Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aipda Benyamin Tertembak Senapan Temannya Sendiri di Dalam Mobil, Kapolda NTT: Kelalaian Anggota

Kompas.com - 16/12/2022, 08:48 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SUMBA BARAT DAYA, KOMPAS.com- Seorang anggota polisi Kepolisian Sektor (Polsek) Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya bernama Aipda Benyamin Anamesa tertembak senjata laras panjang rekannya sendiri, Aipda BBA.

Peristiwa itu terjadi saat Aipda Benyamin duduk bagian depan mobil patroli ketika mereka hendak membekuk seorang pria mabuk yang membuat onar.

"Kejadiannya beberapa hari lalu. Peluru mengenai pinggang Aipda Benyamin Anamesa," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Arisandy, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Polisi di Sumba Barat Daya Tertembak Senapan Rekannya, Ini Tanggapan Kapolda NTT

Kronologi

Mulanya, Aipda Benyamin dan Aipda BBA mendapat laporan warga bahwa ada pria mabuk yang membuat onar dengan melempari kendaraan yang melintas di jalan.

Dengan menggunakan mobil Isuzu bernomor polisi L 1553 GD, keduanya bergegas menuju ke tempat kejadian.

"Saat tiba di lokasi mereka tidak menemukan pria mabuk yang dilaporkan," katanya.

Aipda Benyamin dan sejumlah polisi lainnya kemudian bergeser ke Desa Kanelu, Kecamatan Waweha Tengah lantaran pria itu dilaporkan kabur ke wilayah tersebut.

Namun pelaku melakukan perlawanan hingga Aipda BBA mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak dua kali dengan senjata inventaris dinas V2 Sabhara.

Baca juga: Kronologi Perwira Polisi di NTT Tertembak Senapan Rekannya Saat Kejar Pemabuk, Peluru Tembus Kursi Mobil

Tertembak di mobil

Pelaku kemudian mengendarai motor dan melarikan diri hingga Aipda BBA dan Benyamin kembali mengejar dengan mobil.

Di dalam mobil tersebut, Aipda BBA membuka magasin, bermaksud untuk mengosongkan peluru.

"Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meledak," kata dia.

Baca juga: Momen Mulan Jameela Datang Menghampiri dan Bersalaman dengan Maia Estianty di Acara Siraman Al Ghazali

Peluru tersebut sempat mengenai sandaran tempat duduk sebelum menembus pinggang bagian belakang Aipda Benyamin yang duduk di bagian depan.

Aipda Benyamin pun langsung dilarikan ke RSUD Waikabubak Kabupaten Sumba Barat dan dirujuk ke Bali.

Kelalaian anggota

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan kasus tersebut terjadi karena kelalaian anggota.

Baca juga: Cerita Para Pasien Kanker Vagina, Ini Gejala Awal yang Mereka Rasakan

"Betul kejadiannya, tetapi bukan tembak-menembak. Yang benar adalah kelalaian anggota saat mengejar pelaku yang mabuk dan melempar masyarakat serta kendaraan yang lewat," ujar Johni.

"Mungkin setelah menembak lupa mengosongkan senjata, lalu meletus," lanjut dia.

Kasus ini ditangani oleh Propam Polres Sumba Barat Daya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Dheri Agriesta, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
itulah senjata api...harus sangat disiplin dan taat prosedur dalam pengoperasian...jgn sekali-sekali moncong mengarah ke orang lain krn sekali peluru meluncur gak akan bisa direm terlepas dari takdir tuhan


Terkini Lainnya
Nama Kasat Narkoba Polres Bungo Dicatut, Istri Tersangka Diminta Rp 50 Juta untuk Bebaskan Suami
Nama Kasat Narkoba Polres Bungo Dicatut, Istri Tersangka Diminta Rp 50 Juta untuk Bebaskan Suami
Regional
Kisah Mangkir Ketek, Pulau Milik Aceh yang Kini Masuk ke Sumut
Kisah Mangkir Ketek, Pulau Milik Aceh yang Kini Masuk ke Sumut
Regional
Komnas HAM Papua Sebut 40 Kasus Kekerasan Terjadi di Tanah Papua Selama Januari hingga Juni 2025, Paling Banyak di Kabupaten Yahukimo
Komnas HAM Papua Sebut 40 Kasus Kekerasan Terjadi di Tanah Papua Selama Januari hingga Juni 2025, Paling Banyak di Kabupaten Yahukimo
Regional
Sempat Diklaim Akan Hadir, Prabowo Tak Terlihat Selama Istighosah NU di Banjir Rob Pantura Sayung
Sempat Diklaim Akan Hadir, Prabowo Tak Terlihat Selama Istighosah NU di Banjir Rob Pantura Sayung
Regional
Kasus Penembakan WNA Australia di Bali Libatkan Polisi Internasional
Kasus Penembakan WNA Australia di Bali Libatkan Polisi Internasional
Regional
Yogya Jadi Teladan Nasional: 93 Persen Desa Kini Miliki Koperasi Sah Secara Hukum
Yogya Jadi Teladan Nasional: 93 Persen Desa Kini Miliki Koperasi Sah Secara Hukum
Regional
Riwayat Data Kepemilikan 4 Pulau Aceh yang Jadi Perhatian Prabowo…
Riwayat Data Kepemilikan 4 Pulau Aceh yang Jadi Perhatian Prabowo…
Regional
HR Cup 2025 di Bantul: 131 Kuda Pacu Siap Adu Kecepatan
HR Cup 2025 di Bantul: 131 Kuda Pacu Siap Adu Kecepatan
Regional
 Tinggal 3 Provinsi, Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Hampir Rampung
Tinggal 3 Provinsi, Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Hampir Rampung
Regional
Satgas Operasi Damai Cartenz Periksa KKB Yekis Wanimbo dan Ada Temuan Penting
Satgas Operasi Damai Cartenz Periksa KKB Yekis Wanimbo dan Ada Temuan Penting
Regional
Rupiah Borobudur Playon 2025 Resmi Diluncurkan untuk Dorong Sport Tourism
Rupiah Borobudur Playon 2025 Resmi Diluncurkan untuk Dorong Sport Tourism
Regional
Usut Kasus Penembakan WNA Australia di Bali, Polisi Periksa CCTV dan 7 Saksi
Usut Kasus Penembakan WNA Australia di Bali, Polisi Periksa CCTV dan 7 Saksi
Regional
Wali Kota Jambi Tanggapi Keluhan Warga soal Kabel Listrik Menggantung
Wali Kota Jambi Tanggapi Keluhan Warga soal Kabel Listrik Menggantung
Regional
Massa NU Padati Pantura Sayung, Ini Jalan Alternatif Kudus Semarang
Massa NU Padati Pantura Sayung, Ini Jalan Alternatif Kudus Semarang
Regional
Presiden Ambil Alih Kasus 4 Pulau Aceh, Ketua Forbes DPR-DPD TA Khalid: Terima Kasih Pak Prabowo
Presiden Ambil Alih Kasus 4 Pulau Aceh, Ketua Forbes DPR-DPD TA Khalid: Terima Kasih Pak Prabowo
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau