Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Ternak Babi di Kabupaten TTU Mati Mendadak, 8 di Antaranya Positif ASF

Kompas.com - 07/02/2023, 18:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat sebanyak 16 ternak babi milik warga mati mendadak.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU Trimeldus Tonbesi mengatakan, 16 ekor babi yang mati mendadak itu tersebar di beberapa lokasi berbeda.

Baca juga: Warga dan Polisi di NTT Gotong Jenazah Seorang Kakek Sejauh 2,5 Kilometer, Lintasi 3 Sungai

"Paling banyak di Desa Oepuah yakni delapan ekor, kemudian di Desa Oepuah Selatan dua ekor, Desa Oesena tiga ekor dan Kelurahan Kefamenanu Selatan tiga ekor," ujar Tonbesi, kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Untuk penyebab kematian babi tersebut, baru diketahui di Desa Oepuah dan Oepuah Selatan yakni akibat African Swine Fever (ASF).

Hasil itu diketahui setelah sampel darah babi asal Desa Oepuah dikirim ke Kupang untuk uji laboratorium.

Baca juga: Dokter Saraf Bagikan Tanda-tanda Peringatan Stroke, Kenali Sebelum Terlambat

"Hasil uji lab untuk Desa Oepuah positif ASF, sedangkan dari Desa Oesena dan Kelurahan Kefamenanu Selatan belum diuji lab," kata Tonbesi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara oleh dokter hewan di Desa Oesena dan Kelurahan Kefamenanu Selatan, diduga babi yang mati tersebut akibat hog cholera.

Untuk mencegah penyebaran virus ASF ke desa tetangga, pihaknya telah mendistribusikan disinfektan kepada para peternak.

Baca juga: Ditolak Masuk Australia dan Terdampar di NTT, 6 Warga India Dideportasi

"Jadi peternak yang langsung menyemprot disinfektan di kandang babi, sedangkan petugas dari Dinas Peternakan, hanya memantau dari jarak 10 meter," ungkap dia.

Tonbesi juga mengingatkan peternak agar lebih meningkatkan bio security, dengan membatasi orang masuk dan selalu rutin membersihkan kandang ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
17 ASN Pemkot Palangka Raya Positif Narkoba, Rehabilitasi hingga Sanksi Berat Menanti
17 ASN Pemkot Palangka Raya Positif Narkoba, Rehabilitasi hingga Sanksi Berat Menanti
Regional
Beli Ganja Via Medsos Dilacak Bea Cukai, Pemuda Dibekuk Polisi Usai Ambil Paket
Beli Ganja Via Medsos Dilacak Bea Cukai, Pemuda Dibekuk Polisi Usai Ambil Paket
Regional
Paslon 03 Gugat Hasil PSU, Sidang Gugatan Pilkada Palopo Digelar 17 Juni
Paslon 03 Gugat Hasil PSU, Sidang Gugatan Pilkada Palopo Digelar 17 Juni
Regional
Dibacok dan Dituduh Cepu Narkoba, Sopir Sawit Ini Desak Polisi Bertindak
Dibacok dan Dituduh Cepu Narkoba, Sopir Sawit Ini Desak Polisi Bertindak
Regional
2 Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Ditangkap,1 Pelaku Kabur Masuk Semak
2 Penambang Emas Ilegal di Kuansing Riau Ditangkap,1 Pelaku Kabur Masuk Semak
Regional
Pencari Rumput Temukan Mayat Membusuk dalam Sumur di Hutan Tuntang Semarang
Pencari Rumput Temukan Mayat Membusuk dalam Sumur di Hutan Tuntang Semarang
Regional
Mediasi Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Pelapor Tak Akan Cabut Aduan
Mediasi Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Pelapor Tak Akan Cabut Aduan
Regional
Mengintip FloDeg, Alat Deteksi Kanker Pertama Buatan Indonesia
Mengintip FloDeg, Alat Deteksi Kanker Pertama Buatan Indonesia
Regional
Cabuli 6 Pelajar di Perpustakaan Sekolah, Guru SMP di Maluku Dituntut Hukuman Seumur Hidup
Cabuli 6 Pelajar di Perpustakaan Sekolah, Guru SMP di Maluku Dituntut Hukuman Seumur Hidup
Regional
Kesaksian Pihak Kampus Usai Melihat Ijazah Wagub Hellyana yang Diduga Palsu
Kesaksian Pihak Kampus Usai Melihat Ijazah Wagub Hellyana yang Diduga Palsu
Regional
Sekolah Gratis Usai Putusan MK, Pemkot Palangka Raya Berharap Tak Bebani Sekolah Swasta
Sekolah Gratis Usai Putusan MK, Pemkot Palangka Raya Berharap Tak Bebani Sekolah Swasta
Regional
Ada 420 Pasien TBC di Sumbawa, 104 Masih Pengobatan
Ada 420 Pasien TBC di Sumbawa, 104 Masih Pengobatan
Regional
Tak Aktivasi Akun, 8.000 Calon Murid di Jateng Gagal Ikut SPMB SMA/SMK
Tak Aktivasi Akun, 8.000 Calon Murid di Jateng Gagal Ikut SPMB SMA/SMK
Regional
Tersangka Pembunuhan di Bawah Jembatan Nganjuk Ditangkap, Motif Sakit Hati
Tersangka Pembunuhan di Bawah Jembatan Nganjuk Ditangkap, Motif Sakit Hati
Regional
Pria Dihajar Pakai 'High Heels' hingga Terluka Parah di Klub Malam Jambi
Pria Dihajar Pakai "High Heels" hingga Terluka Parah di Klub Malam Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau