Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejanggalan Kematian Polisi yang Tewas Minum Sianida, Keluarga Sebut Sudah Kembalikan Uang Rp 650 Juta

Kompas.com - 22/03/2023, 07:47 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kejanggalan kematian Bripka AF petugas Sat Lantas Polres Samosir yang katanya minum racun sianida usai melakukan penggelapan pajak Rp 2,5 miliar kian menguap.

Pihak keluarga tak yakin, bahwa Bripka AF bunuh diri tapi sengaja dibunuh terkait kasus penggelapan pajak kendaraan yang menjeratnya.

"Sebelum dia meninggal, dia pernah mengatakan kepada istrinya, kalau dia sudah capek ditekan tekan mengenai kasus pajak itu. Dan dia bilang kalau dia akan membongkar sindikat penggelapan pajak di Samsat Samosir," kata Tasman Sipayung, kerabat Bripka Arfan Saragih, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Ayah Polisi di Samosir Tak Percaya Anaknya Tewas karena Minum Racun Sianida, Ditemukan Masih Bercelana Dinas

Mendengar pengakuan itu, istri Bripka AF, Jeni Simorangkir sempat meminta suaminya mengurungkan niat tersebut karena khawatir suaminya akan celaka. Sebab, yang akan dihadapi adalah mereka yang punya kekuasaan.

"Istrinya saat itu melarang karena takut juga," kata Tasman.

Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan.

Menurut Tasman, ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka AF, dan jika dihitung masih ada Rp 80 juta yang harus dikembalikan.

"Kalau mau bunuh diri, kenapa setelah bayar Rp 650 juta. Kenapa sebelum itu tidak dibayarkan," kata Tasman.

Baca juga: Istri Bripka AF Tak Percaya Suaminya Tewas Bunuh Diri, Sebut Ada Pemesanan Sianida Saat HP Disita Polisi

Keluarga menduga, dengan meninggalnya Bripka AF, ada pihak tertentu yang ingin melimpahkan semua kesalahan ini pada mendiang.

Dengan tewasnya mendiang, maka kasus ini akan sulit terungkap.

Sebab, Bripka Arfan Saragih ini yang tahu siapa-siapa aja pihak yang diduga terlibat dalam menilap keuangan negara tersebut.

"Kami keluarga sudah bayar, bahkan rumah Arfan itu yang ada di Samosir sudah dijual untuk bayar kerugian. Kami keluarga juga gotong royong membantu. Tapi kami lihat dengan meninggalnya Arfan, semua masalah mau dilimpahkan sama dia sendiri," kata Tasman.

Binneria Purba, ibu mendiang Bripka AF tak henti-hentinya menangis ketika mengingat sosok sang anak.

Menurut Binneria, sangat tidak mungkin anaknya bunuh diri.

Baca juga: Bripka AF Tewas Diduga Minum Sianida, Polisi Temukan Belasan BPKB dan 25 SNTK di TKP

Dia yakin, ada hal lain dibalik kematian anaknya itu. Binneria mengatakan, dia merasa terpukul dengan kematian anaknya ini.

Terlebih, keluarga merasa tidak yakin dengan kematian korban yang katanya minum racun sianida.

"Sampai sekarang aku tidak percaya anak ku yang baik itu bunuh diri," katanya.

Binneria cuma berharap, aparat terkait mau jujur atas kematian anaknya.

Sementara itu Fince Saragih, ayah dari Bripka Arfan Saragih tak yakin anaknya bunuh diri. Fince justru curiga, banyak terdapat keanehan pada tubuh sang anak.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pemprov Sumut Raih Opini WTP 11 Kali, Gubernur Bobby Minta OPD Pertahankan Capaian
Pemprov Sumut Raih Opini WTP 11 Kali, Gubernur Bobby Minta OPD Pertahankan Capaian
Regional
Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Kena Wajib Lapor, Mengapa?
Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur Kena Wajib Lapor, Mengapa?
Regional
Merasa Jadi Tumbal dalam Kasus Kasus Karaoke Striptis Semarang, Mami YS Ungkap Sosok Pengelola
Merasa Jadi Tumbal dalam Kasus Kasus Karaoke Striptis Semarang, Mami YS Ungkap Sosok Pengelola
Regional
Jokowi soal Wacana Maju Ketum PSI
Jokowi soal Wacana Maju Ketum PSI
Regional
Mangkir Dari Tugas, Satu Anggota Polisi di Polda Maluku Utara Dipecat
Mangkir Dari Tugas, Satu Anggota Polisi di Polda Maluku Utara Dipecat
Regional
Modus Bos Toko Elektronik Gelapkan Uang Perusahaan Rp 377 Juta Gunakan Nota Fiktif demi Judi Online
Modus Bos Toko Elektronik Gelapkan Uang Perusahaan Rp 377 Juta Gunakan Nota Fiktif demi Judi Online
Regional
Gubernur Sherly Bertemu Menteri PPN, Nyatakan Maluku Utara Siap Masuk Dalam Arsitektur Pembangunan Nasional
Gubernur Sherly Bertemu Menteri PPN, Nyatakan Maluku Utara Siap Masuk Dalam Arsitektur Pembangunan Nasional
Regional
Jalan Desa Semanggi Akhirnya Diperbaiki, Pertamina Bantu Material dan Alat Berat
Jalan Desa Semanggi Akhirnya Diperbaiki, Pertamina Bantu Material dan Alat Berat
Regional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pembakaran Rumah dan Kantor PT SSL di Siak
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pembakaran Rumah dan Kantor PT SSL di Siak
Regional
BMKG: Ada Pemicu Suhu Udara Dingin di NTB
BMKG: Ada Pemicu Suhu Udara Dingin di NTB
Regional
Tambang Emas Ilegal di Sekitar Bandara, Kapolres Bungo: Tak Ada Ampun bagi Pelaku
Tambang Emas Ilegal di Sekitar Bandara, Kapolres Bungo: Tak Ada Ampun bagi Pelaku
Regional
Kota Magelang Ubah Jam Masuk Sekolah Jadi 06.30, Ini Alasannya
Kota Magelang Ubah Jam Masuk Sekolah Jadi 06.30, Ini Alasannya
Regional
5 Orang Ditangkap Kasus Pembakaran Aset Perusahaan di Siak Riau
5 Orang Ditangkap Kasus Pembakaran Aset Perusahaan di Siak Riau
Regional
1.379 Anak Tidak Sekolah di Jawa Tengah Diprioritaskan Daftar Jalur Afirmasi di SPMB, Dapat Kuota 3 Persen Tiap Sekolah
1.379 Anak Tidak Sekolah di Jawa Tengah Diprioritaskan Daftar Jalur Afirmasi di SPMB, Dapat Kuota 3 Persen Tiap Sekolah
Regional
Tak Diberi Uang Judi Slot, Anak di Bawah Umur Kejar Ibunya Pakai Pisau
Tak Diberi Uang Judi Slot, Anak di Bawah Umur Kejar Ibunya Pakai Pisau
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau