Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Replika Naga "Menari" dalam Festival Cap Go Meh di Pontianak

Kompas.com - 05/02/2023, 21:22 WIB
Hendra Cipta,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 26 naga dengan berbagai warna berparade menyemarakkan Karnaval Naga dan Barongsai Cap Go Meh 2574 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (5/2/2023).

Jalan Gajah Mada, Pontianak, yang menjadi rute karnaval dipadati masyarakat. Mereka antusias menyaksikan penampilan naga dan barongsai.

Baca juga: Ratusan Penggemar Tertipu Konser Sheila on 7 Palsu di Pontianak, Ramai-ramai Lapor Polisi

Total dari 26 replika naga yang tampil panjangnya lebih dari 1.000 meter.

Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan memainkan mustika naga yang diikuti naga sesuai arah tongkat mustika yang dimainkannya.

Sebelumnya, atraksi barongsai dari Grup Perdamaian tampil sebagai ucapan selamat datang kepada Menteri BUMN.

Baca juga: Prabowo Dianggap Tepat Pilih Putin daripada ke KTT G7: Di Rusia Jadi Tamu Utama, di Kanada Jadi Pendengar

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Menteri Erick Thohir untuk menyaksikan puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak.

"Meski di sela-sela jadwal yang padat, Pak Menteri masih menyempatkan hadir untuk melihat langsung Karnaval Naga dan Barongsai di Kota Pontianak," kata Edi dalam keterangan tertulis, Minggu sore.


Setelah dua tahun kegiatan ini vakum akibat pandemi, perayaan Cap Go Meh digelar kembali. Masyarakat yang menyaksikan parade naga dan barongsai pun cukup ramai.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bantu Memecah Batu Ginjal, Apa Saja?

Ia berharap penyelenggaraan kegiatan ini dikemas lebih menarik dan spektakuler, sehingga mampu menjadi magnet bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Pontianak.

"Jadi tidak hanya sebatas lingkup kota atau domestik saja, tetapi akan lebih baik lagi hingga tersiar ke mancanegara sehingga wisatawan dari luar akan berdatangan untuk menyaksikan karnaval ini," terang Edi.

Untuk itu, lanjutnya lagi, peran semua pihak sangat dibutuhkan dalam mengangkat event ini hingga dikenal di dunia internasional, termasuk media massa dan media sosial.

"Kita akan terus berkolaborasi dengan yayasan-yayasan serta panitia bagaimana kegiatan ini bisa dikemas semakin lebih menarik dan mampu menyedot banyak pengunjung terutama dari mancanegara," sebutnya.

Baca juga: Pawai Cap Go Meh Berlangsung Meriah, Kelenteng Hok Lay Kiong: Ini Pesta Rakyat

Selain sebagai daya tarik wisata, kegiatan budaya ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian di Kota Pontianak, terutama pelaku UMKM.

"Dengan banyaknya pengunjung dan wisatawan yang datang ke Pontianak, tentunya mereka akan menikmati kuliner, membeli souvenir dan kerajinan khas sehingga perekonomian di Kota Pontianak makin bergairah," pungkas Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Komjak Pantau Dugaan Korupsi Mega Mall, PAD Bengkulu Ratusan Miliar Bocor?
Komjak Pantau Dugaan Korupsi Mega Mall, PAD Bengkulu Ratusan Miliar Bocor?
Regional
Cerita Lazis Salurkan Daging Kurban ke Palestina: Butuh Waktu 60 Hari
Cerita Lazis Salurkan Daging Kurban ke Palestina: Butuh Waktu 60 Hari
Regional
Kisruh Sampah di Pekanbaru Belum Usai, DLHK Ambil Alih Pengangkutan
Kisruh Sampah di Pekanbaru Belum Usai, DLHK Ambil Alih Pengangkutan
Regional
Bandara Hang Nadim Batam Digarap Jadi Pusat Logistik Udara ASEAN
Bandara Hang Nadim Batam Digarap Jadi Pusat Logistik Udara ASEAN
Regional
Empat Pulau Masuk Sumut, Gubernur Aceh Gelar Rapat Tertutup
Empat Pulau Masuk Sumut, Gubernur Aceh Gelar Rapat Tertutup
Regional
Industri Sawit Jambi Terancam, GAPKI Ungkap Tiga Masalah Serius
Industri Sawit Jambi Terancam, GAPKI Ungkap Tiga Masalah Serius
Regional
Dony Oskaria Cerita Tak Tamat Unand, tapi Jadi Wamen BUMN
Dony Oskaria Cerita Tak Tamat Unand, tapi Jadi Wamen BUMN
Regional
17 ASN Pemkot Palangka Raya Positif Narkoba, Rehabilitasi hingga Sanksi Berat Menanti
17 ASN Pemkot Palangka Raya Positif Narkoba, Rehabilitasi hingga Sanksi Berat Menanti
Regional
Beli Ganja Via Medsos Dilacak Bea Cukai, Pemuda Dibekuk Polisi Usai Ambil Paket
Beli Ganja Via Medsos Dilacak Bea Cukai, Pemuda Dibekuk Polisi Usai Ambil Paket
Regional
Paslon 03 Gugat Hasil PSU, Sidang Gugatan Pilkada Palopo Digelar 17 Juni
Paslon 03 Gugat Hasil PSU, Sidang Gugatan Pilkada Palopo Digelar 17 Juni
Regional
Dibacok dan Dituduh Cepu Narkoba, Sopir Sawit Ini Desak Polisi Bertindak
Dibacok dan Dituduh Cepu Narkoba, Sopir Sawit Ini Desak Polisi Bertindak
Regional
2 Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Ditangkap,1 Pelaku Kabur Masuk Semak
2 Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Ditangkap,1 Pelaku Kabur Masuk Semak
Regional
Pencari Rumput Temukan Mayat Membusuk dalam Sumur di Hutan Tuntang Semarang
Pencari Rumput Temukan Mayat Membusuk dalam Sumur di Hutan Tuntang Semarang
Regional
Mediasi Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Pelapor Tak Akan Cabut Aduan
Mediasi Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Pelapor Tak Akan Cabut Aduan
Regional
Mengintip FloDeg, Alat Deteksi Kanker Pertama Buatan Indonesia
Mengintip FloDeg, Alat Deteksi Kanker Pertama Buatan Indonesia
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau