di Ponpes Ta’mirul Islam Pusat di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Kita karantina agar anak-anak yang lain tidak terlalu marah. Dua anak ini kan ikut menendang. Keterlibatannya sejauh mana akan kita buka lagi," jelasnya.

Di sisi lain, pelaku merupakan pengurus Organisasi Santri Ta’mirul Islam (OSTI) yang bertugas menggerakkan para santri untuk mengikuti semua aturan pesantren.

Termasuk memberi hukuman terhadap santri yang lalai menjalankan tugas piket. OSTI beranggotakan santri-santri senior.

"Dalam jangka waktu dekat ini pengurus OSTI kita bekukan. Bagaimanapun, mereka juga harus ikut bertanggung jawab," jelasnya.

Saat ini pemantauan dilaksanakan langsung oleh para pengajar agar tidak terjadi kejadian serupa.

Wazir mengeklaim pihaknya sudah tidak memberlakukan hukuman fisik di lingkungan pondok.

"Pemberian hukuman untuk yang melanggar pasti ada. Tapi tidak dalam bentuk fisik. Biasanya dalam disuruh menghafal, membersihkan WC. Itu tegas kita imbau," ucap Wazir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berdalih Tak Sadar, Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Minta Maaf

Berdalih Tak Sadar, Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Minta Maaf

Regional
Pelatih Masa Kecil Pratama Arhan: Anaknya Memang Bandel, Sering Saya Marahi, tapi...

Pelatih Masa Kecil Pratama Arhan: Anaknya Memang Bandel, Sering Saya Marahi, tapi...

Regional
Tembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Mabuk dan Positif Pil Koplo

Tembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Mabuk dan Positif Pil Koplo

Regional
Pemkot Tangerang Raih Dua Penghargaan Pelayanan Publik Banten Terbaik 2023

Pemkot Tangerang Raih Dua Penghargaan Pelayanan Publik Banten Terbaik 2023

Regional
Mbak Cicha Minta Purna Aktivis dan DKC Jadi Teladan Pramuka Kabupaten Kediri yang Banyak Raih Prestasi

Mbak Cicha Minta Purna Aktivis dan DKC Jadi Teladan Pramuka Kabupaten Kediri yang Banyak Raih Prestasi

Regional
5 Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan di Serang Banten

5 Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan di Serang Banten

Regional
Siapkan 3 LED Videotron, Pemkot Semarang Kembali Gelar Nobar Semifinal Piala AFC U-23

Siapkan 3 LED Videotron, Pemkot Semarang Kembali Gelar Nobar Semifinal Piala AFC U-23

Kilas Daerah
Puluhan Kasus Gigitan di Padang Selama 2023, Paling Banyak Digigit Anjing

Puluhan Kasus Gigitan di Padang Selama 2023, Paling Banyak Digigit Anjing

Regional
Kronologi Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Awalnya Hanya soal Karcis

Kronologi Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Awalnya Hanya soal Karcis

Regional
Perambah Hutan di Aceh Dibekali Senjata Laras Panjang, Pernah Tembaki Warga

Perambah Hutan di Aceh Dibekali Senjata Laras Panjang, Pernah Tembaki Warga

Regional
Aniaya Jurnalis 'Tribun Ambon', Kepala PT JPLB Dituntut 6 Bulan Penjara

Aniaya Jurnalis "Tribun Ambon", Kepala PT JPLB Dituntut 6 Bulan Penjara

Regional
Cekcok, Suami di Pangkalpinang Bunuh Istri lalu Minum Racun

Cekcok, Suami di Pangkalpinang Bunuh Istri lalu Minum Racun

Regional
Pelajar di Sikka Diduga Terlibat Sindikat Judi 'Online'

Pelajar di Sikka Diduga Terlibat Sindikat Judi "Online"

Regional
Tokoh Politik di Lampung Ramai-ramai Gelar Nobar Timnas, Sediakan Kopi dan 'Doorprize'

Tokoh Politik di Lampung Ramai-ramai Gelar Nobar Timnas, Sediakan Kopi dan "Doorprize"

Regional
Polisi Diadang Massa Saat Hendak Tangkap Pengedar Narkoba di Pekanbaru

Polisi Diadang Massa Saat Hendak Tangkap Pengedar Narkoba di Pekanbaru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com