Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Digendong Ayahnya, Bayi 9 Bulan di Kendari Diculik Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 05/01/2023, 18:19 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki usia 9 bulan diculik orang tak dikenal (OTK) di lorong Cendana Kelurahan Kendari Caddi, Kota Kendari pada Kamis (5/12023) siang.

Berita penculikan bayi bernama M.Aksa Al Ramadani itu sempat membuat panik warga sekitar.

Kapolsek Kendari AKP Kaharuddin Kaendo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penculikan, dan juga mencari pelaku penculikan tersebut.

"Kami telah berkordinasi dengan Buser 77 Polresta kendari, dan Opsnal Intel untuk memback up dan juga mengungkap pelaku penculikan," ungkap Kaharuddin.

Baca juga: Bocah Perempuan 4 Tahun di Cilegon Diduga Diculik Pria Dewasa, Korban Diajak Beli Es di Mal

Selain memburu pelaku, pihaknya juga mengecek cctv yang berada di lokasi kejadian.

"Kami juga sudah meminta keterangan korban dan beberapa saksi serta melakukan pengecekan CCTV di TKP," terangnya.

Baca juga: Hilang Selama 20 Bulan, Siswa SMK di Tarakan Teryata Dibunuh Sepupunya, Korban Diculik untukTebusan Rp 200 juta

Penculikan itu berawal saat ayah sang bayi bernama La Saali bersama anaknya sedang berada di dalam rumah, lalu anaknya tiba tiba menangis.

Untuk menenangkan anaknya, Sa Ali berusaha mengendong dan keluar rumah menuju teras.

"Saat di teras rumah datanglah si pelaku orang tak dikenal itu menghampiri korban, dan langsung merebutnya dari pelukan ayah balita itu," tutur Kaharuddin.

Baca juga: Misteri Kapal Diduga Pengangkut Nikel Raja Ampat Bernama JKW dan Iriana

Ayah balita itu sempat melawan dan berusaha merebut bayinya, tetapi pelaku menggunakan senjata tajam dan hendak menyayat leher Sa Ali, dan sempat menghindar dan menangkis menggunakan tangannya.

Sehingga tangan ayah korban sebelah kiri terluka dan harus diperban.

Selanjutnya, tambah Kapolsek Kendari, pelaku langsung kabur dan membawa balita dengan menggunakan motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
hukuman itu wewenang pengadilan cuk, bukan jokowi, comen gak nyambung, kelihatan tolol dan dengki, membalas komentar kremes hasan : marak penculikan karena jokowi nggak tegas kalo soal hukuman kejahatan... ya disini kekurangan jokowi.. mestinya beliau bicara bahwa penculikan dan pembunuhan harus hukum mati.. dan dikawal.. jgn hanya bicara.


Terkini Lainnya
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Perempuan Asal Jakarta Tewas Misterius di Semarang, Polisi Kantongi Terduga Pelaku
Regional
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Rusak 2 Mobil dan Gedung Balaikota Solo, Jumadi Mengaku Dapat Ancaman
Regional
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Identitas Wanita Asal Jakarta yang Tewas di Hotel Semarang Terungkap
Regional
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Tabrak Mobil Tronton yang Parkir di Sisi Jalan di NTT, Anggota TNI dan Pelajar Meninggal di Lokasi
Regional
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Truk ODOL Rusak Jalan di Rokan Hilir, Gubernur Riau Panggil Perusahaan untuk Perbaikan
Regional
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
PKL Talang Banjar Ogah Naik ke Lantai Dua: Pelaris Pun Tak Ada
Regional
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
AI Tewas Diduga Dikeroyok di Tahanan Polresta Denpasar, Sang Kakak: Kantor Polisi Harusnya Jadi Tempat Aman
Regional
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Usul Gelar Kompetesi Beladiri untuk Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng: Mental Mereka Sudah Ada...
Regional
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Diduga Pendarahan Pencernaan, Bayi yang Dibuang Orangtuanya Dirujuk ke RS Bhayangkara
Regional
Mengemudikan Mobil Ugal-ugalan, Pria di Kendal Bikin Heboh dengan Borgol Putus Saat Ditangkap, Siapakah Dia?
Mengemudikan Mobil Ugal-ugalan, Pria di Kendal Bikin Heboh dengan Borgol Putus Saat Ditangkap, Siapakah Dia?
Regional
Kerusakan Hutan di Kampar dan Ketegasan Kapolda Riau Tindak Perambah
Kerusakan Hutan di Kampar dan Ketegasan Kapolda Riau Tindak Perambah
Regional
Beruang Madu Terlilit Jerat Hampir Putus Kaki, Kini Jalani Operasi di Jambi
Beruang Madu Terlilit Jerat Hampir Putus Kaki, Kini Jalani Operasi di Jambi
Regional
Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU Selaku Komisaris: Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Memerdekakan Papua
Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU Selaku Komisaris: Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Memerdekakan Papua
Regional
Rampok Toko di Bangka Barat, Pelaku Gasak Cokelat dan Rokok
Rampok Toko di Bangka Barat, Pelaku Gasak Cokelat dan Rokok
Regional
Wali Kota Semarang Keluarkan SE Antigratifikasi untuk SPMB, Ini Isinya
Wali Kota Semarang Keluarkan SE Antigratifikasi untuk SPMB, Ini Isinya
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau