Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergiur Kebohongan Dukun Slamet Bisa Gandakan Uang, Pasutri asal Lampung Suheri - Riani Gadai Mobil

Kompas.com - 07/04/2023, 21:04 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Pasutri asal Desa Kalirejo, Pesawaran yang diduga ikut menjadi korban Tohari alias Dukun Slamet sempat menggadaikan mobil mereka.

Uang hasil menggadaikan mobil itu lalu dibawa ke padepokan dukun Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah untuk digandakan.

Keterangan itu diperoleh dari keluarga korban saat aparat kepolisian setempat menelusuri kronologi dengan kasus pembunuhan berantai oleh dukun palsu tersebut.

Baca juga: Mbah Slamet Pancing 2 Pasutri Asal Lampung Gandakan Uang, Bilang Berhasil Tapi Dirampok

Suheri dan Riani adalah sahabat dari korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, warga Desa Tanjung Rejo, Pesawaran.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, Suheri dan istrinya diduga juga menjadi korban pembunuhan oleh dukun Slamet setelah keluarga mengkonfirmasi keduanya pergi ke kediaman dukun itu bersama korban Irsad.

"Kedua pasutri korban ini sempat pergi bersama-sama ke Banjarnegara, lokasi rumah dukun Slamet," kata Pandra melalui telepon, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: Kronologi Pasutri asal Lampung Kenal Mbah Slamet, 3 Kali Bolak-balik Jalani Ritual Penggandaan Uang

Para korban diketahui telah tiga kali pergi-pulang Banjarnegara - Lampung untuk menggandakan uang yakni pada April, Juni, dan September 2021 lalu.

Dari keterangan keluarga, diketahui pula korban Suheri sempat menggadaikan mobilnya sebelum kepergian ketiga ke Banjarnegara.

"Pada sekitar 25 Juli 2021, korban Suheri menggadaikan satu unit R4 (mobil) untuk bertemu dengan dukun Slamet, tujuannya untuk digandakan uangnya," kata Pandra.

Kemudian Suheri dan Riani berangkat dengan mengendarai Xenia warna silver dan membawa uang sebesar Rp 15 juta.

"Korban berpamitan kepada keluarga untuk bekerja membangun padepokan di Tulung Agung," kata Pandra.

Pada 8 September 2021, Suheri sempat mengabari akan pulang ke Desa Kalirejo. Namun beberapa jam setelah menelpon, Suheri tidak bisa dihubungi sama sekali.

Diberitakan sebelumnya, dukun palsu pengganda uang, Tohari alias Slamet menggunakan beragam modus untuk memancing dua pasutri asal Lampung yang menjadi korbannya.

Sejumlah modus ini diketahui setelah kepolisian melakukan penelusuran dan meminta keterangan keluarga kedua pasutri warga Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran itu.

Kedua pasutri itu adalah Irsad dan Wahyu Tri Ningsih (warga Desa Tanjung Rejo) serta Suheri dan Riani (warga Desa Kalirejo).

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan setelah keberangkatan pertama di bulan April 2021, keempat korban kembali ke Lampung.

"Korban Irsad dan Suheri mendapatkan informasi bahwa pelaku bisa menggandakan uang dari seorang bernama Koji. Mereka lalu berangkat ke padepokan pelaku itu," kata Pandra saat dihubungi, Jumat (7/4/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
hukum alam.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

NIK Tidak Terdaftar BSU Saat Cek di Pospay, Tapi Lolos di Situs Kemenaker dan BPJSTK
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Properti

Bangun Flyover Tikungan 90 Derajat, 8 Insinyur di India Diberhentikan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Peterpan Comeback Tanpa Ariel, Ada Empat Vokalis Pengganti, Ello sampai Tiara Andini
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Saksi Korupsi Dana Desa Lompat ke Sungai yang Sebabkan Calon Jaksa Reynanda Tewas Tenggelam Kini Kenakan Rompi Tahanan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Festival Balon Akan Hiasi Langit Yogyakarta, Ini Lokasi dan Tanggalnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Guide Juliana Marins Diblacklist Sementara Usai Insiden di Rinjani
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Resepsi Pernikahan Megawati Hangestri dan Dio di Jember Pakai Adat Jawa
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Anggota DPR: Kalau KemenHAM Jadi Penjamin Pelaku Intoleransi, Siapa Lindungi Korban?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Ahli ITB Ungkap Alat Elektronik Rumah Tangga Paling Boros Listrik, Bisa Sebabkan Tagihan PLN Naik
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Cara Cek BSU di Pospay 2025, Rp 600.000 Cair Lewat Kantor Pos
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Cara Migrasi E-SIM Telkomsel dari Kartu Fisik lewat Online
api-2 . LATEST
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bupati Bogor Percepat Program Makan Bergizi Gratis untuk Satu Juta Siswa
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Hilang Sebulan, Motor Warga Sebatik Ternyata Dipakai Jualan Sabu hingga ke Malaysia
Hilang Sebulan, Motor Warga Sebatik Ternyata Dipakai Jualan Sabu hingga ke Malaysia
Regional
Pesan Khusus Wabup Jember untuk Megawati: Jangan Redup Setelah Menikah
Pesan Khusus Wabup Jember untuk Megawati: Jangan Redup Setelah Menikah
Regional
Seludupkan Sabu Dalam Pop Mie, Wanita Pengunjung Lapas Jambi Ditangkap
Seludupkan Sabu Dalam Pop Mie, Wanita Pengunjung Lapas Jambi Ditangkap
Regional
Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
Regional
Bali Jadi Pulau Terpadat Kedua di Dunia, Warga Lokal Merasa Terdesak dan Terkepung
Bali Jadi Pulau Terpadat Kedua di Dunia, Warga Lokal Merasa Terdesak dan Terkepung
Regional
Ditanya soal Karier Voli Usai Nikah, Megawati Hangestri: Mau Bulan Madu Dulu
Ditanya soal Karier Voli Usai Nikah, Megawati Hangestri: Mau Bulan Madu Dulu
Regional
Bus Pariwisata Bawa 40 Penumpang Hangus Terbakar di Sibolangit
Bus Pariwisata Bawa 40 Penumpang Hangus Terbakar di Sibolangit
Regional
Pria yang Cekcok dengan Driver Ojol karena Makanan Telat Diantar Akhirnya Minta Maaf
Pria yang Cekcok dengan Driver Ojol karena Makanan Telat Diantar Akhirnya Minta Maaf
Regional
Viral Video Fashion Show Waria di Maros Sulsel, Ini Faktanya
Viral Video Fashion Show Waria di Maros Sulsel, Ini Faktanya
Regional
Prihatin Turis Kerap Terperosok di Trotoar Berlubang Labuan Bajo, Warga Perbaik Pakai Uang Pribadi
Prihatin Turis Kerap Terperosok di Trotoar Berlubang Labuan Bajo, Warga Perbaik Pakai Uang Pribadi
Regional
2 Pria Tewas akibat Bentrok Antar-kampung di Sumbawa, Begini Awal Mulanya
2 Pria Tewas akibat Bentrok Antar-kampung di Sumbawa, Begini Awal Mulanya
Regional
Bahlil Tinjau Proyek Listrik di Sarmi, Bupati Dominggus Berharap Kunjungan Dorong Pembangunan
Bahlil Tinjau Proyek Listrik di Sarmi, Bupati Dominggus Berharap Kunjungan Dorong Pembangunan
Regional
Pengungkapan Kasus Pembunuhan Lisma Donna di Kampar Pakai 'Lie Detector'
Pengungkapan Kasus Pembunuhan Lisma Donna di Kampar Pakai "Lie Detector"
Regional
Seorang Warga Tewas Diduga Dianiaya KKB di Yahukimo, Tubuh Penuh Luka
Seorang Warga Tewas Diduga Dianiaya KKB di Yahukimo, Tubuh Penuh Luka
Regional
Densus 88 Tutup Yayasan yang Terafiliasi dengan Jaringan NII di Jambi
Densus 88 Tutup Yayasan yang Terafiliasi dengan Jaringan NII di Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suasana Oasis Resmi Reuni di Cardiff
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau