Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Alee Tunjang, Kesenian Khas Aceh yang Nyaris Punah…

Kompas.com - 28/12/2022, 07:28 WIB
Masriadi ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

  

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Sejumlah mahasiswa terlihat sibuk dengan pohon nangka di Kampus Bukit Indah, Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, Selasa (27/12/2022).

 

Mereka datang dari berbagai kampus di Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Pulau Jawa. Sebanyak 140 mahasiswa ini datang sebagai peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). 

 

Siang itu, mereka membuat alat kesenian tradisi khas Aceh Utara, bernama Alee Tunjang.

 

Baca juga: Pemkab Buleleng Tak Gelar Pesta Kembang Api Tahun Baru, Diganti Pesta Kesenian

 

Cara membuatnya tidaklah mudah. Kesenian ini memiliki 4 atau 6 lesung yang masing-masing mempunyai alu sebagai penumbuk. Untuk 1 set Alee Tunjang, diperlukan gelondongan batang nangka.

 

“Agar tahan lama, pohon nangka itu dipotong sekitar 70 cm dan diawetkan dengan direndam dalam lumpur,” ungkapnya.

 

Setelah direndam sebulan, batangan kayu diangkat lalu dibersihkan bagian luarnya dengan cara dikuliti.  

 

Baca juga: Langka, Lima Alat Musik Etnik Nusantara Berkolaborasi di Rangkasbitung, bak Alunan Musik dari Surga...

 

Pohon nangka ini kemudian dihaluskan dan dibentuk bulatan pada bagian atas, seperti topi. Pada bagian badannya yang memanjang dibentuk sedikit bersegi dan diberi lubang seperti lubang lesung.

 

Ukuran kedalaman dan lebar lesung disesuaikan sesuai kebutuhan jenis suara.

 

Lesung terdiri dari aneuk sempom, lesung syup-syup, dan lesung rempah berjumlah 2 atau 3 buah. Sedangkan alu dibuat dari pelepah enau sebanyak 2 tangkai dan dari jenis kayu yang lembut sebanyak 2 tangkai.

 

 

Salah seorang mahasiswa asal Universitas Garut, Jawa Barat, Muhammad Faisal menyebutkan, Alee Tunjang ini dimainkan dengan komposisi 6 unit.

 

“Kami belajar dari pecinta seninya, dibantu oleh dosen pendamping dari Universitas Malikussaleh,” kata Faisal.

 

Seniman Alee Tunjang, Muhammad Ilyas, dengan teliti memerhatikan mahasiswa tersebut. Dia menyebut, tidak banyak alee tunjang yang masih terawat di Aceh Utara.

 

“Saya ajarkan yang mudah cara membuatnya, lesungnya, alunya, dan lainnya. Sampai mengeluarkan suara yang bagus dan bisa dimainkan,” kata Muhammad Ilyas.

 

Ilyas mengakui, kesenian tradisi alee tunjang terancam punah karena hampir tidak ada lagi generasi penerusnya. Biasanya, mereka memainkan alee tunjang setelah masa panen di sawah.

 

“Kini sudah tidak pernah lagi. Terakhir kami tampil tahun 2018 di Lhoksukon (Aceh Utara),” ungkapnya.

 

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Bupati Safaruddin Membangun Abdya lewat Pertanian, Kelautan, dan Anak Muda
Bupati Safaruddin Membangun Abdya lewat Pertanian, Kelautan, dan Anak Muda
Regional
Massa Ojol Kepung Simpang Kepri Mall Batam, 3 Rekan Diduga Dianiaya Pengamen
Massa Ojol Kepung Simpang Kepri Mall Batam, 3 Rekan Diduga Dianiaya Pengamen
Regional
Pertama Kali Koperasi Merah Putih Hadir di Puncak Papua Tengah
Pertama Kali Koperasi Merah Putih Hadir di Puncak Papua Tengah
Regional
Kapolri dan Titiek Soeharto Tanam Jagung di Grobogan, Targetkan 1 Juta Hektar untuk Swasembada Pangan
Kapolri dan Titiek Soeharto Tanam Jagung di Grobogan, Targetkan 1 Juta Hektar untuk Swasembada Pangan
Regional
4.525 KK di Kendal Terdampak Banjir Rob, Pemkab Usulkan Pembangunan Tanggul Laut
4.525 KK di Kendal Terdampak Banjir Rob, Pemkab Usulkan Pembangunan Tanggul Laut
Regional
Usai 2 Hari Pencarian, Remaja Peternak Ditemukan Tewas Tertimbun Besi Kandang Ayam dan Kotoran
Usai 2 Hari Pencarian, Remaja Peternak Ditemukan Tewas Tertimbun Besi Kandang Ayam dan Kotoran
Regional
3 Rumah di Jayapura Terbakar, Warga Gunakan Alat Seadanya untuk Padam Api dan Sempat Usir Pemadam Kebakaran
3 Rumah di Jayapura Terbakar, Warga Gunakan Alat Seadanya untuk Padam Api dan Sempat Usir Pemadam Kebakaran
Regional
Putusan MK Perpanjang Masa Jabatan DPRD, Ini Tanggapan Legislator Magelang
Putusan MK Perpanjang Masa Jabatan DPRD, Ini Tanggapan Legislator Magelang
Regional
Dihantam Gelombang di Laut Maluku Tengah, Longboat Angkut BBM Patah Jadi Dua
Dihantam Gelombang di Laut Maluku Tengah, Longboat Angkut BBM Patah Jadi Dua
Regional
Pengacara: Tersangka M Rekam Video Brigadir Nurhadi Saat Sendiri di Kolam Renang
Pengacara: Tersangka M Rekam Video Brigadir Nurhadi Saat Sendiri di Kolam Renang
Regional
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Pengacara Ungkap Hubungan Kompol Yogi dan M
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Pengacara Ungkap Hubungan Kompol Yogi dan M
Regional
4 Anggota KKB Kodap III Sinak Puncak Papua Tengah Nyatakan Kembali ke Pangkuan NKRI
4 Anggota KKB Kodap III Sinak Puncak Papua Tengah Nyatakan Kembali ke Pangkuan NKRI
Regional
Jaksa Geledah Dinkes Nias Barat, Proyek Rumah Sakit Rp 2,4 Miliar Diselidiki
Jaksa Geledah Dinkes Nias Barat, Proyek Rumah Sakit Rp 2,4 Miliar Diselidiki
Regional
Pemuda di Semarang Diduga Bakar Diri, Ibu Ikut Terluka, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya
Pemuda di Semarang Diduga Bakar Diri, Ibu Ikut Terluka, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya
Regional
Tiba di Jayapura, Pj Gubernur Papua Langsung Sambangi Kantor MRP
Tiba di Jayapura, Pj Gubernur Papua Langsung Sambangi Kantor MRP
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau