Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Petani di Pulau Semau NTT Terancam Gagal Panen

Kompas.com - 15/12/2022, 20:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Petani di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), resah lantaran belum bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Informasi itu disampaikan Kepala Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Carlens Herison Bising, kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Menurut Carlens, hingga pertengahan Bulan Desember 2022, belum ada satu pun pupuk bersubsidi yang beredar di petani.

"Informasi dari para distributor, pupuk bersubsidi, baru masuk di Bulan Januari 2023 mendatang," ungkap Carlens.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Hama Tikus Menggila, 4 Hektar di Salatiga Sawah Gagal Panen

"Saat ini petani sedang resah karena mereka sudah mulai menanam jagung dan padi sejak November 2022," sambung Carlens.

Petani di Semau sudah menanam jagung dan padi, karena hujan telah mengguyur wilayah itu sejak akhir Oktober 2022 lalu.

Bahkan kata dia, sekarang tanaman jagung berusia di atas dua pekan.

"Ini waktu yang ideal untuk diberikan pupuk. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda pupuk sampai di wilayah kami," ungkap Carlens.

Menurut dia, masalah yang sama juga dialami petani lain di seluruh Pulau Semau.

Hal ini membuat para petani khawatir, terjadi gagal panen karena tanaman jagung dan padi tidak bisa menghasilkan.

"Ada instruksi dari pemerintah pusat terkait antisipasi ancaman krisis pangan, sehingga kami minta masyarakat untuk menanam lebih cepat. Nah, sekarang sudah tanam, pupuk tidak ada,"kata mantan wartawan salah satu koran harian lokal di NTT itu.

Baca juga: Bencana Ekologis gara-gara Tambang Emas Ilegal di Jambi, Ancaman Gagal Panen Setiap Tahun

Dia menambahkan, masalah pupuk sudah sering terjadi, terutama saat musim tanam. Padahal salah satu penentu hasil panen adalah ketersedian pupuk.

"Sekarang kan pupuk bersubsidi ini tidak dijual sembarangan. Harus melalui koperasi atau yang berizin. Sementara mereka sendiri tidak ada kepastian soal kapan pupuk tersedia," ujar Carlens.

Dia berharap, pupuk bersubsidi segera didistribusikan ke wilayah Pulau Semau, agar petani tidak gagal panen.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pratama Arhan Selangkah Lagi Lulus Kuliah, Angkat Skripsi soal Sepatu Bola
Pratama Arhan Selangkah Lagi Lulus Kuliah, Angkat Skripsi soal Sepatu Bola
Regional
BPBD Jateng Ungkap Kendala Utama Pemadaman Sumur Minyak Blora: Titik Api Tak Diketahui
BPBD Jateng Ungkap Kendala Utama Pemadaman Sumur Minyak Blora: Titik Api Tak Diketahui
Regional
Sopir Angkutan di Aceh Keberatan Bayar Royalti Musik: Kami Udah Susah
Sopir Angkutan di Aceh Keberatan Bayar Royalti Musik: Kami Udah Susah
Regional
Tidak Cukup Maaf, Gubernur Herman Deru Minta Pelaku Pelabrakan Dokter di RSUD Sekayu Diproses Hukum
Tidak Cukup Maaf, Gubernur Herman Deru Minta Pelaku Pelabrakan Dokter di RSUD Sekayu Diproses Hukum
Regional
Beras Premium Hilang dari Pasar Segiri Samarinda, Harga Beras Medium Naik Bertahap
Beras Premium Hilang dari Pasar Segiri Samarinda, Harga Beras Medium Naik Bertahap
Regional
Kebakaran Sumur Minyak Blora Tewaskan 3 Orang, Saksi: Mereka Sedang Ambil Minyak di Selokan
Kebakaran Sumur Minyak Blora Tewaskan 3 Orang, Saksi: Mereka Sedang Ambil Minyak di Selokan
Regional
BMKG: Hujan Lebat Masih Ancam Cilacap 3 Hari ke Depan
BMKG: Hujan Lebat Masih Ancam Cilacap 3 Hari ke Depan
Regional
Polisi Periksa Pemilik Lahan 181 Hektare yang Terbakar, Walhi Desak Tindakan Tegas
Polisi Periksa Pemilik Lahan 181 Hektare yang Terbakar, Walhi Desak Tindakan Tegas
Regional
Takut Kena Royalti, PO Haryanto Kini Stop Putar Musik di Bus
Takut Kena Royalti, PO Haryanto Kini Stop Putar Musik di Bus
Regional
Realisasi Investasi Banten Semester I-2025 Rp 60,7 Triliun, Kepala DPMPTSP Banten Paparkan Capaiannya
Realisasi Investasi Banten Semester I-2025 Rp 60,7 Triliun, Kepala DPMPTSP Banten Paparkan Capaiannya
Regional
Dana Keistimewaan DIY 2026 Dipangkas 50 Persen, Sri Sultan: Penghematan Semua Kena
Dana Keistimewaan DIY 2026 Dipangkas 50 Persen, Sri Sultan: Penghematan Semua Kena
Regional
Ribuan Pelanggan Kecewa Air PDAM Tirta Mon Pase Aceh Terhenti, Beli ke Pedagang
Ribuan Pelanggan Kecewa Air PDAM Tirta Mon Pase Aceh Terhenti, Beli ke Pedagang
Regional
6 Tahun Dilepasliarkan di Hutan, Orangutan Lahirkan Bayi Julia
6 Tahun Dilepasliarkan di Hutan, Orangutan Lahirkan Bayi Julia
Regional
Berburu di Wilayah Timor Leste, Seorang Warga NTT Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Berburu di Wilayah Timor Leste, Seorang Warga NTT Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Regional
Pembunuh Gadis Hamil dengan 98 Tusukan di Gowa Dituntut 20 Tahun Penjara
Pembunuh Gadis Hamil dengan 98 Tusukan di Gowa Dituntut 20 Tahun Penjara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau