Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

74 Ekor Sapi di Klaten Terjangkit LSD, Tersebar di Beberapa Kecamatan dan Sudah Divaksin

Kompas.com - 19/01/2023, 07:32 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sebanyak 74 ekor sapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah positif terjangkit penyakit lumpy skin disease (LSD).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten Widiyanti mengatakan 74 ekor sapi yang terkena LSD tersebar di beberapa kecamatan.

Meliputi Kecamatan Tulung, Kecamatan Jatinom, Kecamatan Ceper, Kecamatan Bayat, Kecamatan Klaten Utara, dan Kecamatan Kemalang.

Baca juga: Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Temukan 5 Ekor Sapi Terjangkit LSD, Langsung Dipotong dan Kulitnya Dimusnahkan

Pihaknya mengaku sudah melakukan langkah antisipasi dengan cara memberikan pengobatan dan vaksinasi sapi-sapi yang terkena LSD.

"Saat ini kita sudah melakukan pengobatan dan vaksinasi," kata Widiyanti dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023).

Pengobatan dan vaksinasi bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menular ke sapi yang lain, sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh pada hewan ternak tersebut.

Menurut dia, penyakit LSD pada sapi ini disebabkan karena virus di mana penularannya dapat melalui nyamuk, lalat penghisap darah dan caplak.

"Pengobatan supporting kita mempertahankan daya tahan tubuh ternak menjadi lebih tinggi. Sehingga lebih kuat supaya tubuh hewan ternak kuat melawan virus di dalam tubuhnya," jelas dia.

Widiyanti menyampaikan pengobatan dan vaksinasi LSD ini diutamakan di daerah khususnya yang ditemukan kasus tersebut.

"Makanya kemarin sudah kita lakukan vaksinasi di daerah-daerah khususnya di sekitar lokasi kejadian LSD. Itu yang kita utamakan untuk kita vaksin dalam rangka untuk meningkatkan kekebalan tubuh hewan ternak," ungkap dia.

Di samping vaksinasi, strategi mengendalikan agar penyakit LSD tidak menular adalah dengan pengendalian lalu lintas hewan, pemusnahan terbatas, pembersihan dan disinfeksi fasilitas, zonasi untuk menentukan zona tertular, pengendalian vektor pada setiap fase wabah, surveilans dan investigasi untuk menentukan sumber dan lain-lain.

Pihaknya mengimbau warga yang menemukan tanda klinis atau gejala yang mengarah LSD untuk segera memisahkan sapinya dengan yang lain, tidak menjual ternak sakit dan tidak memasukkan ternak baru.

Kemudian yang paling utama adalah segera mengkonsultasikan kepada petugas kesehatan hewan untuk pengobatan supporting ternak sakit.

Baca juga: Cerita Warga Sragen Banting Harga Jual Sapi Gara-gara Terjangkit Gejala LSD, Muncul Benjol-benjol Sekujur Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pernikahan Berantakan, Pengantin Pingsan, WO Ganti Rp 15 Juta dan Minta Maaf
Pernikahan Berantakan, Pengantin Pingsan, WO Ganti Rp 15 Juta dan Minta Maaf
Regional
Dekorasi Gagal, Pengantin Pingsan, WO Hamil Jadi Sasaran Amarah
Dekorasi Gagal, Pengantin Pingsan, WO Hamil Jadi Sasaran Amarah
Regional
Libur Sekolah Anak Main di Rel, KAI: Sangat Berbahaya dan Melanggar Hukum
Libur Sekolah Anak Main di Rel, KAI: Sangat Berbahaya dan Melanggar Hukum
Regional
Perbaiki Soundsystem, Pelajar SMP Tewas Diduga Tersengat Listrik dengan Tangan Memegang Kabel
Perbaiki Soundsystem, Pelajar SMP Tewas Diduga Tersengat Listrik dengan Tangan Memegang Kabel
Regional
Pernikahan Gagal Indah, Pengantin Wanita Pingsan hingga WO Terima 2.000 Teror
Pernikahan Gagal Indah, Pengantin Wanita Pingsan hingga WO Terima 2.000 Teror
Regional
Penjual Peluru Tajam di 'Marketplace' Ternyata Ketua Perbakin Purbalingga, Jual Amunisi Buatan Pindad
Penjual Peluru Tajam di "Marketplace" Ternyata Ketua Perbakin Purbalingga, Jual Amunisi Buatan Pindad
Regional
Guide Mengaku Tak Berdaya Selamatkan Juliana Marins, Lebih Baik Menunggu Tim SAR
Guide Mengaku Tak Berdaya Selamatkan Juliana Marins, Lebih Baik Menunggu Tim SAR
Regional
Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Juliana Marins: Kekerasan Tumpul
Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Juliana Marins: Kekerasan Tumpul
Regional
1 Suro Trah Sunan Kalijaga di Demak, Menghidupkan Kembali Pasukan Bregadha Gandhalangu yang Terkikis Zaman
1 Suro Trah Sunan Kalijaga di Demak, Menghidupkan Kembali Pasukan Bregadha Gandhalangu yang Terkikis Zaman
Regional
Piala Presiden 2025 Suguhkan Klub Luar Negeri, Cocok Jadi Hiburan Libur Sekolah
Piala Presiden 2025 Suguhkan Klub Luar Negeri, Cocok Jadi Hiburan Libur Sekolah
Regional
Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif
Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif
Regional
Walkot Jambi Pastikan Bocah Penderita Leukemia Berusia 7 Tahun Dapatkan Bantuan Pengobatan
Walkot Jambi Pastikan Bocah Penderita Leukemia Berusia 7 Tahun Dapatkan Bantuan Pengobatan
Regional
Hasbullah, Jemaah Haji Asal Banjarbaru Hilang di Mekkah dan Belum Ditemukan
Hasbullah, Jemaah Haji Asal Banjarbaru Hilang di Mekkah dan Belum Ditemukan
Regional
Sepekan Jelang Piala Presiden, Sejumlah Fasilitas di Stadion Si Jalak Harupat Dibenahi
Sepekan Jelang Piala Presiden, Sejumlah Fasilitas di Stadion Si Jalak Harupat Dibenahi
Regional
3 Terdakwa Kasus Narkoba di Pasaman Dituntut Hukuman Mati
3 Terdakwa Kasus Narkoba di Pasaman Dituntut Hukuman Mati
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau