Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Tionghoa di Semarang Rela Ganti Sajian Daging Babi dengan Kambing demi Altar Gus Dur

Kompas.com - 16/01/2023, 18:29 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menjelang Hari Imlek, kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mulai ramai. Sejumlah klenteng juga mulai dibersihkan.

Namun ada yang beda di Pecinan Kota Semarang. Di Gedung Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong atau Rasa Dharma terdapat altar Presiden Ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Peletakan altar Gus Dur di Pecinan bukan tanpa sebab. Gus Dur dinilai berjasa bagi warga Tionghoa Indonesia

Baca juga: Perayaan Imlek, Etnis Tionghoa di Pecinan Semarang Sajikan Makanan Kesukaan Gus Dur untuk Sembahyang

Pengurus Yayasan Rasa Dharma, WS Andi Gunawan mengatakan, warga Tionghoa merasa terbantu saat Gus Dur menjadi Presiden Indonesia.

"Jasa Gus Dur untuk warga Tionghoa begitu besar," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Dia menjelaskan, altar Gus Dur sengaja diletakan di Gedung Rasa Dharma untuk menghormati arwah para leluhur termasuk arwah mendiang Gus Dur.

"Jadi ini diletakkan di sini sebagai wujud penghormatan,” katanya.

Tak hanya meletakkan altar, warga Tionghoa juga mengadakan doa bersama untuk arwah Gus Dur ketika menjelang Hari Imlek dan saat haul Gus Dur.

"Kalau berdoa untuk Gue Dur dan haul itu rutin tahunan," imbuh Andi.

Menurutnya, hanya Gedung Rasa Dharma Pecinan, Kota Semarang yang ada papan arwah atau altar Gus Dur di Indonesia.

"Kemungkinan ini hanya ada di sini altar Gus Dur," ujarnya.

Bentuk altar Gus Dur juga dibuat dengan filosofi dan bentuk altar sesuai dengan anjuran Gus Mus yang merupakan sahabat Gus Dur.

Baca juga: Jelang Imlek, Ratusan Patung di Klenteng Eng An Kiong Kota Malang Dibersihkan

“Kalau dilihat ini altar Gus Dur berbeda dengan yang lain sesuai anjuran Gus Mus,” ungkapnya.

Daging babi diganti kambing

Untuk menghormati Gue Dur dan warga muslim, menu makanan sajian altar yang biasanya ada daging babi diganti dengan daging kambing.

"Biasanya ada tiga sajian seperti daging ikan, ayam dan babi. Namun untuk babi diganti dengan daging kambing," ungkapnya.

Selain tidak menyajikan daging babi, warga Tionghoa di Rasa Dharma juga tidak menyajikan daging sapi. Hal ini mengingat ada kalangan warga yang tidak memakan sapi.

Baca juga: Ritual Bersih Rupang di Wihara Welas Asih Cirebon, Momen Bersihkan Jiwa Jelang Imlek

"Inilah contoh keberagaman dan toleransi,"ujarnya.

Dia menambahkan, ketika Imlek warga Tionghoa juga mengadakan acara basuh kaki orang tua yang diadakan di Gedung Rasa Dharma.

"Acara ini tahunan setiap menjelang Imlek sebagai simbol penghormatan kepada orang tua," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
apresiasi nyata untuk tokoh yg memperjuangkan nilai-nilai humanity berupa toleransi. apakah ini ulah pak harjanto halim pendiri marimas itu?


Terkini Lainnya
Cuaca Ekstrem, Kapal Wisata di Labuan Bajo Diminta Hindari Selatan Pulau Padar dan Komodo
Cuaca Ekstrem, Kapal Wisata di Labuan Bajo Diminta Hindari Selatan Pulau Padar dan Komodo
Regional
Meninggal di Tanah Suci, 3 Jemaah Haji Asal Magelang Dimakamkan di Syaraya
Meninggal di Tanah Suci, 3 Jemaah Haji Asal Magelang Dimakamkan di Syaraya
Regional
Masjid di Purworejo Beri Umrah Gratis bagi Jemaah, Ini Syaratnya
Masjid di Purworejo Beri Umrah Gratis bagi Jemaah, Ini Syaratnya
Regional
177 Warga Keracunan Usai Konsumsi Makanan di Kampanye Cabup-Cawabup Boven Digoel
177 Warga Keracunan Usai Konsumsi Makanan di Kampanye Cabup-Cawabup Boven Digoel
Regional
Masih Jaringan Fredy Pratama, 17 Orang di Kalsel Ditangkap Bawa 40 Kg Sabu
Masih Jaringan Fredy Pratama, 17 Orang di Kalsel Ditangkap Bawa 40 Kg Sabu
Regional
Respons Pakar Tata Hukum Negara soal Pemisahan Pemilu
Respons Pakar Tata Hukum Negara soal Pemisahan Pemilu
Regional
Banjir Rob Ancam Pantura Jateng Siang Nanti, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif Ini
Banjir Rob Ancam Pantura Jateng Siang Nanti, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif Ini
Regional
Biaya Hidup di Solo Disebut Cukup Rp 1,7 Juta, Serikat Buruh: Itu untuk Lajang!
Biaya Hidup di Solo Disebut Cukup Rp 1,7 Juta, Serikat Buruh: Itu untuk Lajang!
Regional
Kades di Bengkulu Dilaporkan ke Bupati karena Beri Rekomendasi Warung Kopi dan Karaoke
Kades di Bengkulu Dilaporkan ke Bupati karena Beri Rekomendasi Warung Kopi dan Karaoke
Regional
Bripda Ricardo Pasaribu Alami Luka Serius akibat Dianiaya KKB di Intan Jaya
Bripda Ricardo Pasaribu Alami Luka Serius akibat Dianiaya KKB di Intan Jaya
Regional
Masyarakat Pulau Enggano Pertanyakan Implementasi Inpres, Hasil Bumi Tak Bisa Keluar
Masyarakat Pulau Enggano Pertanyakan Implementasi Inpres, Hasil Bumi Tak Bisa Keluar
Regional
2 Hari Kapal KKP di Pulau Enggano Belum Bisa Beroperasi karena Laut Dangkal
2 Hari Kapal KKP di Pulau Enggano Belum Bisa Beroperasi karena Laut Dangkal
Regional
Sebagian Wilayah Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan
Sebagian Wilayah Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan
Regional
Jalur Puncak Gunung Muria Masih Ditutup, Pendaki Hanya Boleh Sampai Pos 6
Jalur Puncak Gunung Muria Masih Ditutup, Pendaki Hanya Boleh Sampai Pos 6
Regional
Krisis Ekonomi di Pulau Enggano, Perempuan Jadi Korban Terdepan
Krisis Ekonomi di Pulau Enggano, Perempuan Jadi Korban Terdepan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau