Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Sapi di Purworejo Diduga Terserang LSD, Peternak Merugi

Kompas.com - 20/01/2023, 17:33 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com – Sejumlah ternak sapi peliharaan milik warga di Desa Karangmulyo, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, terserang penyakit mirip seperti penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Salah satu pemilik sapi Desa Karangmulyo, Darman, saat ditemui di rumahnya mengatakan, para sapi itu mengalami benjolan- benjolan disekujur tubuh. Bahkan sejumlah sapi mengalami kelumpuhan.

Akibat penyakit tersebut Darman menjual ternaknya harga yang sangat murah sehingga menyebabkan pemilik sapi menjadi merugi besar.

"Sejak dua minggu terakhir ini. Makin lama makin banyak yang sakit. Penularannya dari gigitan serangga, nyamuk, lalat yang gede, dan caplak. Akibatnya kulit sapi jadi mrenthul-mrenthul (berbenjol)," ungkap Darman pada Jumat (20/1/2023). 

Baca juga: Kasus LSD Sapi Meningkat, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang Tetap Buka

Darman mengaku penyakit itu muncul baru kali ini. Warga juga merasa aneh penyakit itu muncul setelah wabah PMK menghilang.

"Saya juga baru tahu kali ini, karena baru saat ini penyakit itu ada," katanya.

Pemilik sapi di desa itu telah berupayamengatasi penyakit itu dengan mendatangkan mantri hewan terdekat yang biasa dimintai tolong oleh warga jika ada hewan ternak yang sakit. 

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bantu Memecah Batu Ginjal, Apa Saja?

"Sudah ada sekitar tiga sapi yang sakit hingga lumpuh, karena takut akhirnya sapi yang sakit itu dijual dengan harga yang sangat murah. Sapi yang seharusnya bisa dijual dengan harga Rp 15 juta hanya bisa dihargai Rp 2- Rp 3 juta. Jadinya rugi," jelasnya.

Diketahui LSD adalah penyakit cacar kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit LSD dikabarkan telah merebak di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Sekdes Karangmulyo Tufiantoro menambahkan, pemerintah desa telah mendapati laporan dari para pemilik sapi terkait serangan penyakit itu. Mendapati laporan itu pihaknya juga telah melaporkan ke Dinas yang menangani.

Baca juga: Mahfud Sebut Langkah Purnawirawan TNI Usulkan Pemakzulan Gibran Sah dan Elegan

"Kalau secara jumlah populasi ada sekitar 80an sapi yang dipelihara oleh warga Desa Karangmulyo. Karena sapi merupakan komoditas yang dimiliki oleh warga di desa ini, selain kambing, dan bertani," katanya.

Dia mengatakan dari informasi yang didapatnya, penyakit itu juga telah mewabah di sejumlah desa lain, seperti di Desa Cengkawak.

"Kami berharap ada perhatian dari dinas terkait untuk membantu mengatasi penyakit sapi ini, selain memberikan bantuan pengobatan juga membantu pencegahan agar sapi yang sehat tidak tertular dengan penyakit itu," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jalan Rusak di Kalteng Dikeluhkan Warga, Wagub: Tak Semua Kewenangan Pemprov
Jalan Rusak di Kalteng Dikeluhkan Warga, Wagub: Tak Semua Kewenangan Pemprov
Regional
Uskup Timika: Sebaiknya Tambang Nikel di Pulau Gag Juga Ditutup
Uskup Timika: Sebaiknya Tambang Nikel di Pulau Gag Juga Ditutup
Regional
Ombudsman NTB Buka Posko Pengaduan dan Transparansi Sistem SPMB
Ombudsman NTB Buka Posko Pengaduan dan Transparansi Sistem SPMB
Regional
Saat Warga di Blora Hadang Truk Pertamina, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak...
Saat Warga di Blora Hadang Truk Pertamina, Tuntut Perbaikan Jalan Rusak...
Regional
Diduga Selewengkan Dana Operasional, Kejati Sumbar Sita Truk Dirut Perumda PSM
Diduga Selewengkan Dana Operasional, Kejati Sumbar Sita Truk Dirut Perumda PSM
Regional
Telanjur PHK Massal di Jambi, Kebijakan Boleh Rapat di Hotel Belum Berdampak
Telanjur PHK Massal di Jambi, Kebijakan Boleh Rapat di Hotel Belum Berdampak
Regional
Jejak Pengedar Uang Palsu di Purworejo: dari Facebook ke Grup WhatsApp
Jejak Pengedar Uang Palsu di Purworejo: dari Facebook ke Grup WhatsApp
Regional
Minta Maaf, Guru Penendang Siswa di Demak: Saya Khilaf...
Minta Maaf, Guru Penendang Siswa di Demak: Saya Khilaf...
Regional
Pemprov Aceh Singgung Kesepakatan 1992 soal Empat Pulau: Harusnya Ditetapkan Dulu Batas Laut
Pemprov Aceh Singgung Kesepakatan 1992 soal Empat Pulau: Harusnya Ditetapkan Dulu Batas Laut
Regional
Bocah 1 Tahun 11 Bulan di Singkawang Hilang Misterius, Polisi Sisir Pakai Anjing Pelacak
Bocah 1 Tahun 11 Bulan di Singkawang Hilang Misterius, Polisi Sisir Pakai Anjing Pelacak
Regional
KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Kuat Kelola Ganja di Distrik Kurima Yahukimo
KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Kuat Kelola Ganja di Distrik Kurima Yahukimo
Regional
Anggaran Perbaikan Jalan Nasional di Kalteng Tak Sebanding Kerusakan, Wagub: Akhirnya Tambal Sulam...
Anggaran Perbaikan Jalan Nasional di Kalteng Tak Sebanding Kerusakan, Wagub: Akhirnya Tambal Sulam...
Regional
Mahasiswa Demo Tolak Tambang Nikel di Raja Ampat hingga PSN di Sorong, Minta Menteri ESDM Cabut UIP PT Gag Nikel
Mahasiswa Demo Tolak Tambang Nikel di Raja Ampat hingga PSN di Sorong, Minta Menteri ESDM Cabut UIP PT Gag Nikel
Regional
Pungutan Rp 20 Juta untuk Bakal Calon Ketua, Kongres Askab PSSI Diduga Langgar Aturan
Pungutan Rp 20 Juta untuk Bakal Calon Ketua, Kongres Askab PSSI Diduga Langgar Aturan
Regional
Heboh Surat Edaran Gubernur Jambi, ASN Wajib Shalat Subuh Berjamaah di Masjid yang Ditentukan
Heboh Surat Edaran Gubernur Jambi, ASN Wajib Shalat Subuh Berjamaah di Masjid yang Ditentukan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau