Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Lebak Tolak Masa Jabatan 9 Tahun: Kami Makin Dihujat, Dianggap Serakah

Kompas.com - 20/01/2023, 13:50 WIB
Acep Nazmudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menolak wacana perpanjangan masa jabatan kepala desa jadi sembilan tahun.

Penolakan tersebut salah satunya datang dari Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik yang juga menjabat sebagai Sekretaris Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak.

Rafik mengatakan, karena adanya wacana tersebut, kades jadi sasaran hujatan masyarakat seperti yang terjadi di media sosial.

"Karena ada isu ini, kepala desa dihujat oleh masyarakat dianggap serakah dan gila kekuasaan," kata Rafik kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/1/2022).

Baca juga: Efek Domino Jabatan Kades 9 Tahun, Magnet Kuat Oligarki

Rafik mengatakan, kepala desa selama ini kerap jadi sasaran hujatan karena kebijakan dari pemerintah pusat yang dinilai malah justru membuat pemerintah desa dinilai negatif oleh masyarakat.

Seperti misalnya penetapan bantuan sosial dimana kewenangan warga yang menerima ada di Pemerintah Pusat yakni Kementerian Sosial.

"Tapi yang jadi sasaran lagi-lagi kepala desa. Jadi jangan gara-gara persoalan wacana jabatan sembilan tahun, kami jadi sasaran masyarakat lagi dianggap serakah dan gila kekuasaan," kata Rafik.

Rafik mengatakan wacana tersebut awalnya disampaikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar yang ingin merubah skema masa jabatan kepala desa dari enam tahun jadi sembilan tahun menjabat.

Baca juga: Kades Tuntut Masa Jabatan Jadi 9 Tahun, Hamong Projo Kabupaten Semarang Sebut Rivalitas di Pilkades Tinggi

Dia sendiri menginginkan skema jabatan enam tahun tetap dipertahankan.

"Justru ketika merubah jadi sembilan tahun akan terjadi potensi pengurangan masa jabatan kepala desa yang masih ingin menjabat sebagai kepala desa," kata Rafik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidak ke RSWN Bersama Mbak Ita, Menpan-RB Anas Puji Pelayanan RSWN

Sidak ke RSWN Bersama Mbak Ita, Menpan-RB Anas Puji Pelayanan RSWN

Regional
Sidang Kasus Pengeroyokan Santri di Blitar, 17 Terdakwa Mendapat Vonis Berbeda

Sidang Kasus Pengeroyokan Santri di Blitar, 17 Terdakwa Mendapat Vonis Berbeda

Regional
Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, 2 Pria Pemasok Senpi Dibekuk

Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, 2 Pria Pemasok Senpi Dibekuk

Regional
Nasib Wanita yang Rekayasa Perampokan di Gresik, Terancam Hukuman Pidana

Nasib Wanita yang Rekayasa Perampokan di Gresik, Terancam Hukuman Pidana

Regional
Kelakar Kapolda Jateng, Usai Pensiun Ingin Jadi Kades

Kelakar Kapolda Jateng, Usai Pensiun Ingin Jadi Kades

Regional
Ribuan Warga Bandar Lampung Tumpah Ruah Nonton Garuda Muda

Ribuan Warga Bandar Lampung Tumpah Ruah Nonton Garuda Muda

Regional
Ernando Ari Telepon Ibu Jelang Tanding: Doakan Ya, Mah, supaya Lolos

Ernando Ari Telepon Ibu Jelang Tanding: Doakan Ya, Mah, supaya Lolos

Regional
Saat Pratama Arhan Heran dengan Lemparan Jarak Jauhnya...

Saat Pratama Arhan Heran dengan Lemparan Jarak Jauhnya...

Regional
Warga Dipukul Oknum Polisi, Brimob Polda Banten Minta Maaf

Warga Dipukul Oknum Polisi, Brimob Polda Banten Minta Maaf

Regional
Mengintip Kebiasaan Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari Sebelum Bertanding

Mengintip Kebiasaan Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari Sebelum Bertanding

Regional
Musrenbang Jateng Terima 55.000 Usulan, Pj Gubernur Nana: Akan Kami Pelajari dan Kelola

Musrenbang Jateng Terima 55.000 Usulan, Pj Gubernur Nana: Akan Kami Pelajari dan Kelola

Regional
Baju Cele Ambon: Ciri-ciri, Aksesoris, dan Penggunaan

Baju Cele Ambon: Ciri-ciri, Aksesoris, dan Penggunaan

Regional
20 Caleg PDI-P di Jateng Terancam Tak Dilantik, Ini Kata KPU

20 Caleg PDI-P di Jateng Terancam Tak Dilantik, Ini Kata KPU

Regional
Jelang Indonesia Vs Uzbekistan, Ayah Witan Sulaeman Deg-degan

Jelang Indonesia Vs Uzbekistan, Ayah Witan Sulaeman Deg-degan

Regional
Coba Bunuh Diri Usai Cekik Istri hingga Tewas, Suami di Tuban Meninggal Setelah Ditetapkan Tersangka

Coba Bunuh Diri Usai Cekik Istri hingga Tewas, Suami di Tuban Meninggal Setelah Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com