Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Indonesia Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Kedua Rp 159 Triliun, Kepala BP2MI Ingatkan Pejabat untuk Tidak Sombong

Kompas.com - 23/01/2023, 09:32 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

2

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyebutkan, sebanyak 159,6 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi pahlawan devisa.

Pasalnya, setiap tahunnya mereka menyumbang angka terbesar setelah sektor migas, yakni Rp 159 triliun. Dengan begitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turut dibantu oleh ratusan ribu PMI tersebut.

Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak mengubah mindset-nya bila masih masih menganggap PMI atau TKI dengan negatif sebagai pekerja rendahan.

Baca juga: BP2MI Gerebek Penyalur Pekerja Migran Ilegal 43 Kali dalam 2 Tahun, 6.800 Warga Diselamatkan

“Nah ini kan keliru, justru kita ingin men-declare propaganda, kampanye kita lakukan PMI ini pahlawan devisa, penyumbang devisa terbesar kedua untuk negara ini setelah sektor migas, Rp 159 triliun setiap tahunnya,” kata Benny kepada Kompas.com, Minggu (22/1/2023).

Hal itu disampaikan saat Benny meninjau pelaksanaan verifikasi dokumen calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Jateng di Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Khususnya kepada pejabat negara, Benny mengingatkan agar mereka tidak sombong terhadap PMI. Lalu menanamkan mindset bila merekalah yang justru bekerja sebagai pelayan bagi rakyat.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

Dia menegaskan bila gaji dan fasilitas yang diterima dan digunakan oleh aparatur negara berasal dari jerih payah rakyat Indonesia.

“Demi Allah itu bukan dari nenek moyang mereka. Itulah yang pengen saya bangun mindset baru bahwa kami ini pelayan,” tegas Benny.

Lebih lanjut, demi menyejahterakan PMI dan menghentikan sebaran PMI illegal, pihaknya menyatakan perang melawan sindikan penyalur PMI ilegal.

Baca juga: BP2MI Ungkap 35.000 Warga Daftar Jadi Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan

“Perang kita melawan sindikat ini terus kita lakukan, kita tidak ingin ada anak bangsa yang diperdagangkan dan dari situ para sindikat ini menikmati hasil keuntungan yang sangat besar dari bisnis kotor ini. Enggak boleh,” katanya.

Pasalnya selama ini telah banyak korban jiwa yang ditelan akibat praktik penyaluran PMI illegal oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk diketahui, Jawa Tengah menjadi langganan daerah dengan peminat CPMI government to government (G to G) ke Korea Selatan terbesar se-Indonesia.

“Dari 35 ribu pendaftar (se-Indonesia) terbanyak Jawa Tengah. Makanya tadi untuk Jawa Tengah 17.563 sendiri. Selalu kalau G to G Korea itu trennya Jawa Tengah terbesar,” tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

2
Komentar
emang bener. .. emang dia lagi cari muka ..
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Tangis Dedi Mulyadi di Parung Panjang: Saya Menangis Bukan karena Jomblo, tapi karena Kampung Rusak
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Produk Amerika Bebas Bea Masuk, Hikmahanto: Waspada China, Uni Eropa, Jepang Minta yang Sama
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kisruh Ijazah Jokowi, Farhat Abbas Gugat Roy Suryo Cs Bayar Rp 1,5 Miliar
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cerita soal Penjual Pecel Lele Kena Pasal Korupsi Kembali Jadi Contoh di MK
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Kalender Agustus 2025: Tanggal Merah Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Long Weekend
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Viral Fortuner Pelat AB Belah Kemacetan Bantu Ambulans di Riau, Dirlantas Polda DIY: Pelat Nomor Palsu
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kubu Dahlan Iskan Jawab Tudingan Tak Setor Dividen Rp 89 M: Jawa Pos Bukan Pemegang Saham, Tidak Berhak
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kampus Swasta Paling Berprestasi 2025, Cek Biayanya Kuliahnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Peran Baru Satoru Mochizuki Usai Dicopot dari Pos Pelatih Timnas Putri Indonesia
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Kaesang Targetkan Menang Telak di Kongres PSI: Saya Gak Mau Kalah dari 01 dan 03
Kaesang Targetkan Menang Telak di Kongres PSI: Saya Gak Mau Kalah dari 01 dan 03
Regional
Kaesang Pangarep Buka Suara soal Kemungkinan Jokowi Jadi Dewan Pembina PSI
Kaesang Pangarep Buka Suara soal Kemungkinan Jokowi Jadi Dewan Pembina PSI
Regional
2 Tersangka Korupsi Dana BOK Puskesmas Saparua Ditahan Jaksa
2 Tersangka Korupsi Dana BOK Puskesmas Saparua Ditahan Jaksa
Regional
Terungkap, Pembobolan dan Pencurian Uang Tunai Rp 200 Juta di Rumah Kepala BPS Mimika Teryata Security yang Bekerja di BPS
Terungkap, Pembobolan dan Pencurian Uang Tunai Rp 200 Juta di Rumah Kepala BPS Mimika Teryata Security yang Bekerja di BPS
Regional
Derita Balita di Grobogan, Tewas Dianiaya Ibu Angkat dan Kekasihnya karena BAB di Celana
Derita Balita di Grobogan, Tewas Dianiaya Ibu Angkat dan Kekasihnya karena BAB di Celana
Regional
Walhi NTB Bakal Gugat PTUN Pasca-penerbitan Izin Pertambangan Rakyat di Pulau Sumbawa
Walhi NTB Bakal Gugat PTUN Pasca-penerbitan Izin Pertambangan Rakyat di Pulau Sumbawa
Regional
2 Rumah Hangus Terbakar dan Dua Terdampak di Kawasan Padat Penduduk Sumbawa 
2 Rumah Hangus Terbakar dan Dua Terdampak di Kawasan Padat Penduduk Sumbawa 
Regional
Kaesang Kecewa dengan Kader PSI Jateng
Kaesang Kecewa dengan Kader PSI Jateng
Regional
Wamen: Kawasan Transmigrasi Wajib Berkontribusi Membangun Swasembada Pangan
Wamen: Kawasan Transmigrasi Wajib Berkontribusi Membangun Swasembada Pangan
Regional
Kaesang Pangarep Yakin Menang di Kongres PSI 2025, Jawa Tengah Jadi Basis Utama
Kaesang Pangarep Yakin Menang di Kongres PSI 2025, Jawa Tengah Jadi Basis Utama
Regional
Kaesang Perkenalkan Logo Baru PSI, Sebut Sudah Diresmikan Dewan Pembina
Kaesang Perkenalkan Logo Baru PSI, Sebut Sudah Diresmikan Dewan Pembina
Regional
Kaesang Wanti-wanti Jangan Ada Dualisme Jelang Kongres: Masak PSI Ada Dua
Kaesang Wanti-wanti Jangan Ada Dualisme Jelang Kongres: Masak PSI Ada Dua
Regional
Tangis Ribuan Masyarakat Pecah Saat Menjemput Jenazah Bupati Nduga Dinar Kelnea
Tangis Ribuan Masyarakat Pecah Saat Menjemput Jenazah Bupati Nduga Dinar Kelnea
Regional
Saat Kaesang Sampaikan Pesan Jokowi dan Main Tebak-tebakan soal Sosok Baru di PSI
Saat Kaesang Sampaikan Pesan Jokowi dan Main Tebak-tebakan soal Sosok Baru di PSI
Regional
Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi ke Rumah Sakit di Bali via Udara
Pendaki Swiss yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi ke Rumah Sakit di Bali via Udara
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
IDF Rilis Video Detik-detik Serangan Israel ke Damaskus Suriah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau