Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Terduga Provokator Bentrokan Karyawan PT GNI di Morowali Utara Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 16/01/2023, 16:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 17 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditetapkan tersangka dalam peristiwa bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Para tersangka itu diduga sebagai provokator bentrokan yang mengakibatkan dua orang tewas dan kerusakan fasilitas perusahaan.

Baca juga: Bentrok Kelompok Karyawan PT. GNI di Morowali Utara, Polisi Tangkap 69 Orang Diduga Provokator

"Sampai dengan saat ini ada 71 orang yang diamankan, 33 orang telah dilakukan pemeriksaan di mana 17 di antaranya telah ditetapkan tersangka perusakan, 16 orang lainnya diminta wajib lapor," ungkap Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, pada Senin (16/01/2023).

Baca juga: Bupati Morowali Utara Kecam Kerusuhan di PT GNI

Dua korban tewas

Didik melanjutkan, dari hasil perkembangan penyelidikan, dua korban tewas dalam bentrokan itu berinisial XE (30) warga negara China dan MS (19) warga Parepare, Sulawesi Selatan.

Pasca-bentrokan, aparat gabungan meningkatkan pengamanan untuk mengendalikan kondisi dan situasi, khususnya di titik-titik vital.

“Memang betul, saat terjadi bentrokan di PT GNI teridentifikasi ada dua orang korban meninggal dunia, hingga saat ini, situasi di lokasi kejadian relatif aman dan terkendali. Personel TNI-Polri melakukan pengamanan di lokasi-lokasi strategis PT GNI, seperti jalan keluar masuk perusahaan, smelter, dan tempat jeti atau dermaga,” kata dia.

Bupati tuding ada provokator

Sementara itu, Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi menuding ada provokator di balik bentrokan berdarah di PT GNI.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis dikutip dari Antara.

Delis juga meminta masyarakat luas tidak terpancing isu-isu tidak benar yang mengancam keamanan warga.

Pihaknya telah memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Morut untuk mengumpulkan ormas-ormas agar memiliki kesatuan pemahaman serta pernyataan yang benar terkait peristiwa ini.

(Penulis : Kontributor Poso, Mansur | Editor : Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pemerintahan2 negara cerdas saling manfaatkan kesempatan kerja yg saling untungkan ( nkri dgn cina) dirusak2 ormas2 mata pikiran picek lwt hoak2...., membalas komentar sugeng : china itu satu satunya negara yg bisa mengurangi kemiskinan dg cepat dalam jumlah banyak negaranya


Terkini Lainnya
454 Koperasi Merah Putih di Purworejo Ada 3 Macam, Apa Saja ?
454 Koperasi Merah Putih di Purworejo Ada 3 Macam, Apa Saja ?
Regional
Korupsi Dana Desa Rp 900 Juta, Kades di Maluku Tengah dan 5 Perangkatnya Ditetapkan Jadi Tersangka
Korupsi Dana Desa Rp 900 Juta, Kades di Maluku Tengah dan 5 Perangkatnya Ditetapkan Jadi Tersangka
Regional
Warga Keluhkan Stok LPG, Wali Kota Singkawang ke Pertamina: Orang Bangun Tidur Sudah Butuh Gas
Warga Keluhkan Stok LPG, Wali Kota Singkawang ke Pertamina: Orang Bangun Tidur Sudah Butuh Gas
Regional
2 Penumpang KM Barcelona Belum Ditemukan, Ini Identitasnya
2 Penumpang KM Barcelona Belum Ditemukan, Ini Identitasnya
Regional
Dugaan Korupsi Tambang Batubara Rp 300 Miliar, Pelindo Bengkulu Digeledah, Laptop dan Dokumen Disita
Dugaan Korupsi Tambang Batubara Rp 300 Miliar, Pelindo Bengkulu Digeledah, Laptop dan Dokumen Disita
Regional
Diduga Terlilit Utang Judol, Oknum Brimob di Manokwari Nekat Bobol Etalase Toko Emas
Diduga Terlilit Utang Judol, Oknum Brimob di Manokwari Nekat Bobol Etalase Toko Emas
Regional
Dijanjikan Gaji Rp 6,5 Juta, 5 Perempuan di Siantar Hampir Diselundupkan ke Malaysia
Dijanjikan Gaji Rp 6,5 Juta, 5 Perempuan di Siantar Hampir Diselundupkan ke Malaysia
Regional
Waspada Penipuan WhatsApp Mengatasnamakan Disdukcapil Semarang soal Aktivasi IKD
Waspada Penipuan WhatsApp Mengatasnamakan Disdukcapil Semarang soal Aktivasi IKD
Regional
Cerita Warga Terdampak Asap Karhutla di Riau: Sesak Napas hingga Tak Boleh Buka Pintu
Cerita Warga Terdampak Asap Karhutla di Riau: Sesak Napas hingga Tak Boleh Buka Pintu
Regional
Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Pegawai Bank BUMN di Pringsewu Lampung Jadi Tersangka
Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Pegawai Bank BUMN di Pringsewu Lampung Jadi Tersangka
Regional
Gelapkan Dana Pembangunan Gereja di Maluku, Sekretaris Panitia Jadi Tersangka
Gelapkan Dana Pembangunan Gereja di Maluku, Sekretaris Panitia Jadi Tersangka
Regional
Usai Bongkar Karaoke Zamrud Khatulistiwa 2, Proses Penertiban Tempat Hiburan Lain di Purworejo Dilakukan Bertahap
Usai Bongkar Karaoke Zamrud Khatulistiwa 2, Proses Penertiban Tempat Hiburan Lain di Purworejo Dilakukan Bertahap
Regional
Program MBG Diluncurkan di Kebumen, 4.284 Siswa Dapat Makanan Bergizi Tiap Hari
Program MBG Diluncurkan di Kebumen, 4.284 Siswa Dapat Makanan Bergizi Tiap Hari
Regional
Paham Isu Pemuda, Budi Satrio Djiwandono Didukung Karang Taruna Banten Pimpin PNKT 2025-2030
Paham Isu Pemuda, Budi Satrio Djiwandono Didukung Karang Taruna Banten Pimpin PNKT 2025-2030
Regional
Pemkot Palangka Raya Temukan 7 Produk Beras Oplosan, Ini Tindakan Lanjutannya
Pemkot Palangka Raya Temukan 7 Produk Beras Oplosan, Ini Tindakan Lanjutannya
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sudah Teken Kontrak dengan Rusia, Kenapa Eks Marinir Ini Menyesal?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau