Hadiri Misa Natal di Gereja Kotabaru, Mahfud Minta Jemaah Doakan Indonesia Tetap Bersatu

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD memantau langsung pelaksanaan ibadah natal di sejumlah gereja di Kota Yogyakarta.

Gereja yang didatangi Mahfud pada kesematan ini seperti Gereja Khatolik Pringgolayan, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Mergangsan, GKJ Sawo Kembar, dan terakhir di Gereja Khatolik Santo Antonius Kotabaru.

Di Gereja Kotabaru, Mahfud menyampaikan bahwa Indonesia terbentuk atas berkat Tuhan Yang Maha Esa (YME) dengan berbagai suku, agama dan ras.

Baca juga: Misa Malam Natal 2022 di Katedral Jakarta Selesai, Peribadatan Berjalan Lancar dan Aman

"Dengan 17.500 pulau, penduduk 270 juta dengan 6 agama yang diakui konstitusi dan masih banyak aliran kepercayaan. Oleh karena itu, harus disyukuri meskipun kita berbeda," ujar Mahfud, Sabtu (24/12/2022) malam.

Atas hal tersebut, Mahfud meminta agar umat Gereja Khatolik Santo Antonius Kota Baru dapat turut mendoakan negara.

Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Perlu Didorong Lewat Ekowisata Berkelanjutan

Artikel Kompas.id

"Insya Allah Tuhan mengabulkan. Agar Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur disebut dalam doa terjaga dan bersama serta mendapatkan berkah," ucap dia.

"Selamat Natal. Semoga berkah Tuhan Yang Maha Kuasa bersama kita," kata dia.

Sementara itu Pastor Kepala Gereja Santo Antonius Kota Baru, Maharsono menyampaikan, pada Natal tahun ini umat Khatolik sedang bergembira. Lantaran, telah melewati masa krisis pandemi Covid-19.

"Antusiasme berkumpul tinggi, situasi sudah memungkinkan. Secara khusus Gereja Khatolik, pesan Pak mahfud mendoakan negara. Kami selalu mendoakan negara," ucapnya.

Baca juga: Tinjau Misa Malam Natal, Bima Arya Harap Kota Bogor Selalu Dalam Kedamaian

Ia menambahkan, Natal kali ini memuat pesan baaimana kelahiran Yesus menjadi inspirasi bagi umat Khatolik untuk terus berkarya.

Lanjutnya, ada tiga misa yang dilaksanakan di Gereja Kotabaru pada hari Sabtu, dengan jumlah jemaah sebanyak 1.900 orang per misa.

"Masih ada penjarakkan, kami masih memberlakukan protokol kesehatan," kata dia.