Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Printer 3D, Mahasiswa Itera Lampung Berhasil Buat Teleskop Reflektor

Kompas.com - 16/01/2023, 16:10 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung berhasil membuat teleskop reflektor secara DIY (do-it-yourself) selama dua bulan.

Teleskop tersebut telah diuji dan mampu mengamati objek-objek yang jauh di luar angkasa.

Dosen pengampu mata kuliah Optik Astronomi, Alka Budi Wahidin mengatakan, teleskop ini dibuat oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Sains Atmosfer dan Keplanetan selama dua bulan.

Alka memaparkan, teleskop yang dinamakan Optik Astronomi Teleskop 2022 (OAT22) ini dibuat menggunakan bahan yang relatif mudah didapatkan.

Baca juga: Salah Satu Teleskop Radio Terbesar di Dunia Turut Melacak Alien di Bima Sakti

"Seluruh komponen utama teleskop dicetak menggunakan printer 3D lalu dirangkai dengan batang besi dan aluminium," kata Alka Budi dalam rilis, Senin (16/1/2023).

Dia menambahkan, hanya dua komponen yang perlu didatangkan dari luar negeri, yakni cermin primer dan sekunder.

Dosen pembimbing lainnya, Hendra Agus Prastyo menjelaskan, teleskop reflektor yang dibuat menggunakan cermin primer dengan diameter 114 cm dan panjang fokus 900mm.

Desain teleskop reflektornya menggunakan desain teleskop reflektor berjenis Newtonian. Teleskop ini sudah diuji dan bisa digunakan untuk mengamati objek-objek yang jauh.

“Pembuatan teleskop reflektor ini merupakan kerja sama antara dosen pengampu, mahasiswa, serta Astronomi Itera Lampung-Pusat Metereologi Klimatologi Geofisika (OAIL-MKG). Proyek ini harus dikembangkan agar bangsa kita mampu memproduksi teleskop sendiri," kata Hendra.

Baca juga: Tim Observatorium Ponpes Assalaam di Sukoharjo Gelar Nobar Gerhana Bulan Total, Warga Bisa Amati Lewat Teleskop

Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek pembuatan teleskop, Ahmad Romadhon menyebut, pembuatan teleskop ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa.

Sebab, selama dua bulan mereka harus mengumpulkan bahan, mencetak dengan teknologi 3D printer, hingga menginstal.

"Membuat teleskop dapat membantu kita belajar tentang mekanisme optik dan teknologi serta memberikan kesempatan untuk mengamati dunia luar dengan jelas dan detail yang luar biasa," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Soal Tambang Ilegal di Galunggung, Bupati Tasikmalaya: Saya Anti Tambang Ilegal
Soal Tambang Ilegal di Galunggung, Bupati Tasikmalaya: Saya Anti Tambang Ilegal
Regional
Digagalkan, Pengiriman 33,5 Kg Merkuri Cair dari Ambon ke Bogor
Digagalkan, Pengiriman 33,5 Kg Merkuri Cair dari Ambon ke Bogor
Regional
Ribuan Warga Ende Demo Besar-Besaran: Flores Bukan Pulau Geothermal!
Ribuan Warga Ende Demo Besar-Besaran: Flores Bukan Pulau Geothermal!
Regional
Shalat Idul Adha dengan Pemandangan Gunung Sindoro Viral, Dipadati Puluhan Ribu Jemaah
Shalat Idul Adha dengan Pemandangan Gunung Sindoro Viral, Dipadati Puluhan Ribu Jemaah
Regional
Eks Pegawai Bobol Rp 7,1 Miliar Dana Nasabah, Ini Respons OJK soal Keamanan Bank Jambi
Eks Pegawai Bobol Rp 7,1 Miliar Dana Nasabah, Ini Respons OJK soal Keamanan Bank Jambi
Regional
Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia
Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia
Regional
Jelang Libur Sekolah, Empat Ekor Kapibara Mulai Huni Semarang Zoo
Jelang Libur Sekolah, Empat Ekor Kapibara Mulai Huni Semarang Zoo
Regional
Banjir Jambi Kembali Melanda Saat Idul Adha, Warga: Tolong Kami, Pak Wali Kota
Banjir Jambi Kembali Melanda Saat Idul Adha, Warga: Tolong Kami, Pak Wali Kota
Regional
3 Hari Tak Bisa Dihubungi, Warga Salatiga Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
3 Hari Tak Bisa Dihubungi, Warga Salatiga Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Regional
Ketua DPRD Ungkap Komunikasi Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo
Ketua DPRD Ungkap Komunikasi Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo
Regional
Umat Muslim di Manggarai Barat Terima Sapi Kurban dari Presiden Prabowo
Umat Muslim di Manggarai Barat Terima Sapi Kurban dari Presiden Prabowo
Regional
Sapi Kurban Mengamuk, 2 Warga Terluka, Fasilitas Kafe Rusak
Sapi Kurban Mengamuk, 2 Warga Terluka, Fasilitas Kafe Rusak
Regional
Tertangkap Mencuri di Warung, Bocah 13 Tahun Dianiaya Ayah dan Anak
Tertangkap Mencuri di Warung, Bocah 13 Tahun Dianiaya Ayah dan Anak
Regional
Jokowi Tanggapi Surat Purnawirawan TNI Soal Gibran: Negara Punya Sistem
Jokowi Tanggapi Surat Purnawirawan TNI Soal Gibran: Negara Punya Sistem
Regional
Kaki Beruang Madu yang Terlilit Jerat 2 Hari dan Nyaris Putus, Kepala BKSDA: Kita Beri Tindakan Medis
Kaki Beruang Madu yang Terlilit Jerat 2 Hari dan Nyaris Putus, Kepala BKSDA: Kita Beri Tindakan Medis
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau