Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebang Pohon di Hutan untuk Tanam Singkong, 4 Orang Jadi Tersangka, 1 Pelaku Buron

Kompas.com - 03/02/2023, 17:23 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang ditahan Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung lantaran menebang pohon dalam kawasan hutan di Kabupaten Way Kanan.

Polisi menyebutkan penebangan pohon ini untuk buat menjadi kebun singkong.

Wakil Direktur Ditkrimsus Polda Lampung AKBP Popon A Sunggoro mengatakan keempatnya ditangkap atas dua perkara yang berbeda.

"Dua perkara di dua lokasi yang berbeda namun masih di dalam kawasan hutan register," kata Popon di Mapolda Lampung, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Timgab Temukan 25 Batang Kayu di Hutan Boak Sumbawa, Diduga Hasil Pembalakan Liar

Popon mengungkapkan tiga tersangka ditangkap atas kasus di Petak 67 Register 42 Rebang, Kecamatan Blambangan Umpu.

Ketiganya yakni AMN, AGS, dan SRP.

"Tersangka AGS diberikan lahan seluas dua hektare oleh AMN untuk digarap menjadi kebun singkong," kata Popon.

Sedangkan tersangka SRP telah menanam singkong di lahan seluas dua hektare sejak tahun 2021.

"Yang memberikan lahan juga tersangka AMN," kata Popon.

Baca juga: Sidang 4 Petani yang Tebang Pohon Teh, Penasehat Hukum Nilai Dakwaan JPU Kabur

Kemudian satu tersangka lainnya adalah NVK yang telah melakukan penebangan pohon di Petak 98 Register 42.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mediasi Dugaan Malpraktik di RS Darjad Samarinda Alot: Korban Tolak Sanggahan Dokter
Mediasi Dugaan Malpraktik di RS Darjad Samarinda Alot: Korban Tolak Sanggahan Dokter
Regional
Terima 1,4 Miliar dari Proyek Pemkot Semarang, Martono Dituntut 5 Tahun 2 Bulan Penjara
Terima 1,4 Miliar dari Proyek Pemkot Semarang, Martono Dituntut 5 Tahun 2 Bulan Penjara
Regional
Aktivitas Gunung Lewotobi Menurun, Status Awas
Aktivitas Gunung Lewotobi Menurun, Status Awas
Regional
Heboh Surat Edaran PPO Manggarai NTT, Wajib Lampirkan Surat Pelunasan PBB saat Daftar TK hingga SMP
Heboh Surat Edaran PPO Manggarai NTT, Wajib Lampirkan Surat Pelunasan PBB saat Daftar TK hingga SMP
Regional
Rachmat Djangkar Divonis 2,5 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi Pengadaan Meja-Kursi SD di Jateng Rp 18,4 Miliar
Rachmat Djangkar Divonis 2,5 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi Pengadaan Meja-Kursi SD di Jateng Rp 18,4 Miliar
Regional
Wamendagri Ultimatum Kepala Daerah Se-Papua terkait Dana Otsus yang Tak Terealisasi ke Masyarakat
Wamendagri Ultimatum Kepala Daerah Se-Papua terkait Dana Otsus yang Tak Terealisasi ke Masyarakat
Regional
Cegah Lonjakan Pengangguran, Pemprov Jateng Pastikan tak PHK Honorer yang tak Lolos CPNS dan PPPK
Cegah Lonjakan Pengangguran, Pemprov Jateng Pastikan tak PHK Honorer yang tak Lolos CPNS dan PPPK
Regional
Polisi Turun Tangan Selidiki Penyebab Hutan Gambut Terbakar di Kampar Riau
Polisi Turun Tangan Selidiki Penyebab Hutan Gambut Terbakar di Kampar Riau
Regional
Polda Lampung Bongkar Makam Mahasiswa Unila yang Meninggal Usai Diksar, Cari Bukti Kekerasan
Polda Lampung Bongkar Makam Mahasiswa Unila yang Meninggal Usai Diksar, Cari Bukti Kekerasan
Regional
SE Bupati Dicuekin Sopir Truk Tambang, Wabup Lebak: Apa Perlu Bannya Dikempesi?
SE Bupati Dicuekin Sopir Truk Tambang, Wabup Lebak: Apa Perlu Bannya Dikempesi?
Regional
Mbak Ita dan Suami Kembalikan Uang ke Bapenda saat KPK Mulai Menyelidiki
Mbak Ita dan Suami Kembalikan Uang ke Bapenda saat KPK Mulai Menyelidiki
Regional
Rute Baru Penerbangan ke Karimunjawa Dibuka 4 Juli 2025, Ini Jadwal dan Harganya
Rute Baru Penerbangan ke Karimunjawa Dibuka 4 Juli 2025, Ini Jadwal dan Harganya
Regional
Kebakaran Hutan di Kampar: Cuaca Ekstrem, Tim Pemadam Butuh Personel Lebih Banyak
Kebakaran Hutan di Kampar: Cuaca Ekstrem, Tim Pemadam Butuh Personel Lebih Banyak
Regional
Jembatan Muara Lawai di Lahat Ambruk, Angkutan Batubara Dihentikan Sementara
Jembatan Muara Lawai di Lahat Ambruk, Angkutan Batubara Dihentikan Sementara
Regional
Warga Korban Banjir di Kendari Alami Sakit, Keluhkan Kekurangan Obat dan Logistik
Warga Korban Banjir di Kendari Alami Sakit, Keluhkan Kekurangan Obat dan Logistik
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau