Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Datang ke Sekolah Pukul 05.30 Itu Bukan Langsung Masuk Kelas, Enjoy Dulu...

Kompas.com - 04/03/2023, 07:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, yang pertama kali menerapkan masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Belakangan jam masuk itu diganti menjadi pukul 05.30 Wita.

Di hadapan para guru dan ratusan murid sekolah itu, Viktor mengatakan, kedatangannya untuk memberikan motivasi. Termasuk juga, soal kebijakannya masuk sekolah lebih awal dari sebelumnya.

Baca juga: Ditanya soal Dasar Hukum Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi, Gubernur NTT: Kau Pikir Sendiri

"Datang ke sekolah pukul 05.30 Wita, itu bukan berarti langsung masuk kelas. Enjoy dulu, menari, rileks, menyanyi rileks lagi baru transfer ilmu pengetahuan kepada anak didik," kata Viktor, Jumat (3/3/2023).

Menurut Viktor, guru harus memperhatikan siswa dengan baik sebelum melakukan proses belajar mengajar.

"Kita bukan menjadi lembaga jasa penitipan anak. Kita sedang menjadi lembaga untuk membangun seseorang menuju masa depannya," ujar Viktor.

Baca juga: Kisah di Balik Qatar Tak Balas Serangan Iran, Ada Pesan Berantai


Viktor menegaskan, para siswa disiapkan untuk menjadi pribadi mandiri di masa depan. Hal itu, kata dia, merupakan salah satu cara untuk membangun sumber daya manusia di NTT.

Viktor menyebut, selama ini NTT juga banyak menyumbangkan para pemikir yang hebat di Indonesia. Namun, rata rata para pemikir andal itu bukan dari sekolah negeri.

"Kali ini kita akan kasih tunjuk bahwa ke depannya akan lahir pemikir-pemikir hebat, lahir anak anak yang sukses dari SMA Negeri 6 karena sekolah ini dipersiapkan menjadi generasi unggul," ujar dia.

Untuk mencapai hal itu, persiapan yang dilakukan sekolah dan pemerintah provinsi pun harus lebih baik. Salah satu cara dengan menerapkan jam masuk sekolah pukul 05.30 Wita.

Sebelumnya, kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita bagi SMA Negeri 6 Kota Kupang dan SMA Negeri 1 Kota Kupang, digeser menjadi pukul 05.30 Wita.

Baca juga: Kunjungi SMA yang Terapkan Jam Masuk 05.30 Wita, Gubernur NTT Soroti Kebersihan Toilet

Hanya dua sekolah itu yang menerapkan kebijakan masuk pukul 05.30 Wita di NTT.

SMA Negeri 6 Kota Kupang mulai menerapakan kebijakan itu pada 27 Februari, sementara SMAN 1 Kota Kupang pada 1 Maret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
amin raihan... apa hubungannya . kebijakan yang dibuat tanpa ada dasarnya. studi bandingnya dimana?. kebijakan yang boleh dikatakan sembrono. , membalas komentar mulyono : hahaha ... gak ada hubungan kebiasaan bangun pagi dg disiplin dan pribadi yg kuat ... kalau sdh kerja sih ... bahkan lebih pagi dari itu sanggup ... mana mau dipecat gegara telat masuk kerja teruss


Terkini Lainnya
Tangis Keluarga Korban Pecah di Sidang Penembakan 3 Polisi, Minta Kopda Bazarsah Dihukum Mati
Tangis Keluarga Korban Pecah di Sidang Penembakan 3 Polisi, Minta Kopda Bazarsah Dihukum Mati
Regional
Terungkap Pesan Mbak Ita untuk Kepala Bapenda Semarang: Ati-ati Mbak, Wes Bocor Kabeh!
Terungkap Pesan Mbak Ita untuk Kepala Bapenda Semarang: Ati-ati Mbak, Wes Bocor Kabeh!
Regional
Minta Kopda Bazarsah Dihukum Mati, 3 Keluarga Polisi Sujud di Hadapan Hakim
Minta Kopda Bazarsah Dihukum Mati, 3 Keluarga Polisi Sujud di Hadapan Hakim
Regional
Antrean Membludak di Hari Terakhir Pemutihan Pajak, Samsat Tegal Pinjam Lahan Warga
Antrean Membludak di Hari Terakhir Pemutihan Pajak, Samsat Tegal Pinjam Lahan Warga
Regional
Setor Rp 2,2 M, Kepala Bapenda Semarang Ngaku Diminta Mbak Ita Mangkir Pemeriksaan KPK
Setor Rp 2,2 M, Kepala Bapenda Semarang Ngaku Diminta Mbak Ita Mangkir Pemeriksaan KPK
Regional
Sultan Imbau Wisatawan Tak Berenang di Parangtritis, Taati Aturan Demi Keselamatan
Sultan Imbau Wisatawan Tak Berenang di Parangtritis, Taati Aturan Demi Keselamatan
Regional
Kepala Bapenda Diancam 'Disikat' Suami Mbak Ita, Terpaksa Setor 2,2 Miliar karena Takut
Kepala Bapenda Diancam "Disikat" Suami Mbak Ita, Terpaksa Setor 2,2 Miliar karena Takut
Regional
Tak Terima Terkena Percikan Rokok, Dua Remaja di Boyolali Dianiaya dan HP-nya Dicuri Pelaku
Tak Terima Terkena Percikan Rokok, Dua Remaja di Boyolali Dianiaya dan HP-nya Dicuri Pelaku
Regional
Pascakejadian Kaburnya Napi, Petugas Lapas Palangka Raya Diperiksa
Pascakejadian Kaburnya Napi, Petugas Lapas Palangka Raya Diperiksa
Regional
Lebih dari 20.000 BPJS PBI Warga Temanggung Dinonaktifkan, Dinsos akan Surati Kemensos
Lebih dari 20.000 BPJS PBI Warga Temanggung Dinonaktifkan, Dinsos akan Surati Kemensos
Regional
Rekonstruksi Pembunuhan Kekasih Sesama Jenis, Korban Dicekoki Sianida Usai Diminta Minum 'Obat Kuat'
Rekonstruksi Pembunuhan Kekasih Sesama Jenis, Korban Dicekoki Sianida Usai Diminta Minum "Obat Kuat"
Regional
Satpam Cabuli 7 Anak di Nabire, Kapolres: Motifnya Ajak Anak-Anak Main Saat Rumah Sepi
Satpam Cabuli 7 Anak di Nabire, Kapolres: Motifnya Ajak Anak-Anak Main Saat Rumah Sepi
Regional
Kepala Bapenda Semarang Ngaku Setor Rp 2,2 Miliar ke Mbak Ita dan Alwin Basri
Kepala Bapenda Semarang Ngaku Setor Rp 2,2 Miliar ke Mbak Ita dan Alwin Basri
Regional
Hari Terakhir Pemutihan Pajak, Antrean Panjang Terjadi di Samsat Kabupaten Semarang
Hari Terakhir Pemutihan Pajak, Antrean Panjang Terjadi di Samsat Kabupaten Semarang
Regional
Lakukan Pemutihan Kendaraan di Hari Terakhir, Warga Blora: Kemarin Uangnya untuk Bayar Sekolah Anak
Lakukan Pemutihan Kendaraan di Hari Terakhir, Warga Blora: Kemarin Uangnya untuk Bayar Sekolah Anak
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau