Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Desa di Kabupaten Landak Terendam Banjir, 18.510 Warga Terdampak

Kompas.com - 15/03/2023, 13:32 WIB
Hendra Cipta,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Sebanyak 13 desa di 5 kecamatan, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) dilaporkan mengalami banjir dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 meter, hingga Rabu (15/3/2023).

Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel mengatakan, banjir yang terjadi akibat hujan deras dalam dua pekan terakhir mengakibatkan 4.656 unit rumah terendam.

Baca juga: Banjir 2 Meter Rendam Ribuan Rumah di Musi Rawas Sumsel

“Kemudian sebanyak 4.655 kepala keluarga atau 18.510 jiwa terdampak. Sementara itu data yang masuk ke kita,” kata Daniel kepada wartawan, Rabu siang.

Daniel menerangkan, untuk memudahkan penanganan dampak banjir, Pemerintah Kabupaten Landak telah menetapkan status darurat tanggap bencana, yang berlaku mulai Rabu (8/3/2023) hingga Kamis (23/3/2023).

“Status ini sebagai dasar bagi BPBD Kalbar untuk menggeser personel, peralatan, dan logistik di daerah bencana,” ujar Daniel.

Selain itu, BPBD Kalbar sudah menurun tim untuk melakukan asesmen terhadap wilayah dan warga yang terdampak.

“Tujuan assesmen untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar yang diperlukan warga terdampak,” ucap Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jokowi Minta Diperiksa di Polresta Solo soal Kasus Ijazah Palsu
Jokowi Minta Diperiksa di Polresta Solo soal Kasus Ijazah Palsu
Regional
Gunung Lewotobi Keluarkan Asap Putih Setinggi 1.000 Meter
Gunung Lewotobi Keluarkan Asap Putih Setinggi 1.000 Meter
Regional
Akademisi Unila Dukung Tuntutan Hukuman Mati untuk Kopda Bazarsah
Akademisi Unila Dukung Tuntutan Hukuman Mati untuk Kopda Bazarsah
Regional
Kasus Malapraktik Balita di Bima, 89 Nakes-Dokter Jalani Sidang Disiplin
Kasus Malapraktik Balita di Bima, 89 Nakes-Dokter Jalani Sidang Disiplin
Regional
Pegawai Toko Emas Palembang Gelapkan Emas Rp 700 Juta untuk Judol, Ditangkap di Garut
Pegawai Toko Emas Palembang Gelapkan Emas Rp 700 Juta untuk Judol, Ditangkap di Garut
Regional
Pencurian 17 Ventilator di RSUD Soekarno Bangka Rugikan Rp 15 M, Teknisi dan Sopir Ambulans Ditahan
Pencurian 17 Ventilator di RSUD Soekarno Bangka Rugikan Rp 15 M, Teknisi dan Sopir Ambulans Ditahan
Regional
9 Anggota Gerombolan Liar yang Serang Juru Parkir Rumah Sakit Tentara Bengkulu Jadi Tersangka
9 Anggota Gerombolan Liar yang Serang Juru Parkir Rumah Sakit Tentara Bengkulu Jadi Tersangka
Regional
Harga Diri Bangsa, BMKG Pastikan Asap Karhutla Riau Tak Lintasi Negara Tetangga
Harga Diri Bangsa, BMKG Pastikan Asap Karhutla Riau Tak Lintasi Negara Tetangga
Regional
Riau Dikepung Karhutla, Kepala BNPB: Kuat Dugaan Ulah Manusia
Riau Dikepung Karhutla, Kepala BNPB: Kuat Dugaan Ulah Manusia
Regional
Dapat Hibah Tanah 10 Hektar, UNY Bakal Buka Prodi Olahraga di Blora
Dapat Hibah Tanah 10 Hektar, UNY Bakal Buka Prodi Olahraga di Blora
Regional
Di MA An-Nawawi Berjan, Orangtua Bisa Pantau Anaknya di Sekolah lewat Aplikasi
Di MA An-Nawawi Berjan, Orangtua Bisa Pantau Anaknya di Sekolah lewat Aplikasi
Regional
Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Dipakai Bisnis Kuliner dan Beli Tanah
Pegawai Bank BUMN Tilap Uang Nasabah Rp 17,9 Miliar, Dipakai Bisnis Kuliner dan Beli Tanah
Regional
Derita Pasien di Polewali Mandar, Ditandu 20 Km dan Habiskan Rp 700 Ribu untuk Sampai Rumah Sakit
Derita Pasien di Polewali Mandar, Ditandu 20 Km dan Habiskan Rp 700 Ribu untuk Sampai Rumah Sakit
Regional
Satpol PP Tutup 7 Outlet Miras Tak Berizin di Solo
Satpol PP Tutup 7 Outlet Miras Tak Berizin di Solo
Regional
Jokowi Minta Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Dijadwal Ulang, Siap Beri Keterangan ke Penyidik
Jokowi Minta Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Dijadwal Ulang, Siap Beri Keterangan ke Penyidik
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau