Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pantura Macet Parah, Kadishub Pati: Kendalanya Cuma Hujan

Kompas.com - 04/03/2023, 05:32 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Perbaikan infrastruktur di jalur Pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah (Jateng), dinilai menjadi faktor utama penyebab kemacetan parah yang terjadi akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Pati Teguh Widyatmoko mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi memengaruhi pengerjaan pembangunan jembatan dan jalan di jalur tersebut.

"Sepanjang tidak hujan, bahu jalan bisa diperbaiki dan bisa dilewati, insyaAllah tidak ada macet panjang," kata Teguh saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (3/3/2023).

Menurut Teguh, jalan beton di jalur Pantura Pati wilayah Kecamatan Juwana-Batangan sudah usang dan memang perlu perbaikan.

Baca juga: Jalan Pantura Pati-Rembang Macet Parah, Satlantas Polresta Pati Beri Penjelasan

"Beton sudah rusak parah, diganti baru. Kalau hujan banyak lubang. Kendaraan muatan berat tidak berani lewat, bisa patah as. Kalau tidak hujan, bisa ditambali dan bisa untuk lewat sehingga tidak buka tutup. Jadi kendalanya cuma hujan," kata Teguh.

Dijelaskan Teguh, perbaikan jembatan Juwana sudah berlangsung sejak pertengahan Juli 2022. Sementara peremajaan betonisasi jalur Pantura Pati di wilayah Kecamatan Batangan sudah dimulai sejak pertengahan Januari 2022.

"Kerusakan jalan dan perbaikan jalan di Batangan diberlakukan buka tutup karena bahu jalan tak bisa dilewati. Kalau hujan tidak terus menerus, bahu jalan bisa diperbaiki. Juwan-Batangan perbaikan di lima titik yang paling parah, secara bergantian tak sekaligus. Sisanya setelah lebaran," terang Teguh.

Kasatlantas Polresta Pati Kompol Asfauri mengatakan, untuk mengurai kemacetan parah tersebut, personel Satlantas Polresta Pati sudah diterjunkan untuk bersiaga 24 jam. Sementara itu, supaya kemacetan tidak berlarut-larut, kendaraan kecil diarahkan untuk melintasi jalur alternatif.

"Menempatkan anggota Satlantas selama 24 jam, secara bergantian dan terjadwal untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan kecil atau mobil pribadi untuk lewat jalur alternatif  yakni Sampang-Glonggong-Jakenan-Jaken-Pantura Rembang," jelas Asfauri.

"Ketika di jalur Alternatif pertigaan Glonggong, Kecamatan Jakenan terjadi banjir, maka jalur alternatif yang dipergunakan melalui JLS Ngantru-Gabus-Winong-Pucakwangi-Jakenan-Jaken-Pantura Rembang," lanjutnya.

Satlantas Polresta Pati juga menggencarkan sosialisasi secara masif melalui media sosial dan media massa agar kendaraan dari luar kota Semarang-Surabaya atau sebaliknya supaya menghindari jalur Pantura Pati.

Baca juga: Kisah Sopir Truk Menginap 1,5 Hari di Jalur Pantura Pati-Rembang, Stress dan Capek

"Tetapi disarankan untuk lewat jalur Tengah yakni Solo-Ngawi," kata Asfauri.

Asfauri menambahkan, Satlantas Polresta Pati juga menjalin koordinasi dengan pelaksana proyek untuk memastikan pekerjaan bisa rampung dengan optimal tanpa molor.

"Koordinasi dengan pelaksana pekerjaan jalan dan jembatan serta kementerian PUPR melalui PPKnya. Supaya mempercepat pekerjaan dan juga melakukan perawatan rutin jalan dan bahu jalan yang rusak yang menjadi lintasan kendaraan," kata Asfauri.

Asfauri pun mengimbau kepada pengguna jalan yang melintasi jalur Pantura Pati-Rembang untuk legawa menunggu perbaikan infrastruktur selesai.

"Kami imbau untuk lebih bersabar, karena perlambatan arus akibat perbaikan jalan dan jembatan tidak bisa kita hindari. Tetap patuhi aturan lalu lintas, jangan sekali-kali ngeblong dengan mengambil lajur kanan, karena bisa memperparah kemacetan. Tetap berhati-hati dan utamakan keselamatan di jalan," pungkas Asfauri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
cor banyak lubang? pembangunan sesuai spekkah?


Terkini Lainnya
Laporan Gempa 23 July 2025 Berdasarkan BMKG pukul 15:25:31 WIB
Laporan Gempa 23 July 2025 Berdasarkan BMKG pukul 15:25:31 WIB
Regional
Program MBG di Nunukan Terhenti, Gara-gara Tutup Ompreng Belum Tiba
Program MBG di Nunukan Terhenti, Gara-gara Tutup Ompreng Belum Tiba
Regional
Kesal Ditilang, Mahasiswa di Palembang Tendang Water Barrier
Kesal Ditilang, Mahasiswa di Palembang Tendang Water Barrier
Regional
4 Sekolah Rakyat di Kalteng Beroperasi Tahun Ini, Calon Siswa Masih dalam Verifikasi
4 Sekolah Rakyat di Kalteng Beroperasi Tahun Ini, Calon Siswa Masih dalam Verifikasi
Regional
Digerebek Warga Bersama Istri Orang, Kades di Demak Kini Ditahan Polisi
Digerebek Warga Bersama Istri Orang, Kades di Demak Kini Ditahan Polisi
Regional
Eks Pegawai Bank BUMN Bobol Rekening Nasabah Tanpa Izin Pimpinan di Biak dan Supiori Papua, Kerugian Capai Rp 931 Juta
Eks Pegawai Bank BUMN Bobol Rekening Nasabah Tanpa Izin Pimpinan di Biak dan Supiori Papua, Kerugian Capai Rp 931 Juta
Regional
Vonis 5 Tahun, Asriana Ditahan karena Kasus Korupsi Lampu Jalan di Lhokseumawe
Vonis 5 Tahun, Asriana Ditahan karena Kasus Korupsi Lampu Jalan di Lhokseumawe
Regional
Berdalih Bantu UMKM, Pengusaha Restoran Langgar Perda Dirikan Bangunan di Atas Sungai
Berdalih Bantu UMKM, Pengusaha Restoran Langgar Perda Dirikan Bangunan di Atas Sungai
Regional
Masalah Ijazah Bikin Rato-Ramadian Tak Lolos Pilkada Ulang Bangka, Tim NasDem Ajukan Gugatan
Masalah Ijazah Bikin Rato-Ramadian Tak Lolos Pilkada Ulang Bangka, Tim NasDem Ajukan Gugatan
Regional
Satgas Damai Cartenz: Banyak Warga Berkewajiban Membantu Saudaranya di KKB dan KKP
Satgas Damai Cartenz: Banyak Warga Berkewajiban Membantu Saudaranya di KKB dan KKP
Regional
Dilaporkan ke Polisi Usai Cekcok dengan Konsumen, Eks Driver Ojol Jambi: Saya Gak Pernah Mau Nyakiti Orang
Dilaporkan ke Polisi Usai Cekcok dengan Konsumen, Eks Driver Ojol Jambi: Saya Gak Pernah Mau Nyakiti Orang
Regional
Mbak Ita Mengaku Emosi Tahu Suaminya Terima Uang dari Kepala Bapenda Semarang
Mbak Ita Mengaku Emosi Tahu Suaminya Terima Uang dari Kepala Bapenda Semarang
Regional
Seratusan Siswa SMP Sakit Setelah Konsumsi MBG di Kupang, Polisi Selidiki Penyebabnya
Seratusan Siswa SMP Sakit Setelah Konsumsi MBG di Kupang, Polisi Selidiki Penyebabnya
Regional
Sudah 10 Hari Ikan Laut Tak Dijual di Pasar, Warga Nunukan Mengeluh
Sudah 10 Hari Ikan Laut Tak Dijual di Pasar, Warga Nunukan Mengeluh
Regional
Menu MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Murid SMP di Kupang Keracunan Terasa Asam
Menu MBG yang Diduga Jadi Penyebab Ratusan Murid SMP di Kupang Keracunan Terasa Asam
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau