Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Jabar Akan Larang Jajanan "Cikbul" Usai Muncul Kasus Keracunan

Kompas.com - 10/01/2023, 11:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus keracunan jajanan chiki ngebul atau cikbul yang menimpa anak-anak di Tasikmalaya dan Bekasi mendapat perhatian serius.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pun berencana untuk melarang peredaran jajanan anak chiki ngebul (Cikbul).

Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Ryan Bayusantika mengatakan, kasus keracunan tersebut kemungkinan disebabkan adanya sisa nitrogen cair terminum.

Baca juga: Tertimpa Reruntuhan Bangunan Saat Gempa Maluku, 1 Warga Tanimbar Terluka

"Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Jawa Barat akan terus mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, dan akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak," jelasnya.

Baca juga: Ibu Korban Keracunan Cikbul di Tasikmalaya Bantah Saluran Cerna Anaknya Berlubang

Ryan mengimbau para orangtua dan masyarakat harus lebih berhati-hati memantau anak-anak.

Selain itu, kata Ryan, rumah sakit dan Dinas Kesehatan di daerah segera melapor ke Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.

Baca juga: Dinkes Jabar Berencana Larang Jajanan Chiki Ngebul


Imbauan itu tertuang dalam surat dari Kementerian Kesehatan RI No. SR. 01.07/111/5/67/2023.

Catatan kasus

Seperti diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana, dua kasus keracunan cikbul terjadi di di Tasikmalaya dan Bekasi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melaporkan kasus keracunan makanan (kermak) pada siswa SDN Ciawang setelah menyantap jajanan cikbul pada 15 November 2022.

Saat itu ada 24 anak mengkonsumsi cikbul. Lalu 7 dari 24 anak, menunjukkan gejala dan diobservasi di puskesmas.

Enam orang sembuh di hari yang sama dan satu orang sempat dirujuk ke RS SMC Tasik dan baru pulang setelah dinyatakan sembuh beberapa hari kemudian.

Sementara itu, pada 3 Januari 2023, Dinas Kesehatan Kota Bekasi menerima informasi dari Sudinkes Jakarta Timur kasus keracunan cikbul. Pasien dirawat di RS Haji Jakarta Timur.

Saat itu ada empat anak yang mengonsumsi cikbul di periode yang sama dan alami keracunan.

Tiga anak tidak bergejala dan satu anak menunjukkan gejala hingga dirujuk ke RS Haji Jakarta Timur untuk dioperasi.

(Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Eks Jenderal: Kalau Sudah Bukan WNI, Tak Wajib Dilindungi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Kalender Libur Agustus 2025, Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Guru Tampar Murid Lalu Didenda Rp 25 Juta, Wagub Jateng: Anak yang Jadi Korban kalau Dibesar-besarkan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Dipakai Bisnis Kuliner dan Beli Tanah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kopda Bazarsah Dituntut Hukuman Mati, Kuasa Hukum Puas Peltu Yun Heri Hanya Dituntut 6 Tahun dan Dipecat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Isi Pesan Letkol Teddy dan Uang Damai yang Ditolak Zuhdi, Guru di Demak yang Didenda Rp 25 Juta usai Tampar Murid
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Upacara Pedang Pora Awali Prosesi Kremasi Ayah Sarwendah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo Hadiri Harlah ke-27 PKB, Datang Diapit Puan dan Cak Imin
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Karhutla Meluas, Menko Polkam Budi Gunawan: Moratorium Izin Baru, Tindak Tanpa Pandang Bulu!
Karhutla Meluas, Menko Polkam Budi Gunawan: Moratorium Izin Baru, Tindak Tanpa Pandang Bulu!
Regional
Karhutla Mulai Terdeteksi di Palangka Raya, 33 Kejadian Bakar 10,69 Hektare Lahan
Karhutla Mulai Terdeteksi di Palangka Raya, 33 Kejadian Bakar 10,69 Hektare Lahan
Regional
Jaksa Pamerkan Barang Bukti Uang Euro di Sidang, Suami Mbak Ita Tak Bisa Jelaskan Asal-Usulnya
Jaksa Pamerkan Barang Bukti Uang Euro di Sidang, Suami Mbak Ita Tak Bisa Jelaskan Asal-Usulnya
Regional
Menu MBG untuk Siswa SD di Ambon Penuh Belatung, Wali Kota Minta Diproses Hukum
Menu MBG untuk Siswa SD di Ambon Penuh Belatung, Wali Kota Minta Diproses Hukum
Regional
Mbak Ita Sebut Nama Eks Wali Kota Hendi dalam Sidang Dugaan Korupsi Pemkot Semarang
Mbak Ita Sebut Nama Eks Wali Kota Hendi dalam Sidang Dugaan Korupsi Pemkot Semarang
Regional
Kebakaran di Kukar Hanguskan Enam Rumah, Satu Warga Sakit Tewas Terjebak
Kebakaran di Kukar Hanguskan Enam Rumah, Satu Warga Sakit Tewas Terjebak
Regional
38 Rumah Hilang dan 214 Terancam karena Abrasi Pantai di Aceh Utara
38 Rumah Hilang dan 214 Terancam karena Abrasi Pantai di Aceh Utara
Regional
Dari Marinir jadi Tentara Rusia, Satria Arta Kumbara Ternyata Bercita-cita Gabung TNI Sejak Kecil
Dari Marinir jadi Tentara Rusia, Satria Arta Kumbara Ternyata Bercita-cita Gabung TNI Sejak Kecil
Regional
Ahmad Luthfi Sebut Banyak Warga Ketergantungan Bansos Bertahun-Tahun: Itu Gagal Perencanaan...
Ahmad Luthfi Sebut Banyak Warga Ketergantungan Bansos Bertahun-Tahun: Itu Gagal Perencanaan...
Regional
Digigit Anjing Rabies, Warga Lape Sumbawa Tewas
Digigit Anjing Rabies, Warga Lape Sumbawa Tewas
Regional
Program Transmigrasi ke Kalteng Picu Penolakan Tokoh Lokal, Gubernur: Kita NKRI
Program Transmigrasi ke Kalteng Picu Penolakan Tokoh Lokal, Gubernur: Kita NKRI
Regional
Gempa M 5,2 Getarkan Pulau Seram Maluku, Warga Panik Berhamburan
Gempa M 5,2 Getarkan Pulau Seram Maluku, Warga Panik Berhamburan
Regional
75,52 Persen Anak di Kendal Sudah Kantongi KIA, Dapat Diskon Restoran dan Hotel
75,52 Persen Anak di Kendal Sudah Kantongi KIA, Dapat Diskon Restoran dan Hotel
Regional
Tiga Santri di Kubu Raya Jadi Korban Pencabulan Pengasuh, Pelaku Janjikan Pernikahan
Tiga Santri di Kubu Raya Jadi Korban Pencabulan Pengasuh, Pelaku Janjikan Pernikahan
Regional
Menko Polkam Bilang Malaysia dan Singapura Komplain Asap Karhutla dari Riau
Menko Polkam Bilang Malaysia dan Singapura Komplain Asap Karhutla dari Riau
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau