Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Kerja di Kebun Sawit, 39 Pekerja Asal Jatim Telantar di Balikpapan

Kompas.com - 30/03/2023, 16:21 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sebanyak 39 tenaga pekerja asal Nganjuk terlantar di Balikpapan. Mereka pun sempat tinggal di Pelabuhan Semayang pascatiba di Balikpapan sejak Selasa (28/3/2023).

Bermula saat para pekerja ini ditawari untuk bekerja di kebun sawit di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur dari salah satu perusahaan yang berdomisili di Jawa Timur itu.

Tawaran gaji yang menggiurkan membuat puluhan pekerja tersebut sepakat berangkat ke Kalimantan melalui jalur laut. 

Baca juga: Jemaah Umrah Asal Rembang Telantar di Bandara YIA, Uangnya Ternyata Digelapkan Calo untuk Kepentingan Pribadi

Namun saat tiba di Balikpapan, rombongan malah dijemput travel dengan tujuan Sangkulirang. Bahkan gaji yang dijanjikan pun berubah alias tidak sesuai perjanjian awal. Kesepakatan awal para pekerja ditawari gaji bulanan sebesar Rp5 juta. Namun setibanya di Balikpapan berubah menjadi upah harian.

“Kalau tahu tidak sesuai kesepakatan, ya kami nggak mau berangkat. Selain lokasi kerjanya berubah dan hitungan gajinya pun menjadi harian," kata perwakilan rombongan, Cahya Kristian Setyabudi saat pada Rabu malam (29/3/2023).

Baca juga: Sopir Angkot di Ambon Mogok Massal, Penumpang Telantar

Diakui Kristian, pihak perusahaan yang menawarkan kerja tersebut sempat datang untuk melakukan mediasi di Polsek Pelabuhan Semayang.

Bahkan instansi lain seperti Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, Lurah hingga Satpol PP turut hadir dalam mediasi tersebut. Namun hasil dari mediasi tidak menemui titik terang.

Para pekerja diminta menunggu sampai tiga hari ke depan terkait negosiasi permintaan para pekerja yakni gaji Rp 5 juta per orang.

 

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait di Balikpapan. Arahan dari Dinas ketenagakerjaan, kami disuruh menunggu tiga hari lagi, sebab pihak perusahaan berjanji akan menyelesaikan dalam waktu 3 hari ke depan," jelasnya.

Sementara itu dikonfirmasi kepada Kapolsek Pelabuhan Semayang, Kompol Adhi Andhika membenarkan hal tersebut.

Saat itu pihaknya menerima informasi adanya 39 pekerja yang terlantar pada Selasa lalu (28/3/2023). Para pekerja tersebut berasal dari daerah yang berbeda-beda, yakni Surabaya, Depok, Pekanbaru, Lampung, Semarang, hingga Bandung.

Namun, Adhi mengatakan sejauh ini para pekerja sudah dipindah ke salah satu tempat di kawasan Kilometer 3, Balikpapan Utara untuk sementara waktu.

“Sudah dipindah semuanya ke Kilo 3. Untuk selanjutnya masih menunggu hasil negosiasi dengan pihak perusahaan. Karena mereka itu ditawari awal gajinya Rp5 juta kalau nggak salah, terus sampai disini ternyata nggak segitu,” pungkasnya. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
latihan dulu sebelum benar benar terlantarrrr


Terkini Lainnya
Sesalkan Pemprov Kaltim Segel Kantornya di Samarinda dan Balikpapan, Maxim: Ini Langgar Kesepakatan...
Sesalkan Pemprov Kaltim Segel Kantornya di Samarinda dan Balikpapan, Maxim: Ini Langgar Kesepakatan...
Regional
Massa Berhasil Masuk Halaman Kantor Bupati Bone, Petugas Terluka Kena Lemparan Batu
Massa Berhasil Masuk Halaman Kantor Bupati Bone, Petugas Terluka Kena Lemparan Batu
Regional
8 Awak KM Osela NTB Masih Hilang di Bangka Belitung, Pencarian Terkendala Cuaca
8 Awak KM Osela NTB Masih Hilang di Bangka Belitung, Pencarian Terkendala Cuaca
Regional
Gunung Ile Lewotolok Erupsi Terus Menerus Disertai Gemuruh
Gunung Ile Lewotolok Erupsi Terus Menerus Disertai Gemuruh
Regional
Menu MBG Sandwich di Semarang, Siswa Bilang Enak tapi Tak Kenyang, Tetap Bawa Bekal
Menu MBG Sandwich di Semarang, Siswa Bilang Enak tapi Tak Kenyang, Tetap Bawa Bekal
Regional
Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam setelah 2 Hari, Pertamina Pastikan Tak Ada Gas Beracun
Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam setelah 2 Hari, Pertamina Pastikan Tak Ada Gas Beracun
Regional
Tuntut Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap, Warga Desa Hunuth Blokade Jalan
Tuntut Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap, Warga Desa Hunuth Blokade Jalan
Regional
Pesan Sabu dari Luar, 3 Warga Binaan Lapas Bengkulu Ditangkap
Pesan Sabu dari Luar, 3 Warga Binaan Lapas Bengkulu Ditangkap
Regional
PDAM Semarang Pastikan Air Bersih Tak Tercemar Penemuan Mayat di Reservoir Siranda
PDAM Semarang Pastikan Air Bersih Tak Tercemar Penemuan Mayat di Reservoir Siranda
Regional
Kapolres Sebut Premanisme Ancaman Iklim Investasi di Sukoharjo, Janjikan Pemberantasan
Kapolres Sebut Premanisme Ancaman Iklim Investasi di Sukoharjo, Janjikan Pemberantasan
Regional
Demo Tolak Pajak Naik di Bone Ricuh, Massa Robohkan Pagar karena Tak Kunjung Ditemui Bupati
Demo Tolak Pajak Naik di Bone Ricuh, Massa Robohkan Pagar karena Tak Kunjung Ditemui Bupati
Regional
Kapal Pecah Dihantam Gelombang, 8 Nelayan Asal Sumbawa Dilaporkan Hilang di Bangka Belitung
Kapal Pecah Dihantam Gelombang, 8 Nelayan Asal Sumbawa Dilaporkan Hilang di Bangka Belitung
Regional
Edarkan Uang Palsu Rp 300 Ribu di Warung Kelontong, Dua Wanita di Gowa Ditangkap Polisi
Edarkan Uang Palsu Rp 300 Ribu di Warung Kelontong, Dua Wanita di Gowa Ditangkap Polisi
Regional
Pendidikan hingga Pencegahan Karhutla Masih Jadi Prioritas dalam APBD Perubahan Kalteng 2025
Pendidikan hingga Pencegahan Karhutla Masih Jadi Prioritas dalam APBD Perubahan Kalteng 2025
Regional
Diduga Korsleting saat Isi Daya Power Bank, Rumah Warga Salatiga Terbakar
Diduga Korsleting saat Isi Daya Power Bank, Rumah Warga Salatiga Terbakar
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau